Kemiskinan Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup dan Cakupan

47 Profil Bappeda 2015

f. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pada tahun 2014, sekitar 43,12 persen penduduk Kabupaten Slemanmengeluarkan biaya konsumsi rata-rata per kapita = Rp 1.000.000,00lihat Tabel 3.15. Kemudian diikuti oleh mereka yang memiliki pengeluaran di antara Rp 750.000,00 – Rp 999.999,00 yakni sekitar 11,68 persen. Sementara itu, persentase terendah rumah tangga yaitu 0,09 persen terdapat pada penduduk yang memiliki pengeluaran antara Rp 150.000,00 – Rp 199.999,00 sebulan.

g. Kemiskinan

Garis kemiskinan di Kabupaten Sleman pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 329.272,00 per kapita per bulan, atau mengalami peningkatan 10,80 persen dibandingkan tahun 2013. Tren peningkatan garis kemiskinan tidak terlepas dari laju inflasi yang menggambarkan tingkat kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sleman diperkirakan mencapai 112,3 ribu orang atau sebesar 9,38 persen. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 0,30 persen dibandingkan tahun 2013 dimana angka kemiskinannya mencapai 9,68persen. Penurunan ini dapat menggambarkan sebagai keberhasilan dari kebijakan program-program pengentasan kemiskinan yang gencar dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten. .

3. Buku Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2014

Penyusunan Buku IPM merupakan salah satu bentuk publikasi statistik bidang sosial yang rutin dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. IPM merupakan besaran agregat PNB, tingkat harapan hidup, serta kemampuan baca tulis dan lamanya sekolah yang digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat suatu bangsadi berbagai penjuru dunia.

a. Maksud dan Tujuan

Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk mengukur pencapaian kualitas pembangunan manusia di Kabupaten Sleman melalui pengamatan pada aspek yang menjadi indikator dalam penghitungan IPM, yakni kesehatan, pendidikan dan 48 Profil Bappeda 2015 pendapatan penduduk. Hasil ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemerintah serta pengguna data lainnya tentang posisi pembangunan manusia di Kabupaten Sleman.

b. Ruang Lingkup dan Cakupan

Ruang lingkup wilayah dalam pembahasan buku mencakup IPM Kabupaten Sleman yang dibandingkan dengan IPM kabupatenkota lainnya di DIY. Periode waktu dalam analisis fokus pada IPM tahun 2014 dan beberapa tahun sebelumnya sebagai pembanding. Cakupan dalam pembahasan meliputi ketiga aspekkomponen penyusun IPM beserta indikator pendukungnya.Ketiga aspekkomponenini meliputi kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.

c. Sumber Data