18 Gambar 2.6. Bagian-bagian eksterior dan interior dari bangunan Istana
Maimoon
2.4 Ragam Hias Pada Bukaan Melayu
Ragam hias atau “Ornament” memiliki arti perhiasan atau hiasan, M.Echolas dan Shadili dalam Budiwiwaramulja, 2004. Sedangkan ragam hias tradisional
Melayu adalah suatu jenis ragam hias etnik yang berhubungan dan memuat dari nilai-nilai dari budaya masyarakat Melayu, seperti ragam hias yang terdapat pada
rumah adat, pakaiam, dan lain-lain. Ragam hias tersebut biasanya berupa motif alam, baik tumbuh-tumbuhan, seperti daun, bunga; motif seperti ular, burung, atau
ragam hias geometris. Dalam penerapannya ragam hias Melayu umumnya merupakan suatu simbol,
atau tanda yang sirat akan makna, simbolisme umumnya terletak pada warna yang digunakan pada ragam hias tersebut. Warna yang umumnya digunakan dalam
ragam hias Melayu antara lain : a Putih : merupakan suatu lambang kesucian, juga menggungkapkan tanda berduka; b Merah : merupakan tanda persaudaraan
dan keberanian; c Kuning : merupakan suatu lambang kejayaan, kekuasaan; d Biru : warna ini merupakan suatu lambang keperkasaan di lautan; e Hijau :
warna ini merupakan suatu simbol yang melambangkan suatu kesuburan dan kemakmuran; f Hitam : merupakan warna yang melambangkan keperkasaan; g
Keemasan : merupakan warna yang melambangkan kejayaan dan kekuasaan. Selain itu simbol alam seperti tumbuhan, dan hewan sangat dominan. Contoh
Universitas Sumatera Utara
19 ragam hias Melayu Roda Bunga, Naga Berjuang, Tumbuh-Tumbuhan, Burung,
Sinar Matahari Pagi, Jala-Jala, Terali Biola, Kuda Kencana, Tampuk Pinang, dan lainnya. Gambar 2.7.-2.12.
a. Ornamen Roda Bunga
Gambar 2.7. Ornamen Roda Bunga Sumber : Lita, 2004
b. Ornamen Bunga Cengkeh
Gambar 2.8. Ornamen Bunga Cengkeh Sumber : Sinar, 1993
Ornamen bunga cengkeh merupakan ornamen
yang berbentuk
bunga cengkeh,
bentuk ini
merupakan simbol yang memiliki makna suatu
perjalanan, dimana simbol ini dalam pembuatannya
mengalami pengulangan,
bermakna bahwa
sebuah perjalanan harus berusaha untuk mencari jalan untuk keluar,
sehingga masyarakat Melayu apabila melakukan
perjalanan, dan
mengalami sebuah kesulitan maka harus mencari jalan lain untuk keluar
dari sebuah kesulitan dan tidak boleh
berputus asa. Ornamen ini merupakan simbol
yang pembuatnya
memberikan kesan tumbuh-tumbuhan, yakni
bunga. Dimana memiliki makna bahwa orang Melayu menyukai
sebuah keindahan dan ketentraman sang pemilik bangunan. Biasanya
digunakan pada ventilasi.
Universitas Sumatera Utara
20 c.
Ornamen Genting Tak Putus
Gambar 2.9. Ornamen Genting Tak Putus Sumber : Sinar, 1993
d. Ornamen Sinar Matahari Pagi
Gambar 2.10. Sinar Matahari Pagi Sumber : Sinar, 1993
e. Ornamen Tampuk Pinang
Gambar 2.11. Ornamen Tampuk Pinang Sumber : Sinar, 1993
Ornamen ini memili sebuah bentuk tumbuh-tumbuhan yakni daun yang
menjalar dan
terdapat simbol
burung yang memiliki sebuah makna bahwa sesusah-susahnya
manusia dalam hidup, tapi manusia tidak akan merasa habis susahnya
sepanjang hidup. Ornamen ini biasanya
digunakan sebagai
ventilasi kamar.
Ornamen sinar
matahari pagi
merupakan ornamen
yang melambangkan
kehidupan masyarakat Melayu, ini lah alasan
dibuatnya bangunan melayu selalu menghadap matahari terbit. Dimana
mereka selalu menganggap sinar matahari pagi itu sehat. Ornamen
ini umumnya digunakan pada ventilasi.
Ornamen tampak
pinang merupakan
ornamen yang
umumnya digunakan pada ventilasi pada
bangunan, merupakan
ornamen yang umumnya disusun dan dibentuk menyerupai kubah.
Tidak memiliki
arti khusus
terhadap ornamen atau simbol ini, namun
keindahan yang
ada membuat
ornamen ini
selalu menjadi suati ciri khas dalam
menyambut setiap tamu yang datang, atau selalu berada dibagian
depan.
Universitas Sumatera Utara
21 f.
Ornamen Lebah Begantung
Gambar 2.12. Ornamen Lebah Begantung Sumber : Sinar, 1993
Ornamen lebah
bergantung adalah suatu simbol yang memiliki
fungsi dan makna yang berbeda, dimana ornamen ini terinspirasi dari
bentuk sarang lebah. Dimana para orang
Melayu terdahulu
mengartikannya bentuk
lebah bergantung
tersebut adalah
menghormati orang tua atau orang yang lebih tua. Fungsi ornamen ini
biasanya diletakkan sebagai tudung angin atau lesplang di teras bagian
depan rumah.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih penulis dalam penelitian dengan judul “Kajian Semiotika Pada Bukaan Bangunan Istana Maimoon” adalah jenis