48
produktif dan terarah. 6.
Koordinasi, bimbingan dan pengawan kegiatan pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah yang dilaksanakan oleh pelaksanaan pengumpulan
BAZIS. 7.
Penyelenggaraan kerjasama dengan Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah dan Lembaga Amil Zakat.
8. Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan
zakat, infaq, dan shadaqah. 9.
Pengurusan fungsi-fungsi ketatausahaan, perlengkapan, kerumah- tanggaan dan sumber daya manusia.
79
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas pokok BAZIS DKI Jakarta yaitu menyelenggarakan pengumpulan dan penghimpunanm dana ZIS
serta dalam melaksanakan tugasnya BAZIS DKI harus bersifat obyektif dan transparan. Adapun fungsi dari BAZIS DKI yaitu, mendayagunakan dana ZIS
serta memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat upaya meningkatkan kesadaran masyarakat menenuaikan zakat.
E. Struktur Organisasi BAZIS DKI Jakarta
Dari segi stuktural, BAZIS DKI Jakarta mengalami beberapa perubahan. Sejak awal berdirinya, pimpinan BAZIS DKI Jakarta dipegang
langsung oleh Gubernur DKI Jakarta sebagai ketua umumnya, sedangkan sebagai pelaksana harian dibentuklah pengurusan harian dibentuklah
79
BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, h.102.
49
pengurus harian yang diketuai oleh ketua pelaksana harian yang ditunjuk berdasarkan keputusan Gubernur. Namun, seiring dengan meningkatnya
kepercayaan masayarakat dengan pengelalaan zakat oleh BAZIS DKI Jakarta. dengan munculnya UU No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, maka
BAZIS DKI Jakarta pun perlu melakukan beberapa penyesuaian. Hal itu ditandai dengan beberapa penyesuaian. Hal itu ditandai dengan keluarnya
Keputusan Gubernur No.120 Tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja BAZIS DKI Jakarta sebagai pengganti Keputusan Gubernur No.87 Tahun
1998, serta Keputusan Gubernur No 121 Tahun 2002 tentang pola pengelolaan ZIS BAZIS DKI Jakarta sebagai pengganti Keputusan Gubernur
No.280 Tahun 1991. Perubahan peraturan ini diharapkan akan mampu memacu kinerja dan profesionalisme BAZIS DKI Jakarta untuk menjadi
semakin lebih baik.
80
Dan organisasi BAZIS terdiri dari tiga lembaga utama berdasarkan SK Gubernur DKI No.120 Tahun 2002, yaitu;
81
1 Dewan Pertimbangan
2 Komisi Pengawasan
3 Badan Pelaksana
Anggota dewan pertimbangan dan komisi pengawasan terdiri dari unsur ulama, umaro, DPRD, tokoh masyarakat, pengusaha nasional, dan
cendikiawan muslim. Susunan organisasi badan pelaksanaan adalah :
80
www.Alarifs.Blogspot.Perkembangan BAZIS DKI Jakarta.com diakses Tanggal 07 Maret 2015 Jam 20:00.
81
Lili Bariadi dan Muhammad Zen, “Zakat Wirausaha”, Jakarta: CV. Pustaka Amri,2005, h.91.
50
1 Kepala
2 Wakil Kepala
3 Sekretariat
4 Bidang Pengumpulan
5 Bidang Pendayagunaan
6 Bidang Dana
7 Pelaksanaan BAZIS Kotamadya Kabupaten Administrasi
Sekretariat terdiri dari subbagian umum, subbagian hubungan masyarakat, subbagian informasi dan komunikasi, dan subbagian penelitian
dan pengembangan; bidang pengumpulan terdiri dari seksi himpunan Muzakki dan seksi bina Muzakki; bidang pendayagunaan terdiri dari seksi layanan
Mustahik, seksi bina usaha dan seksi bina sumber daya Mustahik ; bidang dana terdiri dari seksi kas dan seksi akutansi ; pelaksana BAZIS
KotamadyaKabupaten terdiri dari subbagian tata usaha, seksi pengumpulan dan seksi penyaluran.
51
Struktur Organisasi BAZIS DKI Jakarta
82
Susunan Dewan Pertimbangan BAZIS DKI Jakarta ditetapkan oleh Gubernur dan mempunyai tugas sebagai berikut:
1 Memberikan pertimbangan tentang pengembangan hukum dan
pemahaman seputar zakat, infaq, dan shadaqah. 2
Memberikan pertimbangan, saran dan pendapat dalam kebijaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq, shadaqah.
3 Menampung dan menyalurkan pendapat umat Islam tentang
82
Lili Bariadi, Muhammad Zen M.Hudri, “ Zakat Wirausaha”, Jakarta: CED, 2005, Cet. 1, h. 102.
52
pengembangan, pengumpulan, dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah.
Tugas dari Kepala BAZIS: 1
Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi BAZIS. 2
Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan secretariat bidang, pelaksaan BAZIS KotamadyaKabupaten, administrasi termasuk
petugas oprasional BAZIS Kecamatan, Kelurahan, dan unit satuan kerja.
Wakil Kepala BAZIS mempunyai tugas sebagai berikut: 1
Membantu kepala dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi BAZIS.
2 Melaksanakan
tugas-tugas kedinasan
yang dilimpahkan
kewenangannya oleh kepal. 3
Mewakili kepala apabila berhalangan melaksanakan tugas dan fungsinya.
4 Melaksanakan pengendalian administratif pelaksanaan kegiatan
BAZIS. Sekretariat bertugas melaksanakan koordinasi, konsolidasi internal
dan pengendalian administrasi kegiatan BAZIS yang berhubungan dengan fungsi-fungsi pembinaan dan administrasi kepegawaian sumber daya
manusia, tata rumah tangga dan inventarisasi kantor, penelitian dan pengembangan program kerja, hubungan lembaga, serta informasi dan
komunikasi yang membawahi aplikasi fungsi sistem informasi manajemen
53
BAZIS. Untuk melaksanakan tugas-tugas di atas, sekretaraiat yang dipimpin
oleh seorang kepala sekretariat itu mempunyai fungsi: 1
Penyusunan surat menyurat dan kearsipan. 2
Pengurusan perlengkapan dan kerumah tanggaan. 3
Pembinaan sumber daya manusia. 4
Pelaksanaan urusan kepegawaian. 5
Pengelolaan keuangan anggaran yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.
6 Pelaksaanaan hubungan masyarakat dan penyuluhan.
7 Pengembangan sistem informasi manajemen.
8 Pembentukan dan pembinaan jaringan kerja.
9 Penelitian dan pengembangan.
10 Penyusunan program kerja.
Bidang pungumpulan mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha pengumpulan zakat, infaq, dan sadaqah. Untuk mendukung tugas ini, Bidang
Pengumpulan mempunyai fungsi : 1
Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah dari sumber-sumber yang mencakup wilayah, korporat,
dan perorangan. 2
Pengembangan upaya-upaya pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. 3
Pendataan Muzakki, Munfiq, dan Mutasaddik dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem informasi BAZIS.
54
4 Pembinaan terhadap Muzakki, Munfiq, dan Mutasaddik terutama untuk
menjaga silahturahmi dan komunikasi serta citra BAZIS. 5
Penyiapan bahan laporan pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. Selanjutnya tugas dari bidang pendayagunaan adalah melaksanakan
usaha-usaha pelayanan dan pembinaan Mustahik serta pengembangan usaha produktif. Untuk melaksanakaan tugas ini,bidang pendayagunaan mempunyai
fungsi sebagai berikut: 1
Perencanaan,pelaksanaan evaluasi pedayagunaan zakat, infak, dan shadaqah.
2 Penelitian seleksi persyarataan calon Mustahik.
3 Pendistribusian zakat,infak, dan shadaqah kepada para Mustahik.
4 Pencataan penyaluran zakat,infak, dan shadaqah.
5 Pengembangan pendayagunaan infak dan shadaqah untuk usaha-usaha
produktif. 6
Pembinaan Mustahik. 7
Penyiapan bahan pelaporan pendayagunaan zakat,infak, dan shadaqah. Bidang dana mempunyai tugas menerima, membukukan, dan
menyalurkan hasil penerimaan zakat, infaq, dan shadaqah, menyusun dan mengelolaa
anngaran, serta
menyusun laporan
keuangan. Untuk
melaksanakan tugas ini, bidang dana mempunyai fungsi : 1
Penerimaan hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah . 2
Pembukuan penerimaan dan pengeluaran zakat, infaq, dan shadaqah. 3
Pengeluaran hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah.
55
4 Penyusunan dan pengelolaan anggaran.
Di setiap KotamadyaKabupaten administrasi dibentuk pelaksanaan BAZIS KotamadyaKabupaten administrasi. Pelaksanaan ini bertanggung
jawab secara administrative kepada kepala BAZIS, sedangkan secara taktis, bertanggung jawab kepada walikota atau bupati.
Tugas dari Pelaksana KotamadyaKabupaten Administrasi adalah melaksanakan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, shadaqah. Untuk
melaksanakan tugas ini, pelaksanaan KotamadyaKabupaten Administratif mempunyai fungsi:
83
1 Pendataan Muzaki, Munfiq dan Mutashaddiq termasuk sumber-sumber
zakat, infaq, dan shadaqah baru serta Mustahik di wilayah KotamadyaKabupaten Administrasi masing-masing.
2 Pengumpulan zakat, infak, sadaqah dari sumber-sumber zakat, infaq,
sadaqah. 3
Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah kepada Mustahik 4
Pengkoordinasian pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah, yang dilakukan oleh perangkat tingkat Kecamatan dan
Kelurahan 5
Pengelolaann umum ketatausahaan 6
Pelaporan kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah di Wilayah KotamadyaKabupaten Administrasi.
83
Lili Bariadi dan Muhammad Zen, “Zakat Wirausaha”, Jakarta: CV. Pustaka Amri,2005, h.99.
56
F. Pemberdayaan Ekonomi Umat Di BAZIS DKI JAKARTA