mereka termotivasi untuk membeli kopi luwak. Konsumen memiliki pemahaman akan rasa kopi luwak yang lebih enak dari pada kopi biasa. Selain itu konsumen
cukup yakin bahwa kopi luwak lebih bergengsi daripada kopi biasa pada umumnya.
Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian kopi luwak adalah faktor psikologis. Faktor psikologis menyangkut motivasi, persepsi,
pembelajaran dan keyakinan atau sikap. Faktor pribadi dan psikologis banyak mempengaruhi keputusan pembelian kopi luwak. Kedua faktor ini merupakan
perilaku konsumen yang paling sering berubah-ubah dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan jaman dan keinginan konsumen itu sendiri. Apabila
perusahaan kopi luwak yaitu Kopi Sidikalang tidak mampu melihat kecenderungan pasar, maka akan semakin tertinggal dari perusahaan lain yang
menjual kopi luwak. Itulah alasannya mengapa diperlukan pemahaman dan pembelajaran tentang perilaku konsumen.
5.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap
variabel terikat maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh bahwa hasil perolehan Fhitung
pada kolom F yakni sebesar 17,686 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2,34, dengan tingkat kesalahan
α = 5, atau dengan kata lain F hitung F tabel 17,686 2,34.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung Ftabel dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05, menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
yang artinya secara serempak variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
5.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi R²
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampaisatu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh bahwa:
a. R = 0,818 berarti hubungan antara variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen Y sebesar
81,80. Artinya hubungannya kuat. b. Adjusted R Square sebesar 0,631 berarti 63,1 variabel keputusan konsumen
dapat dijelaskan oleh budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sedangkan sisanya 36,9 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini. c. Standard Error of Estimated standar deviasi artinya mengukur variasi dari
nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 0,4351. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara serempak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen kopi luwak Kopi Sidikalang.
2. Dari keempat faktor yang terdiri dari budaya, sosial, pribadi dan psikologis
yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen kopi luwak Kopi Sidikalang adalah faktor psikologis.
3. Sebanyak 63,1 keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis. Sedangkan sisanya 36,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
6.2 Saran 6.2.1 Kepada Produsen
Perusahaan Kopi Sidikalang diharapkan terus memperhatikan dan mempelajari faktor psikologis dari konsumen kopi luwak yang cenderung berubah-ubah agar
dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen.
6.2.2 Kepada Pemerintah
Pemerintah diharapkan mendukung perkembangan usaha tani dan pemasaran kopi luwak.
Universitas Sumatera Utara