1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya pendirian perusahaan memiliki maksud dan tujuan yaitu mengoptimalkan laba agar dapat memberikan kesejahteraan pemegang saham
shareholder dimasa akan datang, untuk mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen agent sebagai pengelola perusahaan harus dapat memilih alternatif –
alternatif yang tersedia dalam pengambilan keputusan ekonomi yang terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pemegang saham akan selalu melakukan analisis sebelum menanamkan investasinya kepada perusahaan, sebab pemegang saham harus memiliki
keyakinan bahwa investasi yang ditanamkannya akan menjadi meningkat sehingga pemegang saham mendapatkan deviden yang mereka harapkan. Analisis
pemegang saham ketika melakukan investasi pada perusahaan yaitu dengan menganalisis kinerja perusahaan, kinerja perusahaan dapat dilihat dari kinerja
keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan.
Pada umumnya tindakan investor ketika melakukan investasi di pasar modal dengan melakukan seleksi sekuritas yaitu memilih saham yang akan
diinvestasikan dari beberapa jenis saham yang ada dalam suatu sektor, misalkan suatu sektor terdiri dari 40 jenis saham sehingga yang dipilih hanya 3 atau 5 jenis
2 saham yang memiliki kinerja terbaik. Untuk mendeteksi apakah suatu saham
berkinerja baik atau tidak, dapat menggunakan beberapa teknik yaitu salah satunya perbandingan antara return dan resiko yang ada.
Fenomena diatas mememberikan suatu gambaran bahwa setiap investor akan mencari saham yang memiliki kinerja yang baik, sehingga mendapatkan
return atau keuntungan dari pembelian saham emiten tersebut, dan emiten sebagai agent yang mengoperasikan perusahaan akan berupaya memaksimalkan
nilai perusahaan, dengan tujuan nilai saham akan terus meningkat di pasar dan peningkatan saham dipasar secara otomatis akan meningkatkan publisitas
permintaan dari waktu kewaktu, hukum permintaan menyatakan naiknya publisitas akan meningkatkan harga saham dan investor akan mendapatkan return
yang maksimal. Salah satu teknik untuk menganalisis hubungan return saham di pasar dapat
dilakukan dengan menganalisis keuangan emiten, indeks dan rasio salah satu teknik untuk mengetahui apakah keuangan emiten dapat mempengaruhi return
saham. Beberapa penelitian yang menganalisis tentang pengaruh rasio keuangan emiten terhadap return saham dapat dilihat dari argumentasi berikut ini.
Penelitian Akroman 2009 yang berjudul pengaruh rasio keuangan ROA, ROE dan EVA terhadap harga saham pada perusahaan yang terdapat di JII pada
periode 2004 – 2006, hasil penelitian mengungkapkan ROA dan ROE berpengaruh terhadap harga saham, dan sebaliknya EVA tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
3 Penelitian yang dilakukan Pribawanti 2007 yang berjudul analisis
pengaruh rasio keuangan terhadap total return saham pada perusahaan industri manufatur yang membagikan deviden di BEJ, sampel pada penelitian sebanyak 30
perusahaan, hasil pada penelitian ini adalah QAI tidak signifikan berpengaruh terhadap total retrun saham secara parsial, NPM, ROA, DTA, DER dan EPS
berpengaruh signifikan terhadap total retrun saham secara parsial. QAI, PM, ROA, DTA, DER dan EPS berpengaruh signifikan terhadap total retrun saham
secara simultan. Dari peneliti terdahulu dapat disipimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja
perusahaan dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis keuangan perusahaan yaitu analisis ideks dan rasio, maka dari itu saya sebagai peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul analisis sistem Du Pont dalam mengukur kinerja perusahaan pada perusaahan cumsumer goods di BEI pada tahun 2008 –
2011.
1.2 Rumusan Masalah