Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

jurnal, buku-buku, makalah, serta karya ilmiah mengenai pasar modal dan pencucian uang, berita, dan ulasan media, juga sumber-sumber lain yang relevan dengan Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM-LK, Tindak Pidana Pencucian Uang, dan Pasar Modal. 3. Bahan hukum tertier diperlukan dipergunakan untuk berbagai hal dalam hal penjelasan makna-makna kata dari bahan hukum sekunder dan bahan hukum primer, khususnya kamus-kamus hukum dan ekonomi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Seluruh bahan hukum dikumpulkan dengan menggunakan tehnik studi kepustakaan 43 library research dan studi dokumen dari berbagai sumber yang dipandang relevan, antara lain instansi terkait dan Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM-LK. Perpustakaan yang digunakan adalah Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Analisis Data

Data-data tersebut di atas berupa bahan-bahan hukum dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dilihat dari tujuan analisis, maka 43 Menurut Bambang Sunggono, studi kepustakaan dapat membantu peneliti dalam berbagai keperluan, misalnya : a Mendapatkan gambaran atau informasi tentang penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti; b Mendapatkan metode, teknik, atau cara pendekatan pemecahan permasalahan yang digunakan; c Sebagai sumber data sekunder; d Mengetahui historis dan perspektif dari permasalahan penelitiannya; e Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang dapat digunakan; f Memperkaya ide-ide baru; dan g Mengetahui siapa saja peneliti lain di bidang yang sama dan siapa pemakai hasil penelitian tersebut, seperti yang dikemukakan Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : Rajawali Press, 2010, hal. 112-113. Universitas Sumatera Utara ada dua hal yang ingin dicapai dalam analisis data kualitatif, yaitu : 1 Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena hukum dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut; dan 2 Menganalisis makna yang ada di balik informasi, data, dan proses suatu fenomena. 44 Bahan hukum primer yang terinventarisasi terlebih dahulu disistematisasikan sesuai dengan substansi yang diatur dengan mempertimbangkan relevansinya terhadap rumusan permasalahan dan tujuan penelitian. Kemudian dilakukan prediktabilitas hukum, mencari keadilan hukum, perlindungan hukum, dan lain-lain. 45 Analisis dilakukan secara holistik 46 dan integral untuk menemukan hubungan logis antara berbagai konsep hukum yang sudah ditemukan dengan menggunakan kerangka teoritis yang relevan. Dalam hal ini yang akan diuji hubungan logisnya antara lain meliputi hubungan antara Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM- LK, Pasar Modal, peran ekonomi Pelaku Usaha dalam Pasar Modal, Tindak Pidana Pencucian Uang, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, dan lain-lain yang ditemukan dalam penelitian. Melalui pendekatan holistik dalam ilmu hukum, maka ilmu hukum dapat menjalankan perkembangannya sebagai suatu ilmu pengetahuan yang lebih utuh dan tidak terintegrasi ke dalam ilmu-ilmu lain yang nantinya akan berakibat bagi 44 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya , Ed. 1, Cet. 3, Jakarta : Kencana, 2009, hal. 153. 45 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosda, 2006, hal. 248, dalam Burhan Bungin, Ibid., hal. 144-145. 46 Menurut Dilthey, holistik adalah hubungan melingkar antara part bagian dan whole keseluruhan sebagai perputaran antara bagian dan keseluruhan dalam memahami sesuatu. Bagian yang satu dapat dipahami apabila direlasikan dengan bagian yang lain sehingga membentuk totalitas atau keseluruhan, dalam Yusran Darmawan, ”Membincang Holistik dalam Antropologi”, http:timurangin.blogspot.com200908membincang-holistik-dalam-antropologi.html., diakses pada 13 Agustus 2010. Universitas Sumatera Utara perkembangan ilmu hukum itu sendiri, oleh sebab itu paradigma tersebut tentunya akan mengubah peta hukum dan pembelajaran hukum selama ini memandu kita dalam setiap kajian-kajian ilmu hukum yang lebih baik dalam prinsip keilmuan. 47 Pendekatan secara integral maksudnya adalah suatu konsep yang meliputi seluruh bagian dari Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM-LK agar menjadikan sebuah penelitian itu lengkap dan sempurna. 48 Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan logika berfikir deduktif – induktif yaitu dilakukan dengan teori yang digunakan dijadikan sebagai titik tolak untuk melakukan penelitian. Deduktif artinya menggunakan teori sebagai alat, ukuran dan bahkan instrumen untuk membangun hipotesis, sehingga secara tidak langsung akan menggunakan teori sebagai pisau analisis dalam melihat masalah dalam kebijakan yang dibuat oleh Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM-LK. Teorisasi induktif adalah menggunakan data sebagai awal pijakan melakukan penelitian, bahkan dalam format induktif tidak mengenal teorisasi sama sekali artinya teori dan teorisasi bukan hal yang penting untuk dilakukan. Maka deduktif – induktif adalah penarikan kesimpulan didasarkan pada teori yang digunakan pada awal penelitian dan data-data yang didapat sebagai tunjangan pembuktian teori tersebut apakah : 1 hasil-hasil penelitian ternyata mendukung teori tersebut sehingga hasil penelitian dapat memperkuat teori yang ada; 2 apakah teori dalam posisi dapat dikritik karena telah mengalami perubahan-perubahan disebabkan karena waktu yang 47 Satjipto Rahardjo, “Pendekatan Holistik Terhadap Hukum”, Jurnal Progresif, Vol. 1 No. 2, hal. 5, dalam Ronny Junaidy K., “Ilmu Hukum dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Modern”, http:www.legalitas.orgcontentilmu-hukum-dalam-perspektif-ilmu-pengetahuan-modern., diakses pada 13 Agustus 2010. 48 Departemen Pendidikan Nasional, “Integral”, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php., diakses pada 13 Agustus 2010. Universitas Sumatera Utara berbeda, lingkungan yang berbeda, atau fenomena yang telah berubah, untuk itu perlu dikritik dan direvisi teori yang digunakan tadi; 3 apakah membantah teori yang digunakan untuk penelitian berdasarkan hasil penelitian, maka semua aspek teori tidak dapat dipertahankan karena waktu, lingkungan, dan fenomena yang berbeda, dengan demikian teori tidak dapat dipertahankan atau direvisi lagi, karena itu teori tersebut harus ditolak kebenarannya dengan menggunakan teori baru. 49 49 Burhan Bungin, Op.cit., hal. 26-29. Universitas Sumatera Utara

BAB II PRAKTEK TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DI PASAR MODAL

Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan financial market , di samping pasar uang money market yang sangat penting peranannya bagi pembangunan nasional pada umumnya, khususnya bagi pengembangan dunia usaha sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal oleh perusahaan. 50 Sama halnya dengan pencarian sumber dana segar untuk menyelenggarakan bisnis perusahaan yang dilakukan oleh pelaku usaha danatau pengelola perusahaan, dalam hal ini jajaran direksi. Pasar modal merupakan salah satu dari perkembangan bisnis dewasa ini. Pasar modal dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi di suatu negara, baik sebagai sarana investasi maupun sebagai sumber pembiayaan bagi para investor. 51 Melalui pasar modal, perusahaan dapat mengembangkan instrumen keuntungan, mendiversifikasikan resiko dan memobilisasi dana masyarakat sehingga dapat tercipta pengalokasian sumber dana secara lebih efisien dan dapat melahirkan budaya fairness melalui keterbukaan yang pada akhirnya akan menciptakan ekonomi yang sehat dari suatu negara. 52 Fairness di atas dimaksudkan adalah keadilan dalam dunia usaha yaitu menguntungkan pengusaha dan pemodal. Tidak ada yang dirugikan disini, namun jika usaha yang dilakukan mengalami kemunduran atau kerugian maka 50 Nasarudin dan Surya, Op.cit., hal. 13. 51 Perlindungan terhadap investor merupakan satu kata kunci di pasar modal. Perlindungan merupakan kebutuhan dasar investor yang harus dijamin keberadaannya. Hal ini penting dan mutlak. Bisa dibayangkan bagaimana mungkin investor bersedia menanamkan dananya, jika tidak ada jaminan perlindungan terhadap investasinya. Sumber : I Putu Gede Ary Suta, Peranan Pasar Modal, hal. 91. 52 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta : Yayasan SAD Satria Bhakti, 2000, hal. 51. Universitas Sumatera Utara dapat diambil jalan pembagian kerugian. Dengan kata lain, pemodal juga tidak dapat menerima untung atau laba saja melainkan kerugian juga ditanggung mereka. Adapun misi dari pasar modal di Indonesia adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. 53 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan fungsi dari pasar modal, yaitu 54 : 1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan yang produktif; 2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional; 3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja; 4. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi; 5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme finansial market dalam menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana ”open market operation ” sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank Sentral; 6. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu ”rate” yang reasonable; dan 7. Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal. Adanya modal yang cukup mengakibatkan perusahaan dapat melanjutkan bidang usahanya dalam membuka lapangan pekerjaan dengan begitu dapat menampung banyak masyarakat yang dapat bekerja. Adanya masyarakat yang 53 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Op.cit., dalam Penjelasan Umum. 54 Nasarudin dan Surya, Op.cit., hal. 278. Universitas Sumatera Utara bekerja akan memutar perekonomian negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penegakan hukum tidak boleh terlepas dari kerangka keadilan, karena kalau tidak, penegakan hukum malah akan menjadi counter productive, yang pada gilirannya akan menjadi bumerang bagi perkembangan pasar modal. Bagi investor sebaiknya membekali dirinya dengan pemahaman yang mencukupi sebelum mengambil keputusan untuk melakukan transaksi efek. Prospektus dan laporan berkala dan insidentil menjadi pedoman bagi investor untuk dapat melihat dan mempertimbangkan pengambilan keputusannya. 55 BAPEPAM-LK secara tidak langsung berupaya agar pemegang saham mengetahui dan mempergunakan hak dalam melindungi kepentingannya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perkembangan pasar modal sangatlah pesat sehingga perangkat hukum yang ada perlu penyempurnaan dan penajaman. Perkembangan dan kemajuan pasar modal sangat ditentukan oleh adanya kepastian hukum bagi para pelakunya, terutama masyarakat investor. Investor, khususnya investor internasional menaruh perhatian yang sangat besar terhadap aturan hukum rule of law disamping adanya aspek disclosure keterbukaan informasi. Investor manapun pasti enggan masuk pasar jika pasar yang bersangkutan tidak memiliki perangkat aturan yang jelas. Apalagi bisnis di pasar modal dapat dibilang sebagai bisnis yang mengandalkan kepercayaan. Kepercayaan tersebut akan lebih aman dan terjamin jika dipayungi oleh peraturan yang jelas dan 55 Nasarudin dan Surya, Op.cit., hal. 279. Universitas Sumatera Utara mengikat. Oleh karena itu, sejalan dengan semakin diakuinya peran strategis di bidang pasar modal, BAPEPAM-LK memiliki kewajiban untuk mengeluarkan regulasi di bidang pasar modal Standar dan praktek internasional telah mengharuskan BAPEPAM-LK untuk membuat setiap aturan yang mengacu kepada standar internasional. 56 Hal tersebut diwujudkan dalam kebijakan pembuatan peraturan BAPEPAM- LK yang pada intinya menetapkan mekanisme pembuatan peraturan yang melibatkan semua pihak yang terkait. Sebagai hasilnya, telah dibuat peraturan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dimana keseluruhan peraturan tersebut tertuang dalam buku Peraturan BAPEPAM-LK BAPEPAM-LK Rulebook yang telah menjadi acuan bagi para pihak yang bergerak di bidang pasar modal. Tindak pidana dan aktivitas di pasar modal telah semakin kompleks yang antara lain berdampak pada semakin canggihnya tekhnik yang dilakukan oleh pihak- pihak tertentu yang melakukan tindak pidana di Pasar Modal. Tantangan yang dihadapi oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil BAPEPAM-LK sebagai aparat penegak hukum yang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan saat ini dan pada masa yang akan datang akan semakin berat, seiring dengan semakin canggihnya tekhnik tindak pidana, termasuk di dalamnya tindak pidana di bidang pasar modal. 57 56 BAPEPAM-LK adalah instansi yang berada di bawah Departemen Keuangan, merupakan instansi yang setingkat dengan Direktorat Jenderal. Dalam kegiatan pasar modal, BAPEPAM-LK bertindak sebagai wasit yang adil bagi pelaku pasar modal, yakni perusahaan go public emiten, penjamin emisi underwriter, investor dan brokerdealer. BAPEPAM-LK berwenang untuk menyiapkan berbagai perangkat aturan hukum yang berhubungan dengan aktivitas pasar modal, lihat Marzuki Usman, Singgih Riphat, dan Syahrir Ika, Pengetahuan Dasar Pasar Modal, Jakarta : Jurnal Keuangan dan Moneter, 1997, hal. 13. 57 Nasarudin dan Surya, Op.cit., hal. 259. Universitas Sumatera Utara Untuk dapat memahami lebih lanjut tentang tindak pidana di bidang Pasar Modal, berikut ini akan diuraikan lebih rinci jenis-jenis tindak pidana yang dikenal di Pasar Modal. Tindak pidana di pasar modal terbagi dalam 2 dua kelompok, yaitu : tindak pidana yang berasal dari dalam pasar modal itu sendiri dan tindak pidana yang berasal dari luar pasar modal.

A. Tindak Pidana Pencucian Uang yang berasal dari dalam Internal Pasar