Pengumpulan (Koleksi) Cacing Tanah
5.3.1 Pengumpulan (Koleksi) Cacing Tanah
Alat
- Sekop kecil dan besar - Nampan besar untuk menampung dan membersihkan cacing,
nampan bedah ukuran 6 cm – 10 cm. - Bor (diameter 30 cm, tinggi 10 -20 cm. Dibuat dari logam dengan
pemegang dan ujung yang runcing (seperti dibuat dari pelat gergaji yang dibundarkan dan dilas.
- Ring PVC diameter 20 cm tinggi 20 cm - Pisau, pisau bedah atau silet - Gunting kecil, gunting bunga iris - Peniti serangga ukuran 0.00 sampai 1 - Jarum - Tas/kantong kain
Bahan
- Air ledeng (kran) 2 L. - Larutan mustard
Larutkan 2 sendok teh bubuk mustard dalam 2 L air kran aduk sampai rata
- Formalin 0,2 – 0,4 % Campurkan 2 – 4 cc formalin dalam 998 cc – 996 cc akuades aduk sampai rata - Alkohol Alkohol 70 % (tersedia)
Alokohol 50% Alkohol 20% (encerkan 1 L alkohol 70% dengan akuades
menjadi 100-20/100-70 x 1 L =8/3 x 1 L = 2,67 L campuran) - Boraks
Prosedur
48) Menggunakan formalin - Siramkan formalin (0,2 – 0,4%) ke permukaan tanah (titik
pengambilan) ukuran panjang 1 m x 0,5 m, sampai seluruh permukaan basah dan tertutup larutan formalin secara merata. Ulangi penyiraman setiap 10 menit sampai cacing dalam tanah muncul ke permukaan.
- Tergantung kadar air tanah dan temperatur tanah cacing akan keluar setelah 30 menit. Untuk tanah becek gunakan larutan yang lebih pekat. Biasanya larutan formalin yang diperlukan 5 – 10 L.
- Cacing tanah yang muncul ke permukaan kemudian kelompokkan berdasarkan ciri fisik (warna atau besar tubuh).
- Identifikasi menggunakan kunci panduan dan hitung jumlah dan
timbang beratnya masing-masing (Lihat 5.3.3) - Hitung kepadatan populasi dan kepadatan relatif yang mengacu
kepada Suin (2003) (Lihat 5.2).
49) Menggunakan arus listrik - Gunakan aliran listrik arus lemah 12 volt, cacing dapat dipaksa
keluar ke permukaan tanah. Caranya yaitu dengan mengatur elektroda dalam lingkaran tertutup pada areal dimana cacing tanah akan dianalisa, kemudian arus listrik dialirkan.
- Kelompokkan cacing tanah yang muncul ke permukaan tanah berdasarkan ciri fisik (warna atau besar tubuh). - Identifikasi menggunakan kunci panduan dan hitung jumlah dan
timbang beratnya masing-masing (Lihat 5.3.3) - Hitung kepadatan populasi dan kepadatan relatif yang mengacu
kepada Suin (2003) (Lihat 5.2). -
Keefektifan metode ini sangat ditentukan oleh kandungan air tanah, pada tanah yang kurang mengandung air metode ini akan kurang efektif.
50) Pengumpulan langsung (sortasi dengan tangan) - Lakukan penghitungan kuantitatif dengan cara mengumpulkan
langsung dengan tangan pada tempat sampling seperti pada lapisan serasah organik yang berstruktur lepas, dengan luas yang telah ditentukan 1 m x 0,5 m atau 1m x 1 m (lebih luas lebih bagus disesuaikan dengan tenaga yang tersedia).
- Cacing tanah yang ukurannya besar dan masih hidup, identifikasi
bisa dilakukan dilapangan. - Cacing tanah yang mati dan harus dilihat dengan mikroskoop
karena ukurannya kecil, diwadahi dengan menggunakan tabung glass yang berisi formalin 2%.
- Identifikasi menggunakan kunci panduan dan masing-masing dihitung jumlah dan ditimbang beratnya (Lihat 5.3.3) - Hitung kepadatan populasi dan kepadatan relatif yang mengacu
kepada Suin (2003) (Lihat 5.2). -
Metode dianggap lebih efisien.
51) Pengumpulan dari contoh tanah bor -
Sampel diambil 2 kali setahun yaitu musim hujan dan kemarau - Unit sampel tanah diambil dengan bor logam dengan diameter 30
cm, tinggi 20 cm.
- Bor diputar dimasukkan kedalam tanah sedalam mungkin. Dengan
sekop yang lebar gali lebih dalam kedalam tanah sepanjang pinggir luar bor.
- Salah satu pinggirnya gali lubang dan angkat (ungkit) tanah dalam
bor ke atas. - Dengan menggunakan pisau, pisah-pisahkan sampel hingga kedalaman 15 cm, pada lapisan horizontal (0-7 cm, 8-15 cm) dan tuangkan ke dalam kantung kain (agar terjadi pertukaran udara), dengan diberi labels.
- Kirim sampel ke laboratorium dengan aerasi yang cukup dan tidak
tertekan. - Di dalam lapisan bahan organik yang berstruktur lepas pada tanah
hutan, bor umumnya hanya untuk menandai area pengambilan sampel. Horizon organik kemudian dibuang (disingkirkan) pada wadah kecil dengan menggunakan sekop kecil. Paling sedikit 5 sampel tiap plot.
- Identifikasi menggunakan kunci panduan dan masing-masing dihitung jumlah dan ditimbang beratnya (Lihat 5.3.3) - Hitung kepadatan populasi dan kepadatan relatif yang mengacu
kepada Suin (2003) (Lihat 5.2). - Metode ini efektif untuk mengetahui populasi cacing tiap lapisan
tanah.
52) Dengan pembuatan lubang - Pilih lokasi tanah yang mewakili (representatif), hindarkan tempat-
tempat yang mungkin mempengaruhi populasi cacing tanah, seperti mulsa atau tumpukan kompos.
- Menggali tanah (plot) - Ukur luasan galian tanah (25 cm x 25 cm) dan gali sampai kedalaman 25-30 cm dengan sekop, upayakan seminimal mungkin
cacing yang terpotong sekop. -
Sortasi tanah galian dengan tangan untuk diambil cacing tanahnya. -
Hitung jumlah cacing. Sortir lagi sampel tanah pada sebuah tempat yang diberi warna berbeda untuk memudahkan penghitungan
- Tumpahkan 2 L larutan mustard ke dalam lubang, bisa juga diganti
dengan formalin 0,4% (larutan hendaknya cukup memabukkan tapi tidak meracuni cacing tanah). Untuk memunculkan cacing tanah endogaesis (yang membuat lubang dalam),
- Dasar lubang harus rata, cacing tanah endogaesis akan keluar dari
dasar lubang kemudian hitung jumlah cacing. -
Catat total cacing tanah yang muncul di dasar lubang, ditambahkan dengan jumlah cacing dalam tanah galian (hasil sortasi tangan)
Bilas cacing tanah dengan air sebelum dikembalikan ke tanah. - Identifikasi menggunakan kunci panduan dan masing-masing
dihitung jumlah dan ditimbang beratnya (Lihat 5.3.3).
- Hitung kepadatan populasi dan kepadatan relatif yang mengacu kepada Suin (2003) (Lihat 5.2).
- Kepadatan populasi cacing tanah umumnya erat dengan keadaan lapangan oleh karena itu penghitungan cacing tanah harus beberapa kali dalam satu musim dan menggunakan rata-rata ukuran baku dari tahun ke tahun.
Gambar 1. Skema lubang yang dibuat untuk mendapatkan cacing tanah permukaan (kanan) dan cacing tanah yang keluar dari dasar lubang setelah diberi larutan mustard (formalin 0,4%) (kiri).
53) Dengan ring-sampel PVC - Gunakan ring sampel untuk tanah-tanah lumpur seperti tanah
sawah, ring-sampel terbuat dari PVC diameter 20 cm dengan tinggi
20 cm. - Tekan PVC ke dalam lumpur, lumpur yang ada di dalam ring diambil dengan tangan dan dipisahkan ke dalam ember. - Lumpur dalam ember masukan ke dalam ayakan atau plankton sieve ukuran 32 mesh untuk disortir dan dipisahkan dengan cacing
tanah menggunakan air mengalir dari kran atau air yang dituang ke atas ayakan.
- Cacing yang diperoleh kumpulkan dan masukan ke dalam wadah botol yang berisi alkohol 20% selama 5 – 6 menit agar tidak mengkerut, kemudian masukkan lagi ke dalam botol berisi campuran alkohol 70% 640 cc, boraks 4 g, dan formalin 40 cc.
- Bawa ke laboratorium untuk diidentifikasi - Identifikasi menggunakan kunci panduan dan masing-masing
dihitung jumlah dan ditimbang beratnya (Lihat 5.3.3). - Hitung kepadatan populasi dan kepadatan relatif yang mengacu
kepada Suin (2003) (Lihat 5.2).
Gambar 2. Ring sampel terbuat dari PVC diameter 20 cm tinggi 20 cm