METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam suatu penelitian, metode penelitian merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjang proses penyelidikan suatu permasalahan yang akan dibahas. Woody (dalam Moh. Nazir, 2005: 13) mendefinisikan penelitian sebagai sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 803), penelitian diartikan sebagai kegiatan mencari dan mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. (Sugiyono, 2010: 3-4)
Metode penelitian sangat penting dalam menunjang proses penyelesaian suatu permasalahan yang akan dibahas sehingga akan diperoleh hasil yang ilmiah dan mempunyai nilai validitas (mantap) yang tinggi serta tingkat reliabilitas (dapat dipercaya) yang besar. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
commit to user
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang merupakan penelitian yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang tepat dan utuh tentang suatu gejala. Penelitian deskriptif ini biasanya ditempuh dengan cara memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada. Mula-mula data disusun dan dikumpulkan, dijelaskan kemudian dianalisis. Dimana di dalamnya juga terdapat data-data, kata-kata dan gambar (data kualitatif) maupun data angka-angka (data kuantitatif). Sedangkan ditinjau dari metodenya,penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Seperti yang disampaikan oleh H.B. Sutopo (2002: 35) yaitu dengan penelitian deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar memiliki arti lebih dari sekedar angka- angka atau frekuensi.
Metode deskriptif menurut Moh. Nazir (2005: 54), “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan alasan:
1. Penempatan diri pada pemecahan masalah sekarang dan bersifat aktual.
commit to user
2. Penelitian ini menggunakan tahapan yang sistematis dengan cara mengumpulkan data, mengklasifikasikan dan menganalisis, dan menginterpretasikan.
3. Menjelaskan prosedur setiap langkah penyelidikan dengan teliti dan terperinci.
Maka berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan dan menguraikan tentang efektivitas penarikan retribusi pasar di Kota Surakarta.
B. Lokasi Penelitian
Penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam rangka mempertanggungjawabkan data yang diperoleh. Penelitian ini mengambil lokasi di Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang beralamatkan di Komplek Balaikota, Jalan Jendral Sudirman No. 2, Kota Surakarta, dengan pertimbangan bahwa Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta merupakan pihak yang memiliki wewenang secara teknis mengurusi penarikan retribusi pasar di Kota Surakarta. Selain itu, penelitian juga dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Bank Jateng Kantor Cabang Kota Surakarta dan beberapa pasar di Kota Surakarta.
C. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 99) “Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi,
commit to user
sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk keperluan”. Data merupakan faktor yang sangat penting karena melalui data dapat diperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan untuk membuktikan suatu kebenaran.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Informan
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah sebagai berikut :
a. Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Dinas Pengelolaan Pasar melaksanakan fungsi sebagai pengelola keuangan pasar.
b. Ibu Ratih selaku Customer Service (CS) di Bank Jateng Kantor Cabang Kota Surakarta. Bank Jateng melaksanakan fungsi sebagai Kas Daerah Pemerintah Kota Surakarta.
c. Pejabat dan Petugas Pasar di sejumlah pasar Kota Surakarta, yaitu:
1) Bapak Sudarno selaku Lurah Pasar Nusukan Ibu Wulan selaku Petugas Administrasi Pasar Nusukan
2) Bapak Suryo Kurniawan selaku Petugas Pemungut retribusi pasar di Pasar Nusukan
3) Bapak Daliman selaku Lurah Pasar Depok
4) Bapak Agus Triyono selaku Petugas Pemungut di Pasar Tanggul
commit to user
d. Pedagang di sejumlah pasar di Kota Surakarta, yaitu:
1) Pedagang Pasar Klewer (Pasar Kelas IA)
2) Pedagang Pasar Nusukan (Pasar Kelas IA)
3) Pedagang Pasar Notoharjo (Pasar Kelas IB)
4) Pedagang Pasar Depok (Pasar Kelas IIA)
5) Pedagang Pasar Tanggul (Pasar Kelas IIB)
6) Pedagang Pasar Sangkrah (Pasar Kelas IIIA)
7) Pedagang Pasar Ngumbul (Pasar Kelas IIIB) Sejumlah informan di atas diseleksi melalui teknik purposive
sampling berdasarkan penguasaan mereka terhadap persoalan dan informasi yang sedang diteliti.
2. Dokumen
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dokumen antara lain:
a. Arsip, surat, dokumen yang berkaitan dengan efektivitas penarikan retribusi pasar, yaitu:
1) Laporan target dan realisasi penerimaan retribusi pasar Kota Surakarta
2) Laporan target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
commit to user
d. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
e. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional
f. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
g. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah
h. Peraturan Walikota Nomor 19-0 tahun 2009 tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Pengelolaan Pasar
i. Peraturan Walikota Nomor 1-C tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Retribusi Pelayanan Pasar
j. Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data diterapkan sebagai sesuatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan apakah penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak, yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2010: 327). Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dan
commit to user
masing-masing teknik tersebut saling melengkapi satu sama lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada narasumber yang diwawancarai. Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi. Hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Pewawancara menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada yang diwawancarai untuk menjawab, menggali jawaban lebih dalam dan mencatat jawaban yang diwawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit (Sugiyono, 2010: 157)
Untuk memperoleh data dari informan sebagai sumber data yang sangat penting, maka dalam penelitian ini diperlukan wawancara secara mendalam (in-depth interviewing). Dalam melakukan wawancara mendalam, situasi yang akrab selalu diusahakan dan dikembangkan, serta menghindari situasi tanya jawab seperti dalam proses interogasi. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open-ended”, dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subjek yang
commit to user
diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam. (H.B. Sutopo, 2002: 59)
Informasi mengenai efektivitas penarikan retribusi pasar di Kota Surakarta diperoleh peneliti dari:
a. Bank Jateng Kantor Cabang Kota Surakarta
b. Pejabat Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta
c. Pejabat dan petugas pemungut retribusi
e. Pedagang di sejumlah pasar di Kota Surakarta
2. Studi Dokumen atau Kepustakaan (Dokumentasi)
Dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat dan mengambil sumber-sumber tertulis yang ada, baik melalui dokumen-dokumen, buku-buku, dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu (H.B. Sutopo, 2002: 54). Dokumentasi dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar kategori yang akan dicari datanya dan dengan check-list.
Dokumen yang digunakan adalah dokumen-dokumen yang berisi laporan penerimaan retribusi pasar yang didapat dari Dinas Pengelolaan Pasar dan dari Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan pertimbangan sebagai berikut:
commit to user
a. Dokumen digunakan sebagai sumber data karena datanya stabil, kaya akan informasi.
b. Berguna sebagai bukti kebenaran dalam suatu pengujian.
c. Lebih murah dan lebih mudah didapatkan.
E. Teknik Penentuan Informan
Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling . Dalam teknik ini peneliti cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Menurut Susanto (2006:120) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja, sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi, dimana peneliti akan memilih informan yang dapat dipercaya untuk menjadi sumber informasi dan diharapkan mengetahui permasalahan secara mendetail.
Dapat dikatakan bahwa dalam teknik purposive sampling unsur kedalaman informasi sangat ditekankan, bahkan di dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton dalam
H.B. Sutopo, 2002:56). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel penelitian adalah Pejabat Bank Jateng Kantor Cabang Kota Surakarta, Pejabat Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta, petugas pemungut retribusi dan pedagang
commit to user
di sejumlah pasar di Kota Surakarta. Akan tetapi, tidak ditutup kemungkinan pilihan terhadap informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.
F. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Validitas yang dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan di lokasi penelitian. (H.B. Sutopo, 2002: 78)
Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Salah satu cara untuk menguji validitas data adalah dengan menggunakan triangulasi data atau sumber. Teknik triangulasi data lebih mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Hal ini berarti data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda sehingga data yang diperoleh akan lebih teruji kebenarannya.
Menurut H.B. Sutopo (2002: 79) triangulasi data atau sumber memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Peneliti bisa memperoleh data narasumber (manusia) yang
commit to user
berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara yang mendalam, sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya.
G. Teknik Analisa Data
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif sering merupakan bagian yang tersulit bagi para peneliti. Dalam analisis data seorang peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengolah hasil penelitian menjadi data yang akurat, dimana data yang diperoleh harus dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menyusun, menyimpulkan serta menjawab persoalan yang diajukan sebagai hasil penelitian itu.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Dalam model ini terdapat tiga komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2002: 91-96), ketiga komponen tersebut adalah :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis data yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.
2. Sajian Data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat
commit to user
dilakukan. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceriterakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis supaya makna peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami.
3. Penarikan Simpulan
Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab-akibat, dan berbagai proposisi. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data berakhir.
Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan.
Proses analisis data dengan menggunakan model interaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
commit to user
Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif
(Sumber : H.B. Sutopo, 2002: 96)
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan Simpulan/
Verifikasi
Sajian Data
commit to user
47