Sidang-sidang Konstituante sampai Dekrit Presiden 5 Juli 1959

2. Sidang-sidang Konstituante sampai Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Konstituante bertugas membuat UUD (konstitusi) baru

Cakrawala

untuk menggantikan UUDS 1950. Konstituante mulai bersidang

Setelah Kabinet Ali II jatuh, peranan pada tanggal 10 November 1956. Presiden Soekarno makin besar. Setelah dua

Anggota-anggota Konstituante terbagi atas dua kelompok utama

kali penunjukan Suwiryo sebagai formatur gagal yaitu kelompok Islam dan membentuk Kabinet, maka Presiden Sukarno

menunjuk dirinya sendiri sebagai formatur kelompok nasionalis/sosialis/non Kabinet yang baru. Hasilnya adalah

Islam. Antara kedua kelompok terbentuknya Kabinet Karya yang dipimpin oleh

tersebut ternyata tidak pernah tercapai kata sepakat mengenai

PM Ir. Djuanda. isi Undang-Undang Dasar.

Dalam setiap sidangnya, Konstituante ternyata tidak pernah menghasilkan apa-apa. Perpecahan antara partai atau golongan dalam tubuh Konstituante tampak makin jelas. Hal ini karena setiap wakil partai ingin memaksakan pendapatnya sesuai dengan kehendak partai yang diwakilinya. Akibatnya, sidang-sidang Konstituante selalu diwarnai perdebatan yang tiada habisnya dan berujung pada kegagalan untuk menyusun UUD baru.

Kegagalan Konstituante mendorong presiden mengemukakan gagasan untuk kembali ke UUD 1945. Hal ini didukung oleh A. H. Nasution selaku Pimpinan ABRI. Ia menggerakkan Dewan Menteri untuk mendesak Dewan Konstituante agar menetapkan UUD 1945 secara konstitusional. Pada tanggal

19 Februari 1959 Dewan Menteri pun segera mengadakan sidang dan menghasilkan keputusan mengenai pelaksanaan Demokrasi Terpimpin dalam rangka kembali ke UUD 1945.

Keputusan Dewan Menteri itu mengandung tiga hal pokok, yaitu :

a. tentang UUD 1945,

b. prosedur kembali ke UUD 1945, dan

c. tentang masuknya golongan fungsional ke dalam DPR.

Pada tanggal 22 April 1959 Presiden Soekarno berpidato di hadapan Konstituante yang isinya menganjurkan “untuk kembali kepada Undang- Undang Dasar 1945”. Dalam hal ini pemerintah, berdasarkan keputusan Dewan Menteri, menganjurkan Dewan Konstituante menetapkan UUD 1945 berlaku kembali. Sesuai Pasal 137 UUDS, maka diadakan pemungutan suara untuk menentukan sikap atas anjuran pemerintah tersebut.

Gambar 4.2 Presiden Soekarno Namun, hingga pemungutan suara dilakukan Mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka

sebanyak tiga kali (30 Mei, 1 Juni dan 2 Juni 1957),

Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan

Adapun Isi Dekrit Presiden adalah sebagai berikut :

a. Bubarkan Konstituante

b. Berlakunya kembali UUD 1945

c. Tidak berlakunya lagi UUDS 1950

d. Akan dibentuk DPRS, MPRS, dan DPAS. Secara umum Dekrit

Cakap Ilmu

Presiden 5 Juli 1959 mendapat dukungan luas dari masyarakat. Kepala Staf Angkatan Darat

Sebelum kalian mempelajari bagian (KSAD) segera mengeluarkan berikutnya, rangkumlah materi sistem dan

Perintah Harian yang ditujukan struktur sosial ekonomi Indonesia pada awal

kepada seluruh anggota TNI kemerdekaan di Indonesia. Tulis hasil kegiatan

untuk melaksanakan dan kalian dalam bentuk laporan singkat untuk

mengamankan Dekrit tersebut. dikumpulkan pada guru dan uraikan secara

Sementara itu, MahkamahAgung singkat rangkuman tersebut di depan kelas.

(MA) juga membenarkan tindakan presiden mengeluarkan Dekrit tersebut.

Dampak keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, antara lain sebagai berikut:

1) Pertentangan dalam tubuh Konstituante berakhir, karena berdasarkan Dekrit, badan ini memang dibubarkan.

2) Kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia diatur kembali oleh Konstitusi UUD 1945.

3) Indonesia memasuki era Demokrasi Terpimpin.

4) Bangsa Indonesia terhindar dari perpecahan, terkait dengan pertentangan dalam Konstituante.

98 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

Cakap Ilmu

Berikan penjelasan tentang Dekrit Presiden dalam kolom berikut!

No Dekrit Presiden Penjelasan

1. Latar Belakang ......................................................... .........................................................

2. Isi ......................................................... .........................................................

3. Dampak ......................................................... .........................................................

Rangkuman

♦ Salah satu kesepakatan yang dicapai dalam KMB yaitu, Indonesia menjadi negara serikat dengan nama RIS. ♦ Terbentuknya negara serikat mendorong munculnya berbagai demonstrasi dan mosi yang menginginkan agar negara-negara bagian RIS dilebur dan bergabung dengan Republik Indonesia guna membentuk negara kesatuan. Hal ini karena RIS dianggap tidak sesuai dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.

♦ Pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan. Sejak itu, Indonesia memasuki suatu era baru yang disebut era Demokrasi Liberal. Konstitusi yang dipakai adalah UUDS 1950. Pada masa ini Indonesia menjalankan pemerintahan sistem parlementer.

Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan

Refleksi

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan sudah memahami dan menguasai materi tentang:

1. Kehidupan Politik Indonesia masa Demokrasi Liberal.

2. Kehidupan Ekonomi Indonesia masa Demokrasi Liberal.

3. Pelaksanaan Pemilihan Umum 1955.

4. Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Jika para siswa belum memahami benar materi bab ini, ulangilah dengan

membaca sekali lagi atau mendiskusikan sesama teman kelompok atau menanyakan langsung kepada guru kalian sehingga kalian benar-benar paham sebelum kalian mempelajari bab berikutnya.

Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Setelah kembali ke bentuk negara kesatuan terjadi pertentangan politik antara

golongan federalis dan unitaris. Yang dimaksud golongan unitaris adalah …

a. mereka yang menginginkan Konstituante dibubarkan

b. kelompok yang menginginkan eksistensi negara bagian dipertahankan

c. mereka yang menghendaki seluruh eks KNIL dimasukkan dalam APRIS

d. kelompok yang menghendaki negara kesatuan

2. Bentuk negara yang sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah …

a. kesatuan

b. federal

c. serikat

d. RIS

3. Sebab jatuhnya kabinet Nasir antara lain …

a. dianggap condong ke blok Barat

b. gagal melaksanakan pemilu

c. Masyumi tidak memberi jatah kursi kabinet kepada PNI

d. dianggap lunak dalam menjalankan politik masalah Irian Barat

4. Kabinet Sukiman jatuh antara lain karena penandatanganan persetujuan bantuan ekonomi teknik, dan persenjataan atas dasar mutual Security Act (MSA) dengan …

100 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX 100 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

b. Belanda

c. Jerman

d. Amerika Serikat

5. Program pemerintah untuk mendorong perkembangan kewiraswastaan pribumi Indonesia disebut….

a. Program Pembangunan

b. Program Panca Karya

c. Program Benteng

d. Program Banteng

6. Ketegangan hubungan antara pusat dan daerah disebabkan oleh…

a. ketidakpuasan daerah atas biaya pembangunan dari pusat

b. ketidakpuasan daerah atas terbentuknya NKRI

c. daerah ingin mempertahankan berdirinya RIS

d. daerah ingin memisahkan diri dari wilayah Indonesia

7. Presiden menganjurkan kepada Konstituante untuk kembali kepada…

a. UUD RIS

b. UUDS 1950

c. UUD RI

d. UUD 1945

8. Kegagalan Konstituante melatarbelakangi dikeluarkannya …

a. UU Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah

b. Dekrit Presiden 5 Juli 1959

c. Konsepsi Presiden

d. Trikora

9. Salah satu isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah…

a. pembentukan Dewan Konstituante

b. berlakunya UUDS 1950

c. berlakunya UUD 1945

d. pembubaran MPRS dan DPAS

10. Sistem kabinet yang dibentuk setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ...

a. kabinet parlemen

b. kabinet presidensiil

c. zaken kabinet

d. kabinet gotong royong

Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!

1. Jelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi setelah Indonesia kembali menjadi negara kesatuan!

2. Jelaskan tugas Badan Konstituante!

3. Mengapa dalam pemilu pertama 1955 dipilih juga anggota Konstituante?

4. Jelaskan latar belakang keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959!

5. Sebutkan lembaga-lembaga negara yang dibentuk untuk menindaklanjuti dekrit presiden 5 Juli 1959!

102 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

Bab