Kerangka Teoritis dan Konseptual

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility CSR 3. Sebagai bahan referensi terkait dengan Corporate Social Responsibility dan pemberdayaannya terhadap masyarakat

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual

Dalam penelitian ini dibahas mengenai implementasi alokasi Corporate Social Responsibility CSR PT Tugu Pratama Indonesia terhadap pemberdayaan masyarakat. Definisi mengenai Corporate Social Responsibility telah diungkapkan oleh World Bank. Lembaga keuangan global ini merumuskan CSR sebagai “the commitment of business to contribute to suistainable economic development working with employess and their representatives, the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development”. Definisi ini menekankan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja sama dengan karyawan, keluarga karyawan, dan masyarakat setempat lokal dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan dan kemanfaatan CSR bagi usaha pembangunan. 14 14 Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility dari Voluntary menjadi Mandatory, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011 cet. Ke 2, h. 21. Pada umumnya ada empat pola penerapan CSR yang diterapkan di Indonesia. Pertama, keterlibatan langsung dimana perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Kedua, melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, dimana perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau grupnya. Ketiga, bermitra dengan pihak lain, yaitu perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasi non-pemerintah, instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Keempat, mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium, dimana perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. 15 Pemberdayaan empowerment diartikan sebagai upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan 16 . Pemberdayaan pada dasarnya merupakan kegiatan terencana dan kolektif dalam memperbaiki kehidupan masyarakat yang dilakukan melalui program peningkatan kapasitas orang, terutama kelompok lemah atau kurang beruntung agar mereka memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, mengemukakan gagasan, melakukan pilihan-pilihan hidup, melaksanakan kegiatan ekonomi, menjangkau dan memobilisasi sumber, berpartisipasi dalam kegiatan sosial. 15 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h.106. 16 Syahrin Harahap, Islam: Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1999, h. 87. Selanjutnya, melalui program-program pelatihan, pemberian modal usaha, perluasan akses terhadap pelayanan sosial, dan peningkatan kemandirian, proses pemberdayaan diarahkan agar kelompok lemah memiliki kemampuan atau keberdayaan. Keberdayaan di sini bukan saja dalam arti fisik dan ekonomi, melainkan pula dalam arti psikologis dan sosial. 17 Tahap Implementasi program merupakan tahap yang paling penting dalam proses pemberdayaan masyarakat agar pelaksanaan rencana dapat berjalan dengan lancar, maka hal-hal yang mungkin menyebabkan terjadi pertentangan baik antara pengelola program dengan warga maupun pertentangan diantara warga supaya dapat dihindari. 18 Menurut Soetomo, kunci pertama dari keberhasilan program pemberdayaan masyarakat adalah apabila dapat mendorong lahirnya aktivitas lokal atau kegiatan- kegiatan di masyarakat. Lebih penting dari itu dapat terlihat dan ada, dimana aktivitas lokal atau kegiatan yang dilaksanakan dalam program tersebut mendorong muncul aktivitas lokal atau kegiatan lainnya sebagai mata rantai dari kegiatan sebelumnya. Dalam bahasa lainnya, aktivitas lokal atau kegiatan yang dilaksanakan dalam program itu mampu menciptakan siklus kemanfaatan program yang tidak hanya berhenti ketika program yang berasal dari luar sudah habis masa waktunya. 19 17 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h.110. 18 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial..., h. 11. 19 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial..., h. 49. Dalam konteks ini, bagi program pengembangan masyarakat, bahwa bantuan atau pendampingan dari luar harus diposisikan hanya stimulan belaka dan tidak selamanya. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang diintervensi melalui sebuah program tersebut tidak mengalami ketergantungan. Tentu saja hal tersebut dapat berdampak buruk bagi mereka, dan bertentangan dengan tujuan sebenarnya diselenggarakannya program pemberdayaan masyarakat yakni masyarakat dapat berdaya dan menolong diri sendiri dalam menghadapi hambatan dan kendala yang dihadapinya. 20 Kerangka berpikir atau kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah : 20 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial..., h. 49. Corporate Social Responsibility PT Tugu Pratama Indonesia Pemberdayaan Masyarakat Pendidikan Alokasi Corporate Social Responsibility CSR PT Tugu Pratama Indonesia Non Pendidikan

F. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Corporate Social Responsibility Yang Dilakukan PT. Pertamina Ep Field Pangkalan Susu Terhadap Masyarakat Sekitar

1 47 121

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

Implementasi Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi Pada Unit Kebon Dolok Ilir Kabupaten Simalungun)

5 39 118

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140