Adenan A.S. Kewenangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Dalam Penanganan Money Laundering Di Pasar Modal

doanya sehingga dapat menyelesaikan studi di Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara. 12. Tidak ketinggalan terima kasih kepada sahabat-sahabatku rekan mahasiswa, sudah membantu selama penyelesaian tesis, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu. Akhir kata kiranya tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, terutama dalam penerapan serta pengembangan ilmu hukum di Indonesia. Wassalamualaikum wr. wb. Medan, 21 Mei 2011 Penulis

M. Adenan A.S.

Universitas Sumatera Utara DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : M. Adenan A.S. Tempat Tgl. Lahir : Banjarmasin, 5 Maret 1979 Pangkat : Ajun Komisaris Polisi AKP Jabatan : Kassubagselek. Bag. Dalpers RO SDM Kesatuan : Polda Sumut Agama : Islam Nama Ayah : H. Helman. AS Nama Ibu : Hj. Hamdanah Isteri : Mona Andri Sugesti,SE Anak : 1. Alm. M. Darjad 2. Rizqi Magbul Kartanegara 3. Nasyha Salsabila 4. Nayla Parvina SukuBangsa : Dayak Indonesia e-mail : adenanz_hayahoo.com

II. Latar Belakang Pendidikan

1. Pendidikan Dasar dan Menengah Umum a. SD : SD Negeri Surgi Mufti 1 Banjarmasin lulus tahun 1991 b. SMP : SMP Negeri 1 Banjarmasin lulus tahun 1994 c. SMA : SMA Negeri 1 Kuala Kapuas lulus tahun 1997 2. Pendidikan Tinggi a. S1 : Fakultas Hukum UNTAG Samarinda lulus tahun 2005 b. S2 : Program Studi Magister Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan lulus tahun 2011 Universitas Sumatera Utara 3. Pendidikan Kepolisian a. Akademi Kepolisian lulus tahun 2001 b. Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta lulus tahun 2008

III. Riwayat Jabatan :

a. Pamapta Polres Kukar b. Kanit Reskrim Polres Kukar c. Kapolsek Muara Badak d. Panit Sat III Dit Reskrim Polda Kaltim e. Kapolsekta Medan Area f. Kapolsekta Medan Baru g. Kasat Reskrim Polresta Binjai h. Kasubbagselek. Bag. Dalpers RO SDM Polda Sumut VI. Tanda Jasa : - Satya Lencana Kesetiaan VIII Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN iii PERNYATAAN v ABSTRAK vi KATA PENGANTAR x DAFTAR RIWAYAT HIDUP xiii DAFTAR ISI xv

BAB I : PENDAHULUAN

1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 11 C. Tujuan Penelitian 12 D. Manfaat Penelitian 12 E. Keaslian Penelitian 13 F. Kerangka Teoritis dan Konsepsi 14 1. Kerangka Teori 14

2. Kerangka

Konsep 21

G. Metode Penelitian

28 1. Jenis dan Sifat Penelitian 28 2. Sumber Bahan Hukum 29 3. Tekhnik Pengumpulan Data 30 4. Analisis Data 31 Universitas Sumatera Utara

BAB II : PRAKTEK TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DI PASAR MODAL

34 A. Tindak Pidana Pencucian Uang yang berasal dari dalam Internal Pasar Modal 38 B. Tindak Pidana Pencucian Uang yang berasal dari luar Eskternal Pencucian Uang di Pasar Modal 46 C. Kasus LC Fiktif BNI’46 47 1. Pelanggaran dan Penyimpangan yang Terjadi 50 2. Analisis Hukum LC Fiktif Bank BNI’46 58 D. Terjadinya Praktek Pencucian Uang di Pasar Modal 66

BAB III : KEWENANGAN BAPEPAM-LK TERHADAP

PENANGANAN PRAKTEK MONEY LAUNDERING DI PASAR MODAL 68

A. Kewenangan BAPEPAM-LK di Pasar Modal Untuk Melakukan Penegakan Hukum

69

B. Peran dan Fungsi PPATK dalam Mengejar Pelaku Pencucian Uang

83 C. Monetary Authority of Singapore MAS dalam Tindak Pidana Pencucian Uang di Pasar Modal Singapura 97 D. Securities Exchange Commission SEC dalam Tindak Pidana Pencucian Uang di Pasar Modal Amerika 101

1. Organisasi SEC

105 2. Division of Corporation Finance Divisi Keuangan Peusahaan 106

3. Division of Trading and Markets Divisi Perdagangan dan Pasar Modal

109

4. Division of Investment Management Divisi Management Investasi

110 Universitas Sumatera Utara 5. Division of Enforcement Divisi Penegakan Hukum 111 6. Division of Risk, Strategy, and Financial Innovation Divisi Risiko, Strategi, dan Inovasi Keuangan 114

BAB IV : KENDALA UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM MENCEGAH PRAKTEK MONEY LAUNDERING DI PASAR MODAL 118 A. Penegakan Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dalam Praktek Money Laundering di Pasar Modal 118 B. Faktor-Faktor Penyebab yang Mempengaruhi Penegakan Hukum Tindak Pidana Money Laundering di Pasar Modal 123 1. Substansi Hukum 125 2. Stuktur Hukum 126

a. BAPEPAM-LK

126 b. PPATK 128

c. Kepolisian

129 3. Budaya Suap Bagi Penegak Hukum 133

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

135

A. Kesimpulan

135 B. Saran 136 DAFTAR PUSTAKA 138 Universitas Sumatera Utara KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL BAPEPAM-LK DALAM PENANGANAN MONEY LAUNDERING DI PASAR MODAL M. Adenan AS Bismar Nasution Sunarmi Mahmul Siregar A B S T R A K Pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan pasar modal menjadi potensi sebagai tempat berlangsungnya kejahatan, salah satu kejahatan tersebut adalah kejahatan money laundering di pasar modal. Badan Pengawas Pasar Modal disebut BAPEPAM-LK mempunyai tugas membina, mengatur, dan mengawasi segala aktifitas di pasar modal, melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran dan penyidikan kejahatan pasar modal. Namun, faktanya dalam hal terjadinya tindak pidana money laundering di pasar modal, BAPEPAM-LK sebagai otoritas di pasar modal hanyalah bersifat pasif. Walaupun BAPEPAM-LK sudah mengeluarkan peraturan Know Your Customer atau dikenal dengan Prinsip Mengenal Nasabah tetapi tetap saja money laundering terjadi di pasar modal. Untuk kasus pelanggaran, BAPEPAM-LK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan, penyidikan sampai pemberian sanksi administratif. Pencucian uang dari hasil tindak pidana pasar modal masuk ke pasar modal melalui manipulasi sekuritas, yaitu pembelian sekuritas dengan uang hasil kejahatan dan selanjutnya sekuritas digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman di bank. Sehingga terlihat uang yang diterima dari bank adalah uang bersih. Pencucian uang dari hasil tindak pidana di luar pasar modal masuk ke pasar modal, misalnya uang hasil korupsi diinvestasikan dengan cara pembelian saham. Selanjutnya hasil tindak pidana pasar modal dicuci melalui sistem pasar modal. Contoh : Kasus LC Fiktif BNI’46. Praktek pencucian uang di pasar modal lebih cenderung dengan tahap integration dan layering. Integration adalah uang yang dicuci dialihkan dalam kegiatan resmi sehingga dana tampak sah. Layering adalah memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan audit trail asal usul dana. Penyidik di bidang pasar modal adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan BAPEPAM-LK yang diangkat oleh Menteri Kehakiman. Tindakan untuk memulai penyidikan dilakukan setelah memperoleh penetapan dari Ketua BAPEPAM-LK. Pasal 74, Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dijelaskan penyidik tindak pidana pencucian uang dilakukan oleh Kepolisian, Kejaksaan, KPK, BNN, Dirjend Pajak dan Dirjend Bea Cukai. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sementara itu di Singapura, penyidiknya adalah Monetary of Singapore MAS. Kewenangan pengawasan dalam pengaturannya sama dengan BAPEPAM- LK namun bila mengetahui ada terjadi tindak pidana money laundering di pasar modal MAS dapat langsung membekukan dana nasabahnya sehingga terhenti transaksi di pasar modal. Kewenangan pengawasan pasar modal di Amerika Serikat dilakukan oleh Security Exchange Commission SEC. Khususnya dilakukan oleh Division of Enforcement bekerjasama dengan penegak hukum lainnya untuk membawa kasus pidana pencucian uang ke Pengadilan Federal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga terkait seperti PPATK; Kepolisian; Kejaksaan; dan Pengadilan dalam rangka menjamin terlaksananya law enforcement di bidang pasar modal. Selanjutnya BAPEPAM-LK diberi kewenangan dalam hal penanganan money laundering di pasar modal karena BAPEPAM-LK adalah Penyidik dalam penanganan tindak pidana yang terjadi di pasar modal dan lebih memahami tentang kegiatan yang berlangsung di pasar modal untuk menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap industri pasar modal. Caranya adalah dengan melakukan revisi terhadap Undang- Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang khususnya Pasal 74 mengenai penyidikan tindak pidana asal, agar BAPEPAM-LK sebagai otoritas di pasar modal dilibatkan sebagai penyidik tindak pidana money laundering di pasar modal. Kata Kunci : - Kewenangan BAPEPAM-LK - Pencucian uang di pasar modal - Penanganan pencucian uang Universitas Sumatera Utara CAPITAL MARKET AUTHORITY OF SUPERVISORY BOARD BAPEPAM- LK IN HANDLING MONEY LAUNDERING IN CAPITAL MARKET

M. Adenan AS Bismar Nasution