Program Pemberdayaan Peternak Dhuafa Community Development

9. Pelatihan Teknik survey untuk Pengembangan Wilayah Peternakan.

C. Program Pemberdayaan Peternak Lembaga Kampung Ternak K.T

Dompet Dhuafa Wilayah Sukabumi Berawal dari kepedulian Dompet Dhuafa Republika kepada para mustahik, termasuk di dalamnya para peternak tradisional, maka diwujudkanlah suatu program pemberdayaan peternak. Program ini berjalan di bawah naungan jejaring Dompet Dhuafa DD yaitu Kampung Ternak.. Sebagai sebuah Program Pemberdayaan PP, maka pemberdayaan peternak didesain untuk memenuhi standar program serupa, tidak sekedar proyek yang berhenti setelah dana proyek habis. Oleh karena itu, unsur-unsur di bawah ini menjadi acuan: • Program pemberdayaan dilakukan secara terarah dan terencana. • Program pemberdayaan berusaha mengembangkan sumber daya baik yang berada diinternal maupun eksternal komunitas peternak. • Program pemberdayaan diarahkan untuk membangun kemandirian individual, kelembagaan, usaha peternakan terintegrasi • Program pemberdayaan melakukan seluruh prosesnya dengan partisipasi masyarakat. Keempat unsur ini merupakan keterpaduan yang akan mengarahka PP menuju maksud dan tujuannya sehingga tidak terjebak pada kegiatan pemberdayaan peternak. Sampai saat ini, PP telah dikembangkan ke 3 wilayah yaitu Sukabumi, Garut dan Tanggamus. Secara kultur wilayah ini memiliki komunitas peternak tradisional yang menyebar dan rata-rata secara geografis cocok untuk pengembangan peternakan tradisional yang menyebar dan rata-rata secara geografis cocok untuk pengembangan peternakan, terkhusus domba dan kambing. Secara umum PP di ketiga daerah tersebut berjalan baik dengan beberapa kendala klasik lazimnya kegiatan pemberdayaan.

1. Sumber dana

Anggaran dan pembiayaan pada program pemberdayaan peternak wilayah sukabumi sepenuhnya berasal dari dana titipan pemberdayaan kampung ternak dompet dhuafa Republika yang sifatnya bergulir dan adapula pendapatan yang bersumber dari hasil penjualan dan pengembalian piutang mitra. 2. Pembinaan dan Pendampingan Sebagai wujud pemberdayaan yang sesungguhnya maka diperlukan pembinaan dan pendampingan kelompok. Oleh karena itu, setiap minggu diadakan rapat kelompok, waktu pertemuan didiskusikan sesuai dengan kesepakatan mitra dengan pendamping. Pertemuan berjalan dengan cukup baik. Walau terkadang terkendala dengan kondisi lapang. Misalnya ketika susah mencari rumput dimusim kemarau dan panas. peternak biasa mencari rumput di sore hari, karena pagi hari mereka bekerja di sawah. Akibatnya peternak tidak bisa menghadiri rapat karena lamanya mencari rumput. Pertemuan kelompok yang berjalan baru sepuluh kelompok. Di setiap pertemuan disampaikan laporan setiap perkembangan ternak yang dipelihara mitra mulai dari perkembangan bobot badan, kelahiran, kematian dan