Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian

Polifenol alami merupakan metabolit sekunder tanaman tertentu, termasuk dalam atau menyusun golongan tanin. Tanin adalah senyawa fenolik kompleks yang memiliki berat molekul 500-3000. Tanin dibagi menjadi dua kelompok atas dasar tipe struktur dan aktivitasnya terhadap senyawa hidrolitik terutama asam, tanin terkondensasi condensed tannin dan tanin yang dapat dihidrolisis hyrolyzable tannin Polifenol memiliki spektrum luas dengan sifat kelarutan pada suatu pelarut yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh gugus hidroksil pada senyawa tersebut yang dimiliki berbeda jumlah dan posisinya. Dengan demikian, ekstraksi menggunakan berbagai pelarut akan menghasilkan komponen polifenol yang berbeda pula. Sifat antibakteri yang dimiliki oleh setiap senyawa yang diperoleh dari ekstraksi tersebut juga berbeda. Pambayun, Rindit, dkk, 2007 Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar sifat antibakteri daun sawo terhadap bakteri Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus . Agar peranan tumbuhan berkhasiat obat dapat ditingkatkan dan dipertanggungjawabkan maka perlu diteliti dengan menggunakan mikroorganisme penyebab penyakit.

1.2 Permasalahan

1. Apakah ekstrak air, metanol, dan etanol daun sawo dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus . 2. Pada konsentrasi berapa ekstrak air, metanol, dan etanol daun sawo dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus .

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada: 1. Daun sawo yang digunakan adalah daun sawo segar yang diambil dari Tarutung 2. Pelarut yang digunakan adalah metanol, etanol, dan aquades yang diperoleh dari laboratorium Biokimia Kimia Bahan Makanan FMIPA USU. 3. Bakteri yang digunakan Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus diperoleh dari laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU 4. Variasi konsentrasi ekstrak metanol, etanol, dan air adalah 10, 20, 30, 40 dan 50 . Universitas Sumatera Utara 5. Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram dan luas zona bening diukur menggunakan jangka sorong.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ekstrak air, metanol, dan etanol daun sawo dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus 2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa ekstrak air, metanol, etanol daun sawo mulai menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli, Staphylococcus aureus dan berapa besar zona bening yang terbentuk.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi ilmiah terhadap masyarakat pada umumnya dan peneliti khususnya serta para ahli farmakologi bahwa daun sawo dapat digunakan sebagai antibakteri yang memberikan kontribusi dalam pengembangan penggunaan obat tradisional.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU dan penyediaan ekstrak kasar daun sawo dilaksanakan di laboratorium BiokimiaKimia Bahan Makanan FMIPA USU dan laboratorium Kimia Organik FMIPA USU.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini meruupakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan sampel daun sawo yang masih segar yang diambil dari pohonnya di Tarutung. Dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. 2. Daun sawo yang masih segar dikering anginkan selama 5-6 hari setelah itu dihaluskan dan dimaserasi menggunakan pelarut metanol, etanol, dan air selama 3x24 jam kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator. Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus dibiakkan lalu diencerkan dengan dengan NaCl 0,9 steril hingga sama dengan suspensi Mc. Farland dengan kekeruhan 10 8 koloniml kemudian dibiakkan pada media padat MHA Muller Hinton Agar dalam cawan petri. 3. Ekstrak daun sawo diencerkan dengan menggunakan metanol, etanol, dan air dengan variasi konsentrasi ekstrak daun sawo permukaan MHA yang telah bercampur bakteri. diatas dan diletakkan diatas 4. Metode yang digunakan untuk uji antibakteri adalah metode difusi cakram dengan cara mengukur besarnya diameter zona bening yang terbentuk disekitar blankdish. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman sawo Manilkara zapota

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

24 77 88

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 1 15

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 0 2

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 0 6

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

1 9 12

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 3 3

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 0 27

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman sawo ( Manilkara zapota) - Uji Antibakteri Daun Sawo (Manilkara zapota) Terhadap Bakteri Eschericia Coli, dan Staphylococcus Aureus

0 0 15

Uji Antibakteri Daun Sawo (Manilkara zapota) Terhadap Bakteri Eschericia Coli, dan Staphylococcus Aureus

1 1 10