Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

28 saian siswa yang mengandung indikator kemampuan komunikasi matematis dapat terlihat dengan jelas sehingga data tentang kemampuan komunikasi matematis sis- wa dapat diperoleh. Instrumen tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa disusun berdasarkan indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis. Berikut ini merupakan pedoman penskoran soal kemampuan komunikasi matematis siswa: Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Soal Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Membuat gambar matematika Menjelaskan pemikiran matematis secara tertulis Menggunakan eksperesi matematika Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. 1 Hanya sedikit dari gambarmodel matematika yang dibuat bernilai benar. Hanya sedikit penjelasan yang bernilai benar. Hanya sedikit pendekatan dari pendekatan matematika yang digunakan bernilai benar 2 Menggambar model matematika namun kurang lengkap dan benar. Penjelasan matematis masuk akal, namun kurang lengkap dan benar. Membuat pendekatan matematika dengan benar, namun salah melakukan perhitungan. 3 Menggambar model matematika secara lengkap dan benar. Penjelasan matematis tidak tersusun logis atau terdapat kesalahan bahasa. Membuat pendekatan matematika dengan benar, dan melakukan perhitungan dengan tepat. 4 Penjelasan matematis masuk akasl, tersusun secara logis, dan jelas. Skor Maks 3 4 3 Sumber: Puspaningtyas 2012: 23 29 Tes yang digunakan dalam penelitian ini harus valid, reliabel, dan memiliki ting- kat kesukaran dan indeks daya pembeda yang baik, sehingga tes tersebut perlu di- lakukan analisis sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur atau tes menjalankan fungsi ukurnya Azwar, 1996:173. Pada penelitian ini uji validitas instrument menggunakan uji validitas isi dan validitas butir soal.

a. Validitas Isi

Validitas isi menunjukkan apakah soal-soal di dalam tes mencakup seluruh isi yang hendak diukur dari tes tersebut. Pada penelitian ini, instrument tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pembimbing kemudian selanjutnya dikonsultasikan kepada guru matematika kelas VIII. Penilaian terhadap kesesuai- an isi tes dengan kisi-kisi tes yang akan diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dinilai dengan menggunakan daftar cek lis oleh guru Lampiran B.7. Penilaian dosen dan guru mitra menyatakan isi tes telah sesuai dengan kompetensi dasar sehingga tes tersebut dinyatakan valid. Setelah dinyatakan valid, tes diujicobakan di kelas IX.1 untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Soal yang diujicobakan pada penelitian ini hanya soal pretest karena soal pretest dan soal posttest pada penelitian ini indikator yang diukur relatif sama sehingga validitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 17 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 42 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 31 59

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kota Agung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 42

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 50

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54