54
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka peneliti dapat mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ada perbedaan minat siswa antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan menggunakan media Word Search Puzzle.
2. Ada perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan menggunakan media Word Search Puzzle.
55
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena gejala- gejala hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis
menggunakan statistik. Menurut Creswell 2012: 13, penelitian kuantitatif mengharuskan peneliti untuk menjelaskan bagaimana variabel mempengaruhi
variabel yang lain. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2011:7, penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah
suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Hal senada
juga diungkapkan oleh Creswell 2012:295, bahwa desain eksperimen digunakan ketika ingin menentukan menentukan kemungkinan penyebab dan
pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Yang berarti berusaha untuk mengontrol semua variabel yang mempengaruhi hasil kecuali variabel bebas.
Kemudian ketika variabel bebas mempengaruhi variabel terikat maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas menyebabkan atau mempengaruhi variabel
terikat. Adapun karakteristik desain eksperimen menurut Creswell adalah: 1. Penugasan acak Random Assignment.
Sebagai peneliti eksperimen, anda akan menetapkan siswa menjadi kelompok-kelompok. Pendekatan yang paling tepat adalah
56
untuk menetapkan siswa secara acak untuk perlakuan. Penugasan acak merupakan proses untuk menetapkan siswa pada kelompok acak atau
pada kelompok yang berbeda dalam eksperimen. Dengan menggunakan penugasan acak maka penyimpangan pada karakteristik siswa dalam
eksperimen dapat disalurkan secara merata pada tiap kelompok. Dengan pengacakan maka dapat mengontrol karakteristik yang tidak diinginkan
yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil. 2. Kontrol variabel asing Control Over Extranous Variables.
Dalam menugaskan acak siswa, kita mengatakan bahwa kita mengontrol variabel asing yang mungkin dapat mempengaruhi
hubungan antara kebiasaan baru dan hasilnya. Faktor asing adalah beberapa pengaruh dari pemilihan subjek, prosedur, statistik, atau desain
yang kemungkinan mempengaruhi hasil dan menghasilkan penjelasan lain untuk hasil yang telah diperkirakan.
3. Manipulasi perlakuan Manipulation of Treatment Conditions Setelah anda memilih subjek, maka secara acak menetapkan
subjek pada salah satu kondisi perlakuan atau kelompok eksperimen. pada perlakuan ekperimental, peneliti secara jasmani turut mengubah
kondisi yang dialami oleh unit eksperimental. 4. Pengukuran hasil Outcome Measures
Dalam semua situasi eksperimental, anda menilai aakah ondisi perlakuan mempengaruhi hasil atau variabel terikat. Pada eksperimen,
57
hasil penelitian adalah variabel terikat yang diduga berpengaruh pada variabel perlakuan. Pengaruh ini juga telah diperkirakan pada hipotesis
dalam persamaan sebab akibat. 5. Perbandingan kelompok Group Comparison
Pada eksperimen, anda juga membandingkan skor untuk perlakuan yang berbeda pada hasil. Perbandingan kelompok adalah
proses dari peneliti menghasilkan skor untuk individu maupun kelompok pada variabel terikat dan membandingkan rata-rata dan selisih
pada individu maupun kelompok. 6. Ancaman validitas Threats of Validity
Ide akhir dalam eksperimen adalah untuk merancang sehingga penarikan kesimpulan benar atau tepat. Ancaman untuk menarik
kesimpulan yang tepat dibutuhkan untuk ditujukan pada penelitian eksperimen. Ancaman validitas mengacu pada alasan khusus mengapa
dapat terjadi kesalahan ketika membuat kesimpulan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest and
posttest group experiment. Penelitian ini tidak ada variabel kontrol sehingga tidak ada kelas kontrol. Menurut Bambang PLina Miftahul Jannah 2011:
161, pretest and posttest group yaitu suatu kelompok eksperimen diukur variabel dependennya pretest kemudian diberi stimulus, dan diukur kembali
variabel dependennya posttest tanpa ada kelompok pembanding. Hal senada juga diungkapkan oleh Christensen 2001 sebagaimana dikutip oleh Liche
58
Seniati, dkk 2008: 118, bahwa desain pretest-posttest disebut juga before- after desain. Pada desain ini, diawal penelitian dilakukan pengukuran terhadap
variabel terikat yang telah dimiliki subjek. Setelah diberikan manipulasi, dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel terikat dengan alat ukur yang
sama. Pada penelitian ini, peneliti memilih sampel satu kelas untuk dijadikan
sebagai kelas ekperimen. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. observasi yang
dilakukan sebelum eksperimen disebut pretest, dan observasi setelah eksperimen disebut posttest Suharsimi Arikunto, 2006: 85.
B. Tempat dan Waktu Penelitian