Analisis Keuangan Financial Analysis

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Analisis Keuangan Financial Analysis

Sebahagian besar sistem akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi untuk pelaporan internal dan aksternal. Informasi eksternal sifatnya jauh lebih ringkas dibanding yang dilaporkan pada pemakai internal, sebab pelaporan keuangan ekternal diatur oleh lembaga yang dibentuk untuk membuat standar atau prinsip – prinsip yang dirancang untuk mendefenisikan secara seksama informasi apa yang harus diungkapkan oleh perusahaan kepada pihak eksternal. Laporan keuangan pada hakekatnya mampu memberikan informasi keuangan agar pihak eksternal dapat memberikan keputusan yang menyangkut kepentingan entitas ekonomi pada perusahaan, mengenai informasi keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia didalam Standar Akuntansi Keuangan 2004;1.3 menjelasakan PSAK 01 tentang penyajian laporan keuangan menjelaskan bahwa komponen – komponen laporan keuangan meliputi 1 Neraca 2 Laporan laba rugi 3 Laporan perubahan ekuitas 4 Laporan arus kas 5 Catatan atas laporan keuangan. 7 Perusahaan berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan kepada pemakai pihak eksternal, sebab laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan digunakan oleh pihak eksternal sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan. Pemakai dan kebutuhan informasi laporan keuangan pihak eksternal menurut Standar Akuntansi Keuangan 2004;2 yaitu : 1. Investor. Penanam modal beresiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan investasi yang mereka lakukan . mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, manahan atau menjual investasi mereka. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. 2. Karyawan, Karyawan dan kelompok – kelompok yang mewakilli mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. 3. Pemberi Pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. 5. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan. 6. pemerintah. Pemerintan dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk penyusunan statistika pendapatan nasional dan statistik lainnya. 8 7. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan trend dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas. Dari argumentasi diatas sangat jelas bahwa kegunaan diterbitkannya suatu laporan keuangan perusahaan karena suatu entitas perusahaan memiliki sifat ketergantungan dari pihak eksternal perusahaan, karena perusahaan harus memperoleh sumber – sumber daya yang dimiliki dari pihak ekternal, agar pihak ekternal berkeyakinan bahwa sumber daya yang dimilikinya dipergunakan secara maksimal, maka manajemen perusahaan berkewajiban menerbitkan laporan keuangan. Adapun tujuan dari diterbitkannya laporan keuangan adalah sebagai berikur Standar Akuntansi Keuangan 2004;4 menjelaskan bahawa tujuan laporan keuangan sebagai berikut : 1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebahagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen stewardship, atau pertanggungjawaban menajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin 9 menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi; keputusan ini mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Dari tujuan diatas menjelaskan diterbitkannya laporan keuangan bertujuan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan dan juga penyedia informasi bagi pemakai yaitu pihak eksternal. Adapun laporan keuangan sebagai penyedia informasi kepada pemakai bermakna yaitu keputusan yang diambil oleh pemakai laporan keuangan memerlukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Kemampuan ini akhirnya menentukan, misalnya, kemampuan pembayaran kepada para karyawan dan para pemasok, kemampuan pembayaran bunga, pembayaran kembali pinjaman dan pembagian penghasilan kepada para pemilik. Para pemakai dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dan mengashilakn setara kas dengan lebih baik kalau mereka mendapat informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan. Untuk melakukan keputusan rasional di dalam perusahaan, pihak manajemen sebagai pelaku yang mengoperasikan perusahaan harus memiliki alat analisis untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan keuntungan perusahaan, alat analisis yang dipergunakan pihak manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan adalah analisis keuangan financial analisis. 10 Menurut Wild, Subramanyam dan Hasley 2005;16 bahwa analisis keuangan adalah suatu bentuk penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan dimasa yang akan datang. Sama halnya dengan argumentasi yang dikemukakan oleh Kasmir 2008 pengertian analisis laporan keuangan yaitu laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dari penilaian yang benar, akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya, kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta kekayaan, kewajiban utang serta modal ekuitas dalam neraca yang dimiliki. Kemudian juga akan diketahui juga jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha laba atau rugi yang diperoleh selama periode tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan. Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini, dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. 11 Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal selanjutnya ke depan. Dengan adanya kelemahan dan kekuata yang dimiliki akan tergambar kinerja manajemen selama ini. Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke depan. Perencanaan ke depan dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi kekuatan yang sudah diperolehnya selama ini. Argumentasi yang menjelaskan perbedaan analisis keuangan dari sudut pandang pihak manajemen dan investor dapat diterangkan pada kutipan sebagai berikut : Menurut Samsul 2006;129 Analisis laporan keuangan dapat dilihat dari berbagai sudut kepentingan. Analisis untuk kepentingan pihak manajemen berbeda dengan analisis untuk kepentingan investor. Bahkan investor yang ingin melakukan inevestasi jangka panjang mempunyai tujuan analisis yang berbeda dengan investor yang ingin melakukan investasi jangka pendek. Walaupun sama – sama menggunakan analisis fundamental. Investor jangka panjang akan menganalisis kinerja manajemen dan kinerja perusahaan sedangkan investor jangka pendek akan menganalisis kinerja saham. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah memperoleh laba yang terus menerus dan selalu meningkat, laba tersebut sebahagian akan digunakan 12 untuk pengembangan perusahaan. Sebahagian untuk pemegang saham, dan sebahagian lagi untuk kepentingan stakeholder, yaitu pihak yang ada kaitannya dengan kemajuan perusahaan seperti karyawan, pengurus, serta lingkungan di sekitar perusahaan. Laba per saham, nilai buku per saham, deviden tunai, return on equity dan return on assets merupakan bagian dari kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan hasil akhir dari proses manajemen selama suatu periode ke periode lain. Sementara itu, rasio keuangan yang mencerminkan kinerja manajemen antara lain adalah rasio perputaran, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas. Ketika pihak manajemen dan investor melakukan analisis keuangan pada laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, pada umumnya analisis keuangan memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah di capai untuk beberapa periode. 2. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. 3. Untuk mengetahui kekuatan – kekuatan yang dimiliki. 4. Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. 5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. 6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan – perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. 13 Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik dan teknik yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, para pengguna hasil analisis tersebut dapat dengan mudah dalam menginterprestasikannya. Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, diperlukan langkah – langkah atau prosedur ini diperlukan agar urutan proses analisis mudah untuk dilakukan. Adapun langkah atau prosedur yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah : 1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode. 2. Melakukan pengukuran – pengukuran atau perhitungan – perhitungan dengan rumus – rumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa dipergunakan secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar – benar tepat. 3. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka – angka yang ada dalam laporan keuangan secara cermat. 4. Memberikan interprestasikan terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat. 5. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan. 6. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut. 14 Dalam praktiknya, menurut Kasmir 2008:69, terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut : 1. Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos – pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui. 2. Analisis horinzontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasi analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu keperiode yang lain. Kemudian, 2008:70 di samping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terhadap beberapa jenis – jenis teknik laporan keuangan. Adapun jenis – jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan 2. Analisis trend 3. Analisis persentase per komponen 4. Analisis sumber dan penggunaan dana 5. Analisis sumber dan penggunaan kas 6. Analisis rasio 7. Analisis kredit 8. Analisis laba kotor 9. Analisis titik pulang pokok 15 Pada penelitian ini untuk mengukur kinerja perusahaan menggunakan alat analisis rasio, analisis rasio adalah merupakan analisis yang digunakan untuk mengentahui hubungan pos – pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pso – pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

2.1.2 Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

ANALISIS DU PONT SYSTEM UNTUK PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BEI

2 15 21

iii ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE (DU PONT SYSTEM MODEL)

0 8 24

Penerapan Du Pont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2011)

0 3 15

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Penerapan Du Pont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2011).

0 1 14

PENDAHULUAN Penerapan Du Pont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2011).

0 1 5

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Penerapan Du Pont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2011).

0 1 16

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN ANALISIS DU PONT SYSTEM PADA PT. PANORAMA MOTOR Analisis Kinerja Keuangan dengan analisis Du Pont System pada PT. Panorama Motor di Sragen Periode 2002-2006.

0 1 15

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR EVALUASI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR EVALUASI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI BAHAN BANGUNAN KR. TOSAN DI MOJOSONGO SURAKARTA.

0 1 12

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. INDOFOOD ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. INDOFOOD.

0 0 11

Analisis Rasio Roa Dengan Du Pont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Pt. Pan Brothers Tbk Pada Tahun 2008-2012.

0 1 17