Kebutuhan Modal Usahatani Nasabah Kredit Pertanian BRI Unit

produksi yang tepat jumlahnya diharapkan mampu meningkatkan produksi hasil pertanian nasabah kredit pertanian BRI Unit Adiluwih. Akan tetapi, pendapatan yang rendah dari usahatani bahkan kerugian yang dialami petani tidak menyebabkan petani lalai dalam menyelesaikan kewajibannya terhadap Bank Rakyat Indonesia Unit Adiluwih. Hal ini disebabkan dari hasil perhitungan khususnya untuk usahatani jagung dan padi, biaya kredit bunga beserta pokok pinjaman telah dihitung dalam perhitungan biaya sehingga petani telah mampu melunasi kredit yang dipinjamnya beserta bunga dan masih bisa mendapatkan keuntungan dari usahataninya. Petani cabai juga masih dapat melunasi pinjaman beserta bunganya dari penghasilan lain petani, baik dari non usahatani maupun dari usahatani selain cabai yang dilakukan petani.

4. Kebutuhan Modal Usahatani Nasabah Kredit Pertanian BRI Unit

Adiluwih Kebutuhan modal usahatani adalah sejumlah uang dan atau faktor produksi yang dibutuhkan dan digunakan petani untuk melakukan kegiatan usahatani. Besar kebutuhan modal usahatani berbeda untuk setiap nasabah kredit pertanian, tergantung dari besarnya biaya usahatani yang diperlukan. Modal usahatani berasal dari modal pribadi dan modal luar. Kredit pertanian adalah salah satu sumber modal luar bagi petani. Hampir seluruh petani menggantungkan modal usahataninya pada modal luar yang berasal dari pinjaman kredit pertanian. Akan tetapi tidak semua petani yang menjadi nasabah kredit pertanian menggunakan modal luar untuk membiayai usahataninya, petani nasabah kredit pertanian juga menggunakan modal pribadi untuk membiayai sebagian kebutuhan modalnya. Tabel 23 menunjukkan bahwa petani nasabah kredit pertanian Bank Rakyat Indonesia Unit Adiluwih membutuhkan modal paling besar untuk usahatani cabai. Hal ini disebabkan biaya produksi cabai lebih tinggi dibanding dengan biaya produksi jagung dan padi. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani cabai, biaya produksi yang paling besar digunakan untuk tenaga kerja luar keluarga, hal ini tidak sama dengan usahatani jagung dan padi. Pada usahatani jagung dan padi biaya produksi paling besar digunakan untuk sewa lahan, yang menggunakan modal pribadi. Tabel 23. Rata-rata Kebutuhan Modal Usahatani Nasabah, Modal Pribadi Petani, dan Permintaan Kredit berdasarkan komoditas, tahun 2009 Komoditas Usahatani Kebutuhan Modal Rp Modal Pribadi Rp Permintaan Kredit Rp Jagung Cabai Padi 5.391.902 12.846.120 2.820.027 2.401.045 1.836.825 1.246.083 10.088.235 9.000.000 6.000.000 Tingginya kebutuhan modal usahatani cabai yang tidak sesuai dengan jumlah kredit pertanian yang diminta oleh petani cabai karena petani cabai meminjam kredit pada awal musim tanam, sehingga belum mengetahui secara pasti berapa modal yang dibutuhkan selama menanam cabai dan berapa hasil yang didapatkan petani. Perkiraan akan mendapatkan untung dari hasil usahatani cabai ternyata tidak tercapai karena turunnya harga cabai di tingkat petani dan rendahnya hasil produksi. Kebutuhan modal yang tinggi tidak dapat dipenuhi hanya dari kredit pertanian dan modal pribadi petani, sehingga petani cabai mencari sumber modal lain yang umumnya berupa faktor produksi seperti obat-obatan dan pupuk dari pedagang atau kelompok tani setempat ataupun pinjaman dari sumber yang tidak terlalu mengikat yaitu keluarga.

5. Penerimaan Rumah Tangga Petani Nasabah Kredit Pertanian BRI Unit