Word of mouth Marketing

inovatif akan memberi informasi dan membawa makna pada konsumen tentang apa yang tersirat pada kemasan.

2.1.2. Word of mouth Marketing

Word of mouth dalam bahasa Indonesia disebut juga berita dari mulut ke mulut. Word of mouth merujuk pada komunikasi lisan mengenai berbagai produk dengan teman, keluarga, dan rekan sejawat. Word of mouth merupakan salah satu cara menyebarkan desas- desus buzz Rosen, 2004:328. Menurut newsweek dalam Rosen 2004:8 word of mouth marketing adalah obrolan yang menular, sungguh-sungguh,kegairahan tingkat jalanan, mengenai orang, tempat, atau barang yang baru dan hangat. Khasali dalam Sumarmi 2008:25 mendefenisikan word of mouth sebagai sesuatu hal yang dibicarakan banyak orang. Pembicaraan terjadi karena ada kontroversi yang membedakan dengan hal-hal yang biasa dan normal dilihat orang. Menurut Hutabarat 2008:80 ada beberapa hal yang umumnya dapat menimbulkan kontroversi antara lain: 1. Hal yang tabu seks atau kebohongan 2. Hal yang tidak biasa 3. Hal yang sedikit di luar batas 4. Hal yang menggembirakan 5. Hal yang luar biasa 6. Pengungkapan rahasia Word of mouth dapat menjadi sesuatu yang menguntungkan atau malah mendatangkan masalah. Oleh karena itu menurut sifatnya word of mouth dapat dibagi menjadi 2 dua yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Word of mouth positif Positive Word of mouthPWOM Bentuk word of mouth yang dapat timbul manakala produk yang sudah dikonsumsi berhasil memuaskan konsumennya. Konsumen yang sudah terpuaskan belum tentu akan menceritakannya kepada orang lain. Word of mouth positif baru akan muncul dari suatu pengalaman yang dianggap luar biasa oleh konsumen, yang pada saat itu tingkat kepuasan emosionalnya tinggi. Artinya apa yang diperoleh konsumen setelah transaksi lebih tinggi dari harapannya. Sehingga tanpa diminta konsumen akan menceritakan pengalaman yang dirasakan kepada orang terdekatnya. Dalam Hospitally Management hal ini disebut juga emotional satisfaction yaitu kepuasan yang muncul karena emosi terhadap kualitas. b. Word of mouth negatif Negative Word of mouthNWOM Bentuk word of mouth yang dapat timbul manakala produk yang dikonsumsi ternyata mengecewakan. Merupakan suatu fenomena yang paling ditakutkan perusahaan karena seorang konsumen yang kecewa akan berbicara, tidak hanya ke orang-orang terdekatnya saja. Konsumen akan berusaha menyampaikan kekecewaannya ke sebanyak mungkin orang. Menurut Word of mouth Marketing Association WOMMA terdapat 2 dua kategori word of mouth yaitu: a. Organic word of mouth Terjadi ketika seorang konsumen merasa sangat puas dengan kinerja dari produk ataupun layanan sehingga berkeinginan untuk berbagi pengalaman dan informasi Universitas Sumatera Utara kepada teman-temannya. Ini menandakan pentingnya kepuasan pelanggan customer satisfaction. b. Amplified word of mouth Terjadi ketika pemasar merencanakan dan merancang suatu kampanye pemasaran yang ditunjukkan untuk mempercepat word of mouth baik pada komunitas yang telah ada maupun yang baru. Word of mouth berawal dari suatu bentuk yang timbul secara alamiah dan tidak didesain oleh perusahaan juga pemasar. Word of mouth tersebut timbul karena keunggulan produk. Belakangan word of mouth ditujukan untuk menggantikan program komunikasi pemasaran konvensional seperti iklan yang kian kehilangan kredibilitasnya. Rahasia sukses word of mouth: 1. Percakapan Langsung Riset membuktikan bahwa manusia akan lebih tergerak dengan adanya rangsangan audio jika dibandingkan dengan rangsangan visual. Seseorang akan lebih mampu mengingat dengan jelas apa yang didengar dibanding apa yang dilihat. Karena alasan inilah percakapan langsung dengan konsumen akan memberikan rangsangan yang baik jika dibandingakn dengan penyampaian secara visual. 2. Kredibilitas dan Komunikasi Informal Konsumen akan lebih percaya mengenai kualitas suatu produk atau merek jika yang mengatakan adalah kerabat atau sahabatnya, karena mereka tidak berbicara dalam Universitas Sumatera Utara kapasitas seorang profesional perusahaan, tetapi cenderung sebagai teman. Ini berlangsung dalam bentuk komunikasi informal. Kerabat ataupun sahabat selalu berupaya menjaga nama baik mereka sehingga informasi yang mereka berikan cenderung jujur, relevan dan dapat dipercaya. Menurut Rosen 2004:16 3 tiga alasan yang membuat word of mouth menjadi begitu penting: a. Kebisingan noise Para calon konsumen hampir tidak dapat mendengar karena banyaknya kebisingan yang dilihatnya di berbagai media setiap hari. Mereka bingung sehingga untuk melindungi diri, mereka menyaring sebagian besar pesan yang berjejalan dari media massa. Sebenarnya mereka cenderung lebih mendengarkan apa yang dikatakan orang atau kelompok yang menjadi rujukan seperti teman-teman atau keluarga. b. Keraguan skepticism Para calon konsumen umumnya bersikap skeptis ataupun meragukan kebenaran informasi yang diterimanya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kekecewaan yang dialami konsumen saat harapannya ternyata tidak sesuai dengan kenyataan saat mengkonsumsi produk. Dalam kondisi ini konsumen akan berpaling ke teman ataupun orang yang bisa dipercaya untuk mendapatkan produk yang mampu memuaskan kebutuhannya. c. Keterhubungan connectivity Kenyataan bahwa para konsumen selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain, mereka saling berkomentar mengenai produk yang dibeli ataupun Universitas Sumatera Utara bahkan bergosip mengenai persoalan lain. Dalam interaksi ini sering terjadi dialog tentang produk seperti pengalaman mereka menggunakan produk. Word of mouth belakangan mengalami perkembangan yang luar biasa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: a. Pertumbuhan kekuatan konsumen the growth of consumer power 1. Konsumen memiliki posisi yang semakin kuat dan semakin mudah dalam hal pencarian informasi dengan semakin banyaknya media yang dapat dipergunakan seperti internet dan telepon genggam. 2. Konsumen juga semakin mudah mengutarakan opini atas produk baik keluhan maupun rasa kecewa kepada masyarakat umum melalui berbagai media. b. Keramaian media cluttered media Ramainya kehadiran media cetak maupun elektronik menimbulkan dampak: 1. Pemasar semakin sulit menentukan media mana yang paling efektif. 2. Calon konsumen semakin sulit untuk menemukan sumber informasi yang relevan. c. Tuntutan akuntabilitas perusahaan pressure to marketing accountability Semakin banyak perusahaan yang menagih pertanggungjawaban bagian pemasaran berkenaan alokasi dan efektivitas anggaran iklan seperti melalui pengukuran Return on Marketing Investment 3 tiga tahapan word of mouth menurut perspektif strategi dan fungsi komunikasi pemasaran: Universitas Sumatera Utara 1. Word of mouth membuat konsumen membicarakan produk merek. 2. Word of mouth membuat konsumen mempromosikan produk merek. 3. Word of mouth membuat konsumen menjual produk merek.

2.1.3. Word of mouth Marketing dan Periklanan Konvensional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

6 60 133

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Word of Mouth Mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

5 66 149

Fenomena Plagiat Dengan Memanfaatkan Situs Google Pada Mahasiswa FISIP USU “ (Studi Kasus pada Skripsi Mahasiswa Departemen Sosiologi)

12 257 57

Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

1 57 88

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Kehalalan Produk Es Krim Magnum

0 40 276

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

0 0 18

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk - Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

0 1 30

Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

1 0 14