21 dapat mengestimasikan besarnya ROA yang akan dicapai dengan
ekspansi yang akan dijalankan.
2.1.4 Return on Equity ROE
Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri. Rasio ini menunjukkan effesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi rasio ini, semakin baik artinya posisi
pemilik perusahaan semakin kuat, demikian sebaliknya. ROE juga merupakan salah satu alat pengukur profitabilitas perusahaan.
Periode pemilikan saham sangat bervariasi dari satu investor ke investor yang lain. Ada yang hanya memegang saham selama satu hari, ada yang satu tahun,
ada pula yang memegang selamanya atau tidak bermaksud menjualnya. Meskipun demikian, bagi para pemegang saham yang bermaksud untuk menjual
kembali sahamnya, mengharapkan kenaikkan harga sahamnya dibandingkan waktu pembelian. Dengan demikian, dapat dipahami menagapa suatu saham
yang tidak membagikan suatu deviden, tetap menarik bagi para investor yang ditunjukkan dari harga saham yang cenderung meningkat. Dalam hal ini
investor bersedia untuk mengorbankan konsumsinya dimasa kini yang ditunjukkan dengan kesediaannya untuk tidak memperoleh deviden dengan
pengharapan suatu perusahaan akan membayarkan devidennya dalam jumlah yang lebih besar, atau pada waktu saham tersebut dibeli kembali oleh
22 perusahaan atau investor yang lain, nilainya akan cukup tinggi sebagai ganti
deviden setiap tahun. Menurut Syamsudin 1994;16 return on equity ROE adalah suatu rasio
pengunduran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa maupun pemegang preferen atas modal
yang mereka investasikan di dalama perusahaan semakin tinggi ROE, semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.
Formulasi untuk mencari rasio du pont return on equity, dapat digunakan
sebagai berikut :
kali ..
kali 1
x Hutang
Rasio -
1 Aktiva
Total Perputaran
x Bersih
Laba Margin
ROE Equity
on Return
= =
Dari rumus ROE dengan menggunakan sistem du pont yang dimodifikasi tersebut dapat dijelaskan bahwa pembilang dalam formula di atas adalah ROI,
penggunaan total utang debt ratio, yaitu rasio total hutang terhadap total aktiva dengan menghitung total dana yang disediakan oleh para kreditor.
Pada formula ROE terdapat rasio margin kontribusi, istilah margin kontribusi sering kali disebut dengan juga sebagai marjin laba atas penjualan.
Bila marigin laba kotor menunjukkan apakah perusahaan mencetak laba dengan membuat produk tertentu, maka margin laba laba bersih menunjukkan sejauh
mana perusahaan mengelola bisnisnya. Menurut Syamsuddin 1996;32 marjin laba bersih adalah merupakan
rasio antara laba bersih yaitu penjualan setelah dikurangi dengan biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, semakin tinggi marjin laba bersih,
semakin baik operasi suatu perusahaan.
23 Dari defenisi diatas maka formulasi marjin laba bersih adalah sebagai
berikut :
.... 100
x Penjualan
Total Pajak
Setelah Bersih
Laba Margin
Profit Net
Bersih Laba
Margin
= =
Kemudian, didalam rasio return on equity, terdapat rasio perputaran total aktiva, yang memiliki tujuan untuk mengukur tingk efesiensi penggunaan
keseluruhan aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu, semakin tinggi rasio perputaran total aktiva berarti semakin efesien
penggunaan keseluruahan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dari defenisi diatas maka formulasi rasio perputaran total aktiva adalah
sebagai berikut :
kali ...
kali 1
x Aktiva
Total Penjualan
Total nover
Asset Tur Total
Aktiva Total
Perputaran =
=
Dengan demikian, dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa perputaran total aktiva merupakan rasio aktivitas yang terakhir mengukur perputaran semua
aktiva perusahaan, yang dihitung dengan membagi penjualan dengan total aktiva. Jadi, rasio ini merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini
telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan. Perputaran total aktiva yang tinggi tidak hanya menunjukkan manajemen yang efektif, tetapi dapat juga
perputaran total aktiva yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan habis disusutkan. Perputaran total aktiva harus dihubungkan dengan majin
labanya sehingga diperoleh retun on investment.
24 Rasio hutang adalah rasio yang mengukur beberapa besar aktiva
perusahaan aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditor, semakin tinggi rasio hutang semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam
menghasilkan keuntungan perusahaan.
.... 100
x Aktiva
Total Kew ajiban
Total Hutang
Rasio =
=
Dari rumus ini dapat diketahui bahwa setiap utang dijamin dengan sejumlah aktiva. Dari defenisi para ahli tentang rasio utang dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa rasio utang ini adalah termasuk rasio solvabilitas, solvabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan membandingkan jumlah
utang di satu pihak baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dengan aktiva perusahaan. Menurut Munawir 1995;20 hal-hal yang
menguntungkan dalam jangka pendek dengan mudah dapat digoyahkan dengan pos – pos jangka panjang yaitu, antara lain :
1. Adanya under stated dicatat terlalu kecil terhadap depresiasi mengakibatkan keuntungan perusahaan dalam tahun-tahun pertama
kelihatan baik karena biaya depresiasi yang kecil. Namun, dalam jangka panjang akhirnya perusahaan tidak dapat memperoleh kembali aktiva
tetapnya, hingga ini menurunkan kapasitas yang sangat membahayakan kelangsungan usaha.
2. Jatuh tempo dari utang jangka panjang yang tidak diperkirakan dengan baik, sehingga pada saat jatuh temponya peusahaan mengalami kesulitan
keuangan. 3. Struktur modal yang tidak baik, misalnya jumlah utang lebih besar dari pada
modal sendiri. 4. Pada waktu terjadi inflasi dan perusahaan menggunakan perhitungan harga
pokok histories dengan menggunakan metode FIFO sehingga harga pokok kelihatan sangat rendah, padahal harga jual meningkat sehingga
mengakibatkan Marjin Laba kelihatan tinggi. Hal ini menyebabkan aktiva lancar terutama persediaan semakin turun karena dengan jumlah uang yang
25 sama tidak dapat memperoleh jumlah kuantitas persediaan yang sama
seperti jumlah sebelumnya.
2.1.5 Return