Teori Pemberdayaan Masyarakat LANDASAN TEORI

c. Bidang Sosial. Perusahaan mempunyai kewajiban di bidang sosial yang mencakup berbagai aspek, seperti tanggung jawab untuk turut serta memajukan kegiatan pendidikan pada semua jenjang. d. Bidang Legal. Logika dan rasa tanggung jawab sebagai warga negara menyatakan bahwa ketaatan pada berbagai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku sesungguhnya bukan hanya merupakan salah satu tanggung jawab sosial seseorang tetapi merupakan keharusan mutlak. Dengan ketaatan itu tertib sosial dapat terpelihara dan keseimbangan antara hak dan kewajiban seseorang dapat diwujudkan. e. Bidang Etika. Norma moral dan etika dianggap baik apabila diterima oleh masyarakat. Dan kondisi ini pun berlaku dalam dunia perusahaan, karena perusahaan merupakan anggota dari suatu komunitas yang dalam artifisial sama dengan manusia sendiri. f. Diskresi kebebasan mengambil keputusan. Berkaitan dengan kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan, termasuk dalam pengambilan keputusan tentang kewajiban sosial yang akan ditunaikannya.

B. Teori Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Pemberdayaan empowerment dapat didefinisikan sebagai proses maupun sebagai hasil. Sebagai sebuah proses, pemberdayaan adalah serangkaian aktivitas yang terorganisir dan ditujukan untuk meningkatkan kekuasaan, kapasitas, atau kemampuan personal, interpersonal atau politik sehingga individu, keluarga atau masyarakat mampu melakukan tindakan guna memperbaiki situasi-situasi yang mempengaruhi kehidupannya. Sebagai sebuah hasil, pemberdayaan menunjuk pada tercapainya sebuah keadaan, yakni keberdayaan atau keberkuasaan yang mencakup state of mind, seperti perasaan berharga dan mampu mengontrol kehidupannya, reallocation of power yang dihasilkan dari pemodifikasian struktur sosial. Dengan demikian, baik proses maupun tujuan, pemberdayaan mencakup tidak hanya peningkatan kemampuan seseorang atau sekelompok orang melainkan pula perubahan sistem dan struktur sosial. Pemberdayaan tidak hanya mencakup peningkatan kemampuan dalam bidang ekonomi misalnya pendapatan, melainkan pula kemampuan dalam bidang sosial-politik misalnya menyatakan aspirasi, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, menjangkau sumber-sumber kemasyarakatan dan pelayanan sosial. 2. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan kegiatan terencana kolektif dalam memperbaiki kehidupan masyarakat yang dilakukan melalui program peningkatan kapasitas orang, terutama kelompok lemah atau kurang beruntung agar mereka memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, mengemukakan gagasan, melakukan pilihan-pilihan hidup, melaksanakan kegiatan ekonomi, menjangkau dan memobilisasi sumber, berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Meskipun pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan terhadap semua kelompok atau kelas masyarakat, namun pada umumnya pemberdayaan dilakukan terhadap kelompok masyarakat yang dianggap lemah atau kurang berdaya yang memiliki karakteristik lemah atau rentan dalam aspek: 28 a. Fisik: orang dengan kecacatan dan kemampuan khusus b. Psikologis: orang yang mengalami masalah personal dan penyesuaian diri c. Finansial: orang yang tidak memiliki pekerjaan, pendapatan, modal, dan aset yang mampu menopang kehidupannya. d. Struktural: orang yang mengalami diskriminasi dikarenakan status sosialnya, gender, etnis, orientasi seksual, pilihan politiknya. e. Selanjutnya, melalui program-program pelatihan, pemberian modal usaha, perluasan akses terhadap pelayanan sosial, dan peningkatan kemandirian, proses pemberdayaan diarahkan agar kelompok lemah tersebut memiliki kemampuan atau keberdayaan. Keberdayaan disini bukan saja dalam arti fisik dan ekonomi melainkan pula dalam arti psikologis dan sosial. Dari beberapa pengertian tentang pemberdayaan dapat disimpulkan bahwa dalam pemberdayaan masyarakat harus ada juga kegiatan-kegiatan penyediaan sumberdaya, penyediaan kesempatan, pembekalan pengetahuan dan keterampilan, semua itu dapat dikatakan bertujuan ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti tujuan 28 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h.110. untuk individu dan keluarga yang diberdayakan yaitu meningkatkan kapasitas individu dan komunitas guna menentukan masa depan mereka. Ke luar berarti tujuan untuk cakupan yang lebih luas yaitu masyarakat, yaitu dengan berpartisipasinya individu dan keluarga tersebut dalam mempengaruhi kehidupan komunitas sehingga masyarakat mempunyai kemampuan dan kemandirian. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu teknik dari pengembangan masyarakat, yang juga menjadi salah satu strategi dalam pembangunan sosial. Dalam hal pemberdayaan masyarakat, dapat dijelaskan bahwa yang pokok bagi pemberdayaan adalah kemauan untuk menantang otoritas formal dan melepaskan diri dari ketergantungan pada mereka yang berkuasa. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat tidak dapat dijalankan ditengah masyarakat yang tidak menginginkannya. 29

C. Dampak Corporate Social Responsibility terhadap Pemberdayaan

Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Corporate Social Responsibility Yang Dilakukan PT. Pertamina Ep Field Pangkalan Susu Terhadap Masyarakat Sekitar

1 47 121

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

Implementasi Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi Pada Unit Kebon Dolok Ilir Kabupaten Simalungun)

5 39 118

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140