Kegiatan Awal 10 menit Kegiatan Inti 50 menit
120 kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang Merah dan ibunya semakin
berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang Putih. Hingga suatu pagi Bawang Putih sedang mencuci pakaian di sungai.
Ketika lagi asyik mencuci, baju milik ibu tirinya yang sedang dicuci hanyut. Celakanya, baju itu adalah baju kesayangan ibu tirinya. Mengetahui hal itu,
Bawang Putih langsung mencarinya disepanjang tepian sungai namun tidak menemukannya. Bawang Putih kembali pulang dengan perasaan putus asa.
Sesampainya di rumah, Bawang Putih langsung dimarahi habis-habisan oleh ibu tirinya
. “Dasar ceroboh Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu Dan jangan berani pulang ke rumah sebelum kau
menemukannya. Mengerti?” bentak Ibu tirinya. Bawang Putih pun kembali menyusuri sungai dengan teliti, diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok
ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Hari sudah hampir gelap, namun baju itu belum juga ditemukan. Bawang Putih pun putus asa.
“Sebentar lagi malam akan tiba, aku mencari tempat untuk beristirahat,” kata Bawang Putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari
sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang Putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.
“Permisi...”kata bawang putih. Keluarlah seorang nenek tua dari gubuk tersebut “Siapa kamu nak?” tanya nenek. “Saya Bawang Putih, tadi
saya sedang mencari baju saya yang hanyut. Dan sekarang sudah malam, bolehkah saya bermalam disini?” kata Bawang Merah. Ternyata baju itu
ditemukan oleh nenek itu. “Tadi nenek menemukan baju, tadi terangkut di
depan rumah nenek”kata nenek. Nenek itu akan mengembalikannya, namun
121 dengan syarat
“Nenek akan mengembalikannya, tapi dengan syarat. Kamu harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama nenek tidak
mengobrol dengan siapapun, bagaimana?” pinta nenek. Bawang Putih pun setuju.
Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang Putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja
nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil Bawang Putih.
“Nak, sekarang sudah satu minggu kau tinggal disini. Sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu dan kamu boleh memilih
satu dari dua buah labu kuning ini” kata nenek. Bawang Putih disuruh memilih salah satu dari dua labu yang disediakan, yang satu besar yang satunya lagi
kecil. Bawang Putih memilih labu yang kecil dengan alasan lebih mudah membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Bawang Putih memberikan baju itu kepada ibu tirinya. Sementara bawang putih pergi ke dapur untuk membelah labu tersebut.
Ternyata labu tersebut berisi emas permata yang sangat banyak. Mengetahui hal tersebut ibu tirinya dan Bawang Merah langsung merebut emas permata
tersebut dan memaksa Bawang Putih untuk menceritakan darimana labu ini berasal. Bawang Putih pun menceritakannya.
Ibu tirinya dan Bawang Merah berniat melakukan hal yang sama agar mendapatkan labu berisi emas permata seperti yang Bawang Putih dapatkan.
Bawang Merah bergegas menemui nenek yang tinggal di gubuk tepian sungai. Sama seperti Bawang Putih, Bawang Merah pun tinggal disana selama