48 146
. 10
3 6
5,89 308.812.87
siklis
SEE Hasil rekapitulasi nilai SEE untuk metode linier, kuadratis dan siklis dapat
dilihat pada Tabel 6.8. Tabel 6.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan SEE
Metode Peramalan Hasil Perhitungan SEE
Linier 3.782
Kuadratis 35.819
Siklis 10.146
Berdasarkan dari hasil perhitungan SEE sebagaimana disajikan pada Tabel 6.8 nilai SEE metode linier lebih kecil dibandingkan kedua metode yang lain,
sehingga untuk meramalkan permintaan polybag pada tahun 2012 digunakan persamaan linier dengan bentuk persamaannya adalah :
Y’ = 31750 + 1557,14 X Sehingga untuk tahun 2012 diperkirakan permintaan polybag adalah:
Y’ = 31750 + 1557,14 7 = 42.649,98
= 42.650 kg dibulatkan. Dengan cara yang sama untuk produk biji plastik didapat hasil perkiraan
penjualan pada Tahun 2012 sebanyak 44.127 Kg Lampiran-1.
6.3 Perhitungan EOQ
Sebagaimana telah diuraikan pada sub bab 6.1 untuk memproduksi 1 kg polybag diperlukan sebanyak 1,05 kg biji plastik, dan untuk menghasilkan 1 kg
biji plastik dibutuhkan sebanyak 1,05 kg bahan baku. Berdasarkan hal tersebut, untuk memproduksi 1 kg polybag diperlukan sebanyak 1,11 kg bahan baku.
Berdasarkan hasil perkiraan sebagaimana telah diuraikan pada Sub Bab 6.2 pada tahun 2012 permintaan polybag diperkirakan sebanyak 42.650 kg atau setara
dengan kebutuhan bahan baku sebanyak 42.650 x 1,11 kg = 49.048 kg. Sedangkan penjualan biji plastik pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 44.127
Universitas Sumatera Utara
49 kg. Untuk menghasilkan 44.127 kg biji plastik diperlukan bahan baku sebanyak
44.127 x 1,05 kg = 46.334 kg bahan baku, sehingga kebutuhan bahan baku berupa plastik bekas total untuk tahun 2012 adalah = 49.048 + 46.334 kg =
95.382 kg. Sebagaimana telah dijelaskan, untuk perencanaan kebutuhan baku Sentosa
Plastik pada tahun 2012 akan dilakukan dengan menggunakan metode EOQ yang bertujuan untuk mengetahui pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya
yang minimal dan apakah ada persediaan bahan baku ada selama pemesanan dilakukan kembali.
Dari penelitian yang dilakukan pada Sentosa Plastik, diketahui data yang digunakan untuk perhitungan orderpembelian plastik bekas yang ekonomis tahun
2012 adalah sebagai berikut: - Kebutuhan plastik bekas yang diperkirakan untuk tahun 2012 adalah 95.382
kg. - Biaya satu kali pemesanan
Rp 910
Dimana: Biaya analisis suplier Rp 100
Biaya pelaksanaan proses transaksi Rp 810
- Harga pembelian per kg plastik bekas yang dipesan Rp 5.000
- Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang 1
Maka : EOQ
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
50 =
= 1.863,305 Ini berarti bahwa cara pembelian yang paling ekonomis plastik bekas
sebanyak 1.863,305 kg setiap kali pesan, yang berarti juga bahwa kebutuhan plastik bekas untuk proses produksi tahun 2012 yang diramalkan 95.382 kg akan
dipenuhi dalam 51 kali pemesanan dalam satu tahun, atau setiap dua hari sekali 360 hari51 = 7,03 hari = 7 hari atau seminggu sekali
X = = 51,19 = 51 kali setahun
Tabel 6.9 Hasil Economic Order Quantityrupiah Jumlah
KgPesan Nilai
Inventori Nilai Rata-
Rata Inventori Biaya
Penyimpanan 1
Biaya 1 Kali
Pesan Jumlah
Biaya Total
1 95.382
475.142.726 237.571.363
2.375.714 2.366.910
4.742.624 51
1.863,3 9.316.524
4.658.262 46.582,62
46.410 92.932,62
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 6.9 diperoleh bahwa dengan menggunakan metode EOQ, cara pembelian yang efisien adalah:
a. Frekuensi pembelian plastik bekas pada Sentosa Plastik dilakukan setiap dua hari sekali.
b. Jumlah bahan baku setiap kali pesan adalah 1.863,3 kg didapat dari perhitungan dengan menggunakan rumus EOQ yang sudah dilakukan
sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
51 c. Nilai inventori yang harus dikeluarkan untuk pembelian bahan baku
plastik bekas adalah sebesar Rp 9.316.524,-
X = Jumlah kg tiap kali pesan x harga plastik bekas per kg = 1.863,3kg x Rp 5.000
= Rp 9.316.524,-
d. Nilai inventori rata-rata yang dikeluarkan Sentosa Plastik adalah Rp 4.658.262,- yang diperoleh dari :
X = atau
X =
=
= Rp 4.658.262,-
e. Biaya penyimpanan yang harus dianggarkan jika perusahaan ingin melakukan pembelian bahan baku plastik bekas yang optimal adalah
sebesar Rp 45.657,125,- didapat dari: Biaya penyimpanan:
= 1 x nilai inventori rata-rata. = 1 x 4.658.262,-
= Rp46.582,62,-
f. Biaya pesanan satu tahun yang harus dikeluarkan untuk persediaan bahan baku plastik bekas periode 2012 adalah sebesar Rp 46.410,- didapat dari:
Universitas Sumatera Utara
52 Biaya pesanan:
= Biaya tiap kali pesan x frekuensi pembelian = Rp 910 x 51
= Rp 46.410,- g. Jumlah biaya seluruhnyayang dikeluarkan Sentosa Plastik untuk
pengadaan bahan baku plastik bekas tiap pemesanan tahun 2012 adalah sebesar Rp 86.156,15,-
Biaya seluruhnya = Biaya penyimpanan + biaya pesan 1 tahun
= Rp 46.582,62 + Rp 46.410,- = Rp 92.932,62,-
Perbedaan biaya pada pemesanan bahan baku tahun 2012 : a. Dengan menggunakan metode EOQ
diketahui Frekuensi pemesanan
= 51 kali Jumlah optimal kuantitas per order
= 1.863,305 kg Biaya setiap pemesanan 51 x Rp 910
= Rp 46.410,- Biaya penyimpanan
= Rp 46.582,62 ,- Total biaya
= Rp 92.932,62,- b. Tanpa menggunakan metode EOQ
Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan Sentosa Plastik dan data yang ada, pada tahun 2010 frekuensi pemesanan bahan baku plastik bekas
mencapai 120 kali, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah : Frekuensi pemesanan
= 120 kali Jumlah optimal kuantitasorder 95.382120
= 4.526,91 kg Biaya pemesanan120 x Rp 910
= Rp 109.200,- Biaya penyimpanan
= Rp 46.582,62,- Total biaya
= Rp155.782,62,-
Universitas Sumatera Utara
53 Dari perhitungan di atas, maka jelas terlihat adanya selisih biaya yaitu:
Tanpa menggunakan perhitungan EOQ = Rp155.782,62,-
Dengan menggunakan perhitungan EOQ = Rp92.932,62,- -
Selisih biaya = Rp 62.850,-
Dengan demikian bila pemesanan atau pembelian bahan baku dilakukan dengan menggunakan perhitungan EOQ, maka perusahaan dapat menghemat
biaya sebesar Rp 62.850,- setiap kali pemesanan.
6.4 Perhitungan Reorder Point