Ternak Dompet Dhuafa Gambaran Program, Perkembangan Program, Pembinaan dan Pendampingan, Populasi Ternak,Dampak
Program, BAB V
Penutup di mana di dalamnya berisi tentang Kesimpulan dan
Saran.
BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Teori-Teori Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi Program
Evaluasi secara etimologi dalam kamus ilmiah populer adalah penaksiran, penilaian, perkiraan keadaan dan penentu nilai.
15
Sedangkan secara terminologi pengertian evaluasi menurut Casley dan Kumar adalah suatu penilaian berkala
terhadap relevansi, kinerja, efisiensi dan dampak suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, Sementara Fink dan Kosecoff memberikan
definisi evaluasi adalah merupakan serangkaian prosedur untuk menilai mutu sebuah program.
16
Tetapi pada dasarnya evaluasi dibutuhkan dalam setiap program untuk mengetahui keberhasilan dan kemajuannya serta sasaran apakah
sudah tercapai atau belum dan hasillnya nanti diperbaiki menjadi lebih baik pada program selanjutnya.
Sriven 1967 orang pertama yang membedakan antara evaluasi formatif dan evaluasi sumatif seagai fungsi evaluasi yang utama. Kemuduaian Stufflebeam
juga membedakan Proactive evaluation untuk melayani pemegang keputusan, dan Retroactive evaluation untuk keperluan pertanggungjawaban . Evaluasi dapat
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi formatif, yaitu evaluasi yang dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan program, orang,
produk, dan sebagainya. Fungsi sumatif, evaluasi dipakai untuk
1Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arloka. 1994. h. 163
16
Fredy S. Nggao, Evaluasi Program. Jakarta Nuansa Madani; 2003, h. 15
pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan
program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat.
17
Maka secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap segala macam pelaksanaan program agar dapat
diketahui secara jelas apakah sasaran-sasaran yang dituju sudah dapat tercapai atau belum. Segala bentuk program apapun baik itu dalam bentuk profit dan non
profit ataupun nirlaba dalam pelakasanaan manajerialnya sangatlah disyaratkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Fungsi pengawasan dalam suatu
organisasi pada umumnya terkait dengan proses pemantauan monitoring dan evaluasi evalution.
18
Monitoring atau usaha pemantauan dapat dilakukan secara terus menerus agar dapat di ketahui proses perkembangan kegiatan yang di
lakukan secara terus menerus agar dapat di ketahui proses perkembangan kegiatan yang dilakukan, begitu juga halnya dengan kegiatan evaluasi yang berupa
penilaian program kegiatan baik dari awal hingga akhir. Melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi adalah satu kesatuan yang
saling mengisi satu dengan yang lainnya dan juga sesuatu yang wajib dilakuakan dalam suatu program atau organisasi. Maka sudah dapat di pastikan bahwa
melakukan evaluasi tidak lepas melakukan monitoring, begitu juga sebaliknya. Kalau kegiatan monitoring atau pemantauan biasa di lakukan pada proses
pelaksanaan program maka evaluasi adalah penilaian akhir pelaksanaan program.
17
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluai Program, Jakarta: Rineka Cipta. h. 4
18
Isbandi Rukminto Adi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: FEUI Press, Cet 3,
Edisi Revisi. h. 187.
Pengertian evaluasi dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program tidaklah suatu yang mutlak harus dilakukan sedemikian rupanya. Melakukan evaluasi tidak
harus di laksanakan menunggu tahap akhir program tapi juga bisa dilakukan pertengahan program kegiatan apabilamana ditemukan indikasi-indikasi
kejanggalan atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan sasaran-sasaran yang telah di tentukan.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan jika hanya dilakukan pada akhir kegiatan. Maka kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan pada proses
pelaksanaan kegiatan makin lama menjadi besar dan makin berat perbaikannya. Oleh karena itu melalui evaluasi terhadap kekurangan dari yang kecil ini
akan lebih mudah pemecahannya dan tidak akan menggangu kelancaraan proses dan tahapan kegiatan berikutnya.
2. Bentuk-bentuk evaluasi.
Evaluasi itu sendiri terdiri dari berbagai jenis evaluasi diantaranya: a.
Evaluasi awal kegiatan,, yaitu penilaian terhadap kesiapan program kegiatan atau mendekati kelayakan program kegiatan
b. Evaluasi formatif, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai selama proses program kegiatan dilaksanakan. Waktu pelaksanaan secara rutin perbulan triwulan semester atau tahunan
sesuai dengan kebutuhan informasi hasil penilaian. c.
Evaluasi sumatif, yaitu penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara keseluruhan dari awal program kegiatan. Waktu pelaksanaan pada saat
akhir program kegiatan sesuai dengan jangka waktu program kegiatan dilaksanakan. Untuk program kegiatan yang memiliki jangka waktu