Pengaruh Penggunaan Media Word Search Puzzle terhadap Minat

93 dikerjakan oleh siswa. Siswa terlihat mencocokan apakah jawaban mereka benar atau salah. Pada kegiatan penutup, guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari. Pada pertemuan ketiga, kegiatan dimulai dengan tadarus bersama kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam dan mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru melanjutkan materi. Setelah satu jam pelajaran selesai, guru memberikan postest kepada siswa, juga memberikan angket minat untuk diisi oleh siswa.

1. Pengaruh Penggunaan Media Word Search Puzzle terhadap Minat

Belajar Siswa Instrumen yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa berupa angket minat. Angket minat ini terdiri dari 18 butir pernyataan. Nilai maksimal adalah 4 dan nilai minimal adalah 1. Angket minat diberikan sebanyak dua kali, yakni pada saat sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Berdasarkan data yang telah diperoleh, angket minat terlebih dahulu diuji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal Setelah diketahui hasil bahwa data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji-t untuk menguji hipotesis.. Hasil uji-t yang dilakukan terhadap minat siswa adalah sebesar 8,430 ℎ� �� . Nilai ℎ� �� ini lebih besar dari 94 nilai �� . Berdasarkan kadiah pengambilan keputusan, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ℎ� �� �� , sehingga hipotesis penelitian diterima Ha, yaitu ada perbedaan minat belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media Word Search Puzzle. Selain angket, peneliti membuat lembar observasi. Lembar observasi ini berisi tentang rangkuman kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media Word Search Puzzle. Dalam proses pembelajaran, kelas dibagi menjadi 8 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. pembagian kelompok ini dilakukan secara acak dengan cara berhitung. Pertama kali diberikan media Word Search Puzzle, siswa belum paham bagaimana cara mengerjakannya. Setelah memahami bagaimana cara kerjanya siswapun mengerjakan lembar Word Search Puzzle secara berkelompok. Siswa tampak antusias mengerjakan, namun ada beberapa siswa putra yang kurang antusias dan malah mengganggu teman kelompok lain. Pada pertemuan kedua, guru kembali memberikan lembar Word Search Puzzle kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Namun pada pertemuan pembagian kelompok dilakukan dengan cara yang berbeda, yakni berdasarkan tempat duduk. Dua meja menjadi satu kelompok. Siswa terlihat lebih antusias dengan pembagian kelompok yang kedua. Selanjutnya guru memberikan Word Search Puzzle untuk dikerjakan siswa. setelah 95 menerima lembar Word Search Puzzle siswapun segera mengerjakan. Mereka tampak antusias mengerjakan. Tidak ada lagi siswa yang saling mengganggu teman kelompok lain. Mereka berusaha untuk menyelesaikannya sebelum waktu habis. Siswa bertanya kepada guru ketika ada pertanyaan yang kurang dipahami. Siswa mampu bekerjasama dengan baik, mereka saling membagi tugas untuk dapat menyelesaikan Word Search Puzzle dengan cepat. Ada siswa yang mencari jawaban di buku, dan siswa yang lain mencari jawaban di lembar Word Search Puzzle. Dan akhirnya mereka mampu menyelesaikan Word Search Puzzle dengan baik dan tepat waktu. KemptDayton sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad 2011:21 mengatakan bahwa media dapat diasosiasikan sebagai penarik dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang menimbulkan keingintahuan menyebabkan sisswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media Word Search Puzzle dapat menarik perhatian siswa, sehingga menimbulkan minat bagi diri siswa. Teka-teki yang ada dalam media Word Search Puzzle menimbulkan rasa penasaran bagi siswa, sehingga mereka berusaha untuk menyelesaikannya. Dengan menyelesaikan teki-teki tersebut, siswa akan 96 mengingat kata-kata yang telah mereka temukan, sehingga memudahkan mereka untuk belajar.

2. Pengaruh Penggunaan media Word Search Puzzle terhadap Hasil

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP MINAT, MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI KELAS VII SMP N 7 METRO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

32 124 71

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKARYA SISWA KELAS VII SMP N 2 LUBUK PAKAM.

0 3 27

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO METERI GUNUNG API TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 Efektivitas Penggunaan Media Video Meteri Gunung Api Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo.

0 3 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE GAMBAR Pengaruh Penggunaan Media Puzzle Gambar Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Ipa-Biologi Pada Pokok Bahasan Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Siswa Kelas Viii Smp Muhammadiyah 1 Surakarta Semester Genap Tahun Ajara

0 1 10

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE GAMBAR TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN Pengaruh Penggunaan Media Puzzle Gambar Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Ipa-Biologi Pada Pokok Bahasan Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Siswa Ke

0 2 16

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BAHOROK.

0 5 22

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 24 MEDAN.

0 1 29

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII di SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 42

PENGARUH MINAT DAN PENGGUNAAN METODE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JAYAPURA

1 3 15