Perumahan dan Lingkungan Hidup Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

46 Profil Bappeda 2015 Di Kabupaten Sleman pada tahun 2014, sekitar 22,96 persen penduduk yang bekerja merupakan setengah penganggur dengan komposisi 18,28 persen laki-laki dan 29,28 persen perempuan. Sebagian besar setengah penganggur biasanya berada di sektor pertanian untuk pekerja laki-laki, sedangkan perempuan biasanya berada di sektor perdagangan. Dari sekitar 25.943 orang penganggur, lebih dariseparuhnya yakni sekitar 14.689 orang 56,62 persen adalah berpendidikan SMUMASMK. Adapun yang berpendidikan Akademi Perguruan Tinggi sebesar 29,78 persen.

e. Perumahan dan Lingkungan Hidup

Dilihat dari luas bangunan, sebagian besar rumah di Kabupaten Sleman yakni sekitar 69,40 persen memiliki luas kurang dari 100 m 2 pada tahun 2014. Secara lebih rinci, terdapat sekitar 22,80 persen rumah memiliki luas kurang dari 20m 2 . Masih agak tingginya rumah tangga yang memiliki luas relatif sempit tersebut memerlukan penanganan yang serius, mengingat luas rumah akan menentukan ruang gerak penghuninya dalam melakukan aktivitas sehari-hari di rumah Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Sleman memanfaatkan sumur terlindung sebagai sumber air minum yaitu sebesar 55,40 persen. Disisi lain, persentase rumah tangga yang menggunakan air kemasan sebagai sumber air minum tercatat sekitar32,73 persen. Mereka yang mengandalkan sumur tak terlindung sebagai sumber air minum tercatat masih ada 1,94 persen rumah tangga. Untuk tempat buang air besar, sekitar 69,44 persen rumah tangga di Kabupaten Sleman menggunakan penampungan tinja dengan jarak 10 meter atau lebih dari sumber air minum. Adapun rumah tangga yang menggunakan penampungan tinja dengan jarak kurang dari 10 meter terhadap sumber air minum tercatat masih relatif tinggi yakni sekitar 21,56 persen. Selebihnya, sekitar 9 persen rumah tangga tidak mengetahui jaraknya. Sementara kalau dilihat dari kepemilikan fasilitas tempat buang air besar pada tahun 2014, di Kabupaten Sleman hampir dua per tiga warganya sudah memiliki fasilitas tempat buang air besar sendiri yaitu sekitar 71,55 persen. Kemudian diikuti fasilitas yang digunakan bersama sebesar 24,03 persen. 47 Profil Bappeda 2015

f. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pada tahun 2014, sekitar 43,12 persen penduduk Kabupaten Slemanmengeluarkan biaya konsumsi rata-rata per kapita = Rp 1.000.000,00lihat Tabel 3.15. Kemudian diikuti oleh mereka yang memiliki pengeluaran di antara Rp 750.000,00 – Rp 999.999,00 yakni sekitar 11,68 persen. Sementara itu, persentase terendah rumah tangga yaitu 0,09 persen terdapat pada penduduk yang memiliki pengeluaran antara Rp 150.000,00 – Rp 199.999,00 sebulan.

g. Kemiskinan