1. Word of mouth membuat konsumen membicarakan produk merek.
2. Word of mouth membuat konsumen mempromosikan produk merek.
3. Word of mouth membuat konsumen menjual produk merek.
2.1.3. Word of mouth Marketing dan Periklanan Konvensional
Berbeda dengan endorser dalam periklanan yang biasanya mendapat imbalan finansial, dalam word of mouth marketing para pemimpin pendapat opinion leader
memperoleh kepuasan dari kemampuannya dalam memberi informasi kepada teman- temannya dan juga orang lain. Dalam periklanan konvensional yang menggunakan media
massa seringkali informasi yang disampaikan tidak langsung ditangkap oleh target. Lain halnya dengan word of mouth, informasi yang disampaikan bisa langsung diterima target
karena mereka pada umumnya lebih menghiraukan informasi tersebut. Saluran pesan periklanan konvensional dan word of mouth juga berbeda. Dalam
word of mouth sangat sulit menentukan saluran pesan karena media yang akan digunakan tidak bisa dibeli dan prosesnya berlangsung secara informal sehingga murah. Sebaliknya
dalam periklanan konvensional, saluran pesan bisa ditentukan karena pemasar dapat membeli saluran pesan yang ingin digunakan, misalnya media massa tertentu.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Wibowo et al 2004 berjudul ”Analisa Pengaruh Word of mouth dan Perceived Value Product Terhadap Keputusan Pembelian Tata Rias Oriflame di UK.
Petra” bertujuan untuk menganalisis pengaruh word of mouth yang terdiri dari tenaga
Universitas Sumatera Utara
penjual consultant dan dorongan ataupun motivasi serta pengaruh perceived value product terhadap keputusan pembelian tata rias Oriflame. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
word of mouth dan perceived value product sama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian tata rias Oriflame. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa word of mouth
memiliki hubungan yang lebih kuat daripada perceived value product terhadap keputusan pembelian tata rias Oriflame di Universitas Kristen Petra.
Penelitian oleh Odelio 2009 berjudul “Analisis Karakteristik yang Mempengaruhi Terciptanya Word of mouth Marketing Pada Film Laskar Pelangi Di
Kalangan Mahasiswai S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.” Pada penelitian ini diteliti bagaimana pengaruh karakteristik film laskar pelangi terhadap
terciptanya Word of mouth Marketing. Dari penelitian didapatkan bahwa Variabel karakteristik yang dimiliki film Laskar Pelangi yang terdiri atas emotional reaction X1,
delight effect X2, inspirational X3, dan satisfied X4 secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel word of mouth marketing
pada film Laskar Pelangi di kalangan mahasiswai S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan Y.
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka pemikiran akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti, yang selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian. Jadi kerangka
Universitas Sumatera Utara
pemikiran adalah sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan Uma Sekaran dalam Sugiyono, 2003: 47.
Rosen 2004: 131 mengemukakan bahwa ada 3 tiga keunikan yang harus dimiliki suatu produk untuk bisa menghasilkan word of mouth secara positif dan terus-
menerus antara lain: 1.
Memberi kemudahan kepada konsumen dalam mengidentifikasi produk 2.
Mampu memberikan kepuasan saat dikonsumsi pertama kali 3.
Mampu menarik perhatian konsumen dan menjelaskan produk Babin et al 2005:136 pada penelitiannya mengukur word of mouth dengan
indikator sebagai berikut: 1.
Kemauan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif tentang kualitas produk kepada orang lain delight effect
2. Rekomendasi produk kepada orang lain emotional reaction
3. Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan transaksi atas produk
inspirational Berdasarkan hal tersebut, maka kerangka konseptual yang disesuaikan untuk
mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber : Rosen 2004 Babin et al 2005, data diolah Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
Keunikan Produk X
WORD OF MOUTH MARKETING
Y
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis