44
3.9.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesa yang telah disusun dengan penelitian yang dilakukan. Langkah –
langkah untuk melakukan pengujian hipotesis, yaitu : 1. Rumusan Hipotesis
Pada penelitian ini menggunakan hipotesis alternatif, hipotesis altenatif merupakan kebalikan atau lawan pernyataan dari format hipotesis nol yang
menunjukkan ada hubungan atau ada perbedaan signifikan antar variabel. 2. Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Nilai kritis untuk uji statistik F yaitu
α = 0.05 b.
Nilai kritis untuk uji statistik t yaitu α = 0.05 3. Dasar Keputusan
Untuk menentukan dasar keputusan pada penelitian ini dengan α = 0.05 yaitu :
diterima dapat
tidak H
diterima dapat
H maka
value p
1 1
05 .
05 .
Memperoleh koefesien determinasi, koefesien korelasi, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan cara yaitu :
1. Koefesien Determinasi Koefesien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
45 koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas Ghazali, 2001;83. Menurut Suharyadi dan Purwanto, 2009;163 Koefeseien determinasi
digunakan rumus sebagai berikut.
. .
.
2 2
2 1
2
Y Y
n XY
YX b
Y a
n R
Σ −
Σ −
Σ +
Σ =
2. Koefesien Korelasi Analisis korelasi R adalah suatu teknik statistika yang digunakan
untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel Suharyadi dan Purwanto, 2009;159.
Koefesien korelasi digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel dependen Y dengan variabel independen X. Semakin besar
nilai koefesien menunjukkan semakin eratnya hubungan dan semakin kecil nilai koefesien menunjukkan semakin lemahnya hubungannya. Koefesien
korelasi merupakan akar kuadrat dari koefesien determinasi. Ukuran korelasi antara dua buah variabel yang paling banyak
digunakan adalah koefesien korelasi momen. Rumus koefesien korelasi tersebut dinyatakan sebagai berikut Suharyadi dan Purwanto, 2009;160.
2
R R
=
46 Mengenai besar hubungan baik kuat maupun lemah, dapat
digambarkan sebagai berikut Suharyadi dan purwanto, 2009;160 :
Gambar 3.1 Hubungan Kuat dan Lemahnya suatu Korelasi
3. Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel
independen atau bebas secara individual menerangkan variasi variabel dependen.
a. Pengujian hipotesis pertama Untuk pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan uji statistik t
dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1 H
1
: Sistem Du Pont yang diproksikan sebagai return on assets berpengaruh positif terhadap return saham pada pada industri
perusahaan consumer goods di BEI secara parsial.
0.0 0.5
- 0.5
- 1.0 1.0
Korelasi negatif Korelasi positif
Korelasi negatif
sempurna Korelasi
negatif sedang
Korelasi negatif
kuat Korelasi
negatif lemah
Korelasi positif
sempurna Korelasi
positif kuat
Korelasi positif
sedang
Korelasi positif
lemah
47 2 Menggunakan nilai kritis atau tingkat signifikansi untuk uji statistik t
yaitu α = 0.05.
3 Apabila nilai sig 0.05 maka hipotesis pertama dapat diterima dan sebaliknya apabila nilai sig 0.05 maka hipotesis pertama tidak
dapat diterima. b. Pengujian hipotesis kedua
Pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1 H
2
: Sistem Du Pont yang diproksikan sebagai return on assets berpengaruh positif terhadap return saham pada pada industri
perusahaan consumer goods di BEI secara parsial. 2 Menggunakan nilai kritis atau tingkat signifikansi untuk uji statistik t
yaitu α = 0.05.
3 Apabila nilai sig 0.05 maka hipotesis kedua dapat diterima dan sebaliknya apabila nilai sig 0.05 maka hipotesis kedua tidak dapat
diterima. 4. Uji Statisitik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh bersama – sama terhadap varibel dependen. a. Pengujian hipotesis ketiga.
48 Untuk pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan uji statistik F
dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1 H
3
: Sistem Du Pont yang diproksikan sebagai return on assets dan return on equity, berpengaruh positif terhadap return saham pada
industri perusahaan consumer goods di BEI secara simultan. 2 Menggunakan nilai kritis atau tingkat signifikansi untuk uji statistik
F yaitu α = 0.05. 3 Apabila nilai sig 0.05 maka hipotesis pertama dapat diterima dan
sebaliknya apabila nilai sig 0.05 maka hipotesis pertama tidak dapat diterima.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data