13
perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan pernapasan. Kecemasan
melibatkan persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis, dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang
dianggap berbahaya. Sedangkan Corey 1995 dalam Purba, 2012 mengartikan ansietas sebagai suatu keadaan tegang yang memaksa
individu untuk berbuat sesuatu.
2.2 Faktor Predisposisi Kecemasan
Stuart Sundeen 1998 mengemukakan bahwa penyebab kecemasan pada individu dapat dipahami melalui beberapa teori, yaitu:
a. Teori Psikoanalitik Menurut Freud, kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian Id dan Super ego. Id mewakili dorongan insting dan implus primitif seseorang, sedangkan super ego
mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma- norma budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua
elemen yang bertentangan dan fungsi kecemasan adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b. Teori Interpersonal Menurut Sullivan, kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap
tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan
dan kehilangan yang menimbulkan kelemahan spesifik. Orang dengan
Universitas Sumatera Utara
14
harga diri rendah terutama mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.
c. Teori Prilaku Teori ini berkaitan dengan pendapat bahwa kecemasan adalah
produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor presipitasi
yang aktual mungkin adalah sejumlah stressor internal dan eksternal, tetapi faktor-faktor tersebut bekerja menghambat usaha seseorang
untuk memperoleh kepuasan dan kenyamanan. Pakar prilaku lain menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan untuk belajar
berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Pakar tentang pembelajaran meyakini bahwa individu yang terbiasa dalam
kehidupan dininya dihadapkan pada ketakutan yang berlebihan lebih sering menunjukkan kecemasan pada kehidupan selanjutnya.
d. Teori Keluarga Menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa
ditemui dalam suatu keluarga dan juga terkait dengan tugas perkembangan individu dalam keluarga.
e. Teori Biologis Menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk
benzodiazepines. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Penghambat asam aminobutirik-gamma neroregulator GABA juga
mungkin memainkan peran utama dalam mekanisme biologis
Universitas Sumatera Utara
15
berhubungan dengan ansietas, sebagaimana halnya dengan endorphin. Selain itu, telah dibuktikan bahwa kesehatan umum seseorang
mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya
menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
2.3 Faktor Presipitasi Kecemasan