Pengujian aktivitas antibakteri Alat-alat

filter Berkefeld, filter Chamberland, dan filter Seitz. Jenis filter yang dipakai atau yang akan dipergunakan tergantung pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring. Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan penyaring yang memiliki pori-pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan bahan yang dapat mengabsorpsi mikroorganisme. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka terhadap panas seperti serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel. Waluyo Lud, 2007

2.6 Pengujian aktivitas antibakteri

Pengujian aktivitas antibaketri dapat dilakukan dengan salah satu cara dari dua metode pokok dibawah ini, yaitu: 1. Metode Dilusi Cara ini dapat digunakan untuk menentukan kadar hambat minimal KHM dan kadar bunuh minimal KBM dari bahan antibakteri. Prinsip metode ini adalah: Meggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah tertentu sel mikroba yang diuji. Kemudian masing-masing tabung diisi dengan bahan yang telah diencerkan secara serial. Selanjutnya seri tabung diinkubasi pada suhu 37 C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah bahan pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih 9 tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari bahan uji. Selanjutnya biakan dari semua tabung yang jernih diinokulasikan pada media agar padat, diinkubasikan dan keesokan harinya diamati ada tidaknya koloni mikroba yang tumbuh. Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari bahan terhadap bakteri uji. Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unibraw , 2011 2. Metode Difusi Cakram Prinsip dari metode ini adalah: Bahan uji yang dijenuhkan keadaan blank dish cakram kertas. Cakram kertas yang mengandung bahan tertentu ditanam pada media pembenihan agar padat yang telah Universitas Sumatera Utara dicampur mikroba tertentu yang akan diuji, kemudian diinkubasi 35 C selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya zona bening disekitar cakram kertas yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan mikroba. Selama inkubasi, bahan uji berdifusi dari cakram kertas ke dalam agar tersebut, sebuah zona inhibisi dengan demikian akan terbentuk. Diameter zona sebanding dengan dengan jumlah bahan uji yang ditambahkan kedalam cakram kertas. Metode ini secara rutin digunakan untuk menguji sensivitas antibiotik untuk bakteri pathogen. Madigan , 2011 Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Gelas ukur Beaker gelas Gelas Erlenmeyer Neraca Autoklaf Oven Tabung reaksi Inkubator Hot plate Labu takar Cawan petri Jangka sorong Bunsen Botol aquades Pipet volum Jarum Ose Pipet tetes Batang pengaduk Spatula Bola karet Corong Jarum suntik Magnetik Stirrer Cotton bud Rotary evaporator Vortex Blank dish Pyrex Pyrex Pyrex Ohaus Yamato SN 210 Gallenkamp Pyrex Fisher Scientific Cimarex Pyrex Pyrex Heidolph WB 2000 Edmurd Buhler KL2 Oxoid Universitas Sumatera Utara

3.2 Bahan

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

24 77 88

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 1 15

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 0 2

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 0 6

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

1 9 12

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 3 3

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Kulit Buah Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) P. Royen) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

0 0 27

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman sawo ( Manilkara zapota) - Uji Antibakteri Daun Sawo (Manilkara zapota) Terhadap Bakteri Eschericia Coli, dan Staphylococcus Aureus

0 0 15

Uji Antibakteri Daun Sawo (Manilkara zapota) Terhadap Bakteri Eschericia Coli, dan Staphylococcus Aureus

1 1 10