18 Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan
sumber daya perusahaan secara efektif. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal
– hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus
diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang – orang yang duduk dalam manajemen ke depan.
2.1.3 Return on Assets ROA
Analisis return on Assets dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat
menyeluruh komprehensif. Untuk dapat memahami tentang ROA ini akan diberikan pengertian dari beberapa ahli ekonomi yaitu :
Menurut Syamsudin 1994;15 return on assets ROA adalah merupakan rasio pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi rasio return on assets , maka
semakin baik keadaan dan kinerja suatu perusahaan. Dari defenisi di atas hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal
dengan nama return on Assets ROA merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga
merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Sama halnya dengan argumentasi Munawir 1995;10 return on Assets ROA adalah suatu bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk
19 dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan segala keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Maksud dari defenisi diatas menjelaskan bahwa ROA menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan net operating income dengan jumlah atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
operasi tersebut net operating assets. Disamping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas
dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri, semakin kecil rendah rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula
sebaliknya, apabila rasio ini semakin tinggi maka semakin baik efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Menurut Kasmir 2008;201 formula untuk mencari rasio return on assets sebagai berikut :
kali .......
kali 1
x Aktiva
Total Pajak
Setelah Bersih
Laba ROA
Assets on
Return
= =
Untuk mencari hasil pengembalian investasi selain dengan cara yang sudah dikemukakan di atas, dapat pula kita menggunakan pendekatan du pont,
hasil yang diperoleh antara cara seperti formula diatas dengan pendekatan du pont adalah sama.
..... 100
x Penjualan
Total Pajak
Setelah Bersih
Laba Margin
Profit Net
Bersih Laba
Margin
= =
kali ......
kali 1
x Aktiva
Total Penjualan
Total nover
Asset Tur Total
Aktiva Total
Perputaran
= =
20 Berikut ini adalah cara mencari hasil pengembalian investasi dengan
pendekatan du pont, yaitu :
kali ...
kali 1
x Aktiva
Total Penjualan
Total x
Penjualan Total
Pajak Setelah
Bersih Laba
ROA
= =
Dengan menggunakan sistem Du Pont ini akan dapat dilihat ROA yang dihasilkan melaui perkalian antara keuntungan dari komponen – komponen
penjualan serta efesiensi penggunaan total aktiva total assets di dalam menghasilkan keuntungan tersebut. ROA dalam sistem du pont menguraikan
komponen – komponen yang mempengaruhi ROA, yaitu marjin laba bersih net profit margin dan perputaran total aktiva total assets turnover.
Dari analisis Du Pont menurut Munawir 1995:45 maka kegunaan pengukuraun rasio ROI pada perusahaan sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Dengan menggunakan teknik ROA dapat diukur efesiensi
penggunaan modal yang bekerja, efesiensi produksi dan efesiensi penjualan.
2. Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh rasio industri, maka dengan menggunakan teknik analsis
ROA ini dapat diketahui di mana kelemahannya dan apa keunggulan perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang
sejenis.
3. Analisis ROA dapat digunakan untuk mengukur efesiensi tindakan – tindakan yang dilakukan divisi bagian, yaitu dengan mengalokasikan
semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan. 4. Analisis ROA juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing – masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 5. ROA selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk
keperluan perencanaan. Misalnya ROA dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan , kalau perusahaan aka mengadakan
ekspansi. Misalnya, perusahaan dapat menentukan bahwa ROA sebesar 30 sebagai target yang harus dicapai oleh mesin – mesin
baru, dengan memproyeksikan penjualan dan biaya, perusahaan akan
21 dapat mengestimasikan besarnya ROA yang akan dicapai dengan
ekspansi yang akan dijalankan.
2.1.4 Return on Equity ROE