Bank Syariah

e. Bank Syariah

Bank syariah perlu dipelajari karena saat ini sedang ramainya dikembangkan di Negara Indonesia. Bank syariah termasuk jenis bank umum yang kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan.

Landasan utama bank yang berasaskan Hukum Islam adalah bagi hasil artinya adalah sistem operasinya berdasarkan pada prinsip syariah (hukum Islam).

Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antar pihak bank dan pihak lain untuk memyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai

dengan syariah antara lain, pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain. (ijarah wa iqtina)

Berdasarkan prinsip diatas hubungan antara nasabah dengan bank syariah adalah sebagai mitra

Gambar 7.22: ATM BNI Syariah investor dan pedagang. Bank syariah dalam operasinya Sumber : www.batukota.go.id

IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

Cakrawala

Setiap bank wajib memberitahukan segala resiko yang dialami bank kepada masyarakat umum. Hal ini merupakan pertanggungjawaban terhadap publik dan menjaga kepercayaan terhadap dunia perbankan. Maka biasanya ada bank-bank yang melaporkan neraca laba/ruginya melalui media massa.

memberikan jasa kepada para penyandang dana dengan menerima deposit dari mereka malalui beberapa tipe rekening yaitu sebagai berikut:

1) Rekening Koran

Bank menerima simpanan dari nasabah yang memerlukan jasa penitipan dana mereka dengan keleluasaan absolut untuk menariknya kembali sewaktu-waktu atas dasar prinsip hadiah artinya bank memperoleh izin dari nasabah untuk mengunakan dana mereka selama dana tersebut mengendap dibank, bank menyediakan cek dan jasa-jasa lain yang berkaitan dengan rekening Koran tersebut.

2) Rekening Tabungan

Bank menerima simpanan dari nasbah yang memerlukan jasa titipan dana dengan tingkat keleluasaan tertentu untuk menariknya kembali, berikut kemungkinan memperoleh keuntunganberdasarkan prinsip wadiah, artinya bank memperoleh izin dari nasabah untuk mempergunakan dana tersebut selama mengendap dibank. Nasabah dapat menarik sebagian atau seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu, dan bank menjamin pembayaran kembali simpanan mereka. Semua keuntungan atas pemanfaatan dana tersebut adalah milik bank, berbeda dengan rekening Koran maka bank dapat memberikan imbalan keuntungan dari yang berasal dari sebagaian keuntungan bank yang dihasilkan pengunaan dana tersebut dari waktu kewaktu. Bank menyediakan buku tabungan dan jasa-jasa yang berkaitan dengan rekening tersebut.

3) Rekening Investasi Umum

Bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari kesempatan investasi dari dana dalam bentuk rekening investasi umum berdasarkan prinsip mudharabah, simpanan diperjanjikan dalam waktu tertentu. Apabila terjadi kerugian, nasabah menanggung kerugian tersebut dan bank kehilangan keuntungannya.

4) Rekening Investasi Khusus

Bank dapat juga menerima rekening investasi dari pemerintah atau nasabah korporasi dalam bentuk simpanan khusus, rekening ini juga dioperasikan berdasarkan prinsip mudharabah.

Uang dan Lembaga Keuangan

Perbedaan pokok antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional adalah adanya larangan riba (bunga), sedangkan jual beli dihalalkan.

Prinsip utama yang dianut oleh bank-bank islam adalah : ♦ larangan riba/bunga dalam berbagai bentuk transaksi ♦ menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis

pada memperoleh keuntungan yang sah menurut syariah. ♦ memberikan zakat

Salah satu pelopor Bank Islam adalah Bank Muamalat Indonesia. Lembaga-lembaga keuangan mikro yang lainnya adalah, Baitul Maal wa Tamwil (BMT), asuransi syariah : Takaful Umum dan Takaful Keluarga, sebuah Islamic multifinance: BNI Faisal Islamic Finance Company, reksadana syariah : PT Reksadana.