fungsi diskriminan dapat disimpulkan bahwa ternyata dari 4 variabel bauran pemasaran hanya variabel harga dan promosi yang paling dominan mempengaruhi
keputusan pembelian kopi Torabika Cappuccino. Permana 2012 melakukan penelitian yang berjudul “Faktor Yang Menentukan
Keputusan Pembelian Kopi Kapal Api Special Mix Studi Kasus: Balaraja Barat Kota Tanggerang” yang mempengaruhi pembeli kopi kapal api special mix
adalah faktor pertama dengan nilai eigenvalue 5.254 yaitu faktor yang kedua dengan nilai 1.901 kualitas produk yang terjamin dan faktor yang ke tiga dengan
nilai 1.392 faktor harga sesuai mutu yang di inginkan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan dalam penelitian faktor pertama yang dominan yaitu kualitas
produk. Mogesta 2002 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Kopi Instan Kasus di Kotamadya Bogor”. Hasil penelitian dan pembahasan dijumpai
lima variabel teratas yang jadi pertimbangan utama konsumen dalam melakukan pembelian kopi instan adalah pengaruh keluarga, pengaruh teman, rasa, tidak
menyisakan serbuk kasarampas, dan promosi penjualan.
2.4 Kerangka Pemikiran
Keputusan konsumen dalam membeli kopi luwak bermerek berhubungan dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
2.5 Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan landasan teori yang telah dibuat, maka hipotesis penelitian ini adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh positif terhadap
keputusan konsumen kopi luwak bermerek di Kota Medan. Keputusan
Konsumen Faktor
Budaya
Faktor Sosial
Faktor Psikologis
Faktor Pribadi
Konsumen
Universitas Sumatera Utara
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive atau sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. Penelitian ini dilakukan di kota Medan dengan
pertimbangan kota Medan memiliki jumlah penduduk paling tinggi di Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara menyebutkan bahwa jumlah
penduduk Kota Medan pada tahun 2011 sebesar 2.117.224 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak ini diasumsikan konsumsi akan kopi luwak juga tinggi.
Lokasi penelitian yang dipilih adalah Toko Kopi Sidikalang di Kota Medan karena Toko Kopi Sidikalang merupakan toko yang sudah lama berdiri yaitu sejak
tahun 1945 dan menyediakan kopi luwak asli dengan kualitas yang baik dan setelah melalui pengamatan konsumen lebih banyak membeli kopi luwak di Toko
Kopi Sidikalang dari pada toko yang lain.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono 2006, sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah individu yang membeli kopi luwak bermerk, karena besar populasi tidak diketahui secara pasti jumlahnya, oleh karena itu sulit mencari berapa jumlah
populasi yang tepat. Namun berdasarkan pendapat ahli seperti yang dikemukakan oleh Gay dalam
Hasan, 2002, ukuran sampel minimum yang dapat diterima bisa dilihat berdasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan. Jika desain
Universitas Sumatera Utara