34
teman  atau  keluarga  mereka  yang  mendengar  yang  kebanyakan menggunakan jejaring sosial tersebut.
G. Hubungan  Antara  Penggunaan  Jejaring  Sosial  dengan  Efektivitas
Komunikasi Interpersonal
Salah  satu  bentuk  teknologi  komunikasi  moderen  adalah  komunikasi dengan  menggunakan  internet.  Internet  merupakan  sebuah  jaringan  global
yang menghubungkan beberapa komputer untuk berkomunikasi secara bebas dan  dapat  berbagi  dan  bertukar  informasi  Baran,  2004.  Internet  telah
melahirkan beberapa hal, salah satu diantaranya adalah jejaring sosial. Jejaring sosial  memiliki berbagai aplikasi  yang dapat  digunakan oleh
penggunanya.  Menurut  Ellison,  Steinfield,  dan  Lampe  2007,  salah  satu keunggulan  dari  jejaring  sosial  adalah  penggunanya  dapat  menampilkan  diri
mereka  dalam  sebuah  profile  online  dan  dapat  mengakumulasikan  teman- teman  mereka  untuk  bisa  saling  bertukar  komentar.  Mereka  juga  dapat
bergabung  dalam  kelompok-kelompok  virtual  group  sesuai  dengan ketertarikan  masing-masing.  Selain  itu,  mereka  juga  dapat  mengetahui
informasi private pengguna lain, seperti hobi, status hubungan, dan kesukaan lainnya.
Jejaring  sosial  dapat  digunakan  oleh  berbagai  macam  kalangan, termasuk  remaja  Tunarungu.  Dengan  menggunakan  jejaring  sosial,  seorang
remaja  Tunarungu  dapat  membangun  hubungan  dengan  orang  lain  bahkan membangun  hubungan  komunikasi  interpersonal  yang  efektif  dengan
35
pengguna  jejaring  sosial  yang  lain.  Hal  ini  dikarenakan  remaja  Tunarungu, yang memiliki keinginan  yang kuat  dalam berkomunikasi  dengan orang lain
Poe, 2006, dapat mengatasi kesulitan mereka dalam berkomunikasi dengan menggunakan jejaring sosial karena mereka dapat berkomunikasi tanpa harus
mendengar ataupun berbicara. Dalam  menggunakan  jejaring  sosial,  remaja  Tunarungu  akan  lebih
mudah  membangun  komunikasi  interpersonal  yang  efektif.  Hal  tersebut dikarenakan  oleh  adanya  faktor  situasional  yang  disediakan  oleh  jejaring
sosial,  yakni  reward,  familiarity,  kedekatan,  kemampuan,  dan  timbal  balik. Sehingga, pada akhirnya remaja Tunarungu dapat menumbuhkan aspek-aspek
efektivitas komunikasi interpersonal dalam menggunakan jejaring sosial. Faktor-faktor situasional komunikasi interpersonal  yang ditumbuhkan
dalam  jejaring  sosial  dapat  terjadi  dalam  beberapa  aktivitas  yang  dilakukan remaja  Tunarungu.  Salah  satu  aktivitas  yang  tersebut  adalah  penulisan
profile .  Semakin  sering  remaja  Tunarungu  menggunakan  jejaring  sosial,
semakin  sering  juga  orang  tersebut  melihat  informasi  pribadi  mengenai pengguna  lain  di  dalam  profile  mereka.  Hal  tersebut  dapat  memunculkan
pengenalan  lebih  mendalam  terhadap  seseorang.  Pengenalan  yang  lebih mendalam  ini  adalah  salah  satu  bentuk  faktor  situasional  familiarity  yang
dimunculkan  oleh  jejaring  sosial  diantara  remaja  Tunarungu  dengan pengguna jejaring sosial lainnya.
Tidak  hanya  itu,  dengan  semakin  sering  melihat  profile  atau  status yang  dibuat  oleh  pengguna  jejaring  sosial  lain,  remaja  Tunarungu  pun
36
merasakan  adanya  kedekatan  di  antara  mereka  dan  pengguna  lain.Terlebih lagi  adanya  kemudahan  dalam  melihat  profile  seseorang,  remaja  Tunarungu
dapat  melihat  berbagai  macam  prestasi  yang  telah  diraih  oleh  pengguna jejaring  sosial  lain  dan  dapat  saling  memberikan  reward  dengan  saling
memberi  pujian.  Pemberian  reward,  perasaan  kedekatan,  dan  kemampuan juga merupakan faktor-faktor situasional yang terdapat dalam jejaring sosial.
Selain itu, faktor situasional  feedforward dan timbal balik juga dapat tercermin  dalam  cara  remaja  Tunarungu  yang  saling  merespon  pendapat
dengan pengguna lainnya. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa situs jejaring sosial menyediakan fasilitas live chat yang memungkinkan para penggunanya
dapat  berkomunikasi  secara  langsung  dengan  pengguna  lain.  Tidak  jarang, beberapa  jenis  jejaring  sosial  juga  menyediakan  layanan  web-cam  chat  atau
video  call yang  dapat  mempermudah  para  pengguna  untuk  saling  bertatap
muka  secara  online  sehingga  remaja  Tunarungu  dapat  saling  berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat
Setelah menggunakan jejaring sosial, semakin lama remaja Tunarungu akan  menumbuhkan  aspek-aspek  efektivitas  komunikasi  interpersonal  dalam
berkomunikasi  melalui  jejaring  sosial.  Aspek-aspek  efektivitas  komunikasi interpersonal  tersebut  dapat  tercermin  dalam  beberapa  aktivitas.  Salah  satu
aktivitas  yang  menumbuhkan  aspek  komunikasi  interpersonal  yang  efektif adalah  dengan  berani  membuka  dan  menuliskan  profile  atau  data  diri  dalam
jejaring  sosial.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  remaja  Tunarungu    telah
37
mencoba  untuk  bersikap  terbuka,  yang  merupakan  salah  satu  aspek  dari komuinikasi interpersonal yang efektif.
Dengan  adanya  berbagai  group  diskusi  yang  membebaskan  setiap pengguna  untuk  bertukar  pikiran,  remaja  Tunarungu  yang  menggunakan
jejaring sosial akan merasa disetarakan walaupun terdapat berbagai perbedaan diantara mereka. Hal ini merupakan wujud nyata dari aspek kesetaraan dalam
komunikasi  interpersonal  yang  efektif.  Selain  itu,  remaja  Tunarungu  dapat bertukar  pendapat,  berdiskusi  dan  melihat  ketertarikan  dari  pengguna  lain.
Aktivitas  ini  dapat  memunculkan  dukungan  dan  kepositifan  yang  juga merupakan  aspek  komunikasi  interpersonal  yang  efektif.  Dengan  banyaknya
kemudahan  dalam  berkomunikasi,  jejaring  sosial  dapat  membantu penggunanya  untuk  saling  memberikan  empati  dan    dukungan,  baik  dalam
bentuk lisan dengan web-cam maupun tulisan, yang merupakan bentuk dari aspek empati pada aspek efektivitas komunikasi interpersonal.
Dengan  penjabaran  lengkap  yang  telah  dijelaskan,  dapat  dimengerti bahwa  jejaring  sosial  merupakan  wadah  untuk  bertemu  dengan  orang  baru
maupun menjalin hubungan lebih personal dengan orang yang sudah dikenal. Berbagai aplikasi yang terdapat di dalam jejaring sosial, seperti live chat, web
camera ,  ataupun  group  discussion  semakin  memudahkan  remaja  Tunarungu
untuk  menjalin  komunikasi  interpersonal  dengan  pengguna  lainnya,  baik pengguna Tunarungu lain maupun pengguna yang dapat mendengar.
Walau  demikian,  untuk  memperoleh  komunikasi  interpersonal  yang efektif,  remaja  Tunarungu  harus  memiliki  kemudahan  dalam  mengakses
38
internet  selama  yang  mereka  butuhkan.  Tidak  hanya  itu,  remaja  Tunarungu juga  harus  mampu  memahami  bahasa  yang  terdapat  di  dalam  jejaring  sosial
untuk  dapat  menggunakannya  secara  maksimal.  Apabila  keseluruhan  hal tersebut  dapat  terpenuhi,  maka  efektivitas  komunikasi  interpersonal  pada
remaja Tunarungu dapat terbentuk.
Gambar 2. Penggunaan Jejaring Sosial dan Efektivitas Komunikasi Interpersonal
JEJARING SOSIAL
Menggunakan Jejaring Sosial
Tidak Menggunakan Jejaring Sosial
Sering Menggunakan
Jejaring Sosial
Memahami Bahasa dalam Jejaring
Sosial
Komunikasi Interpersonal yang
Efektif Komunikasi
Interpersonal yang Tidak Efektif
Jarang Menggunakan
Jejaring Sosial
Tidak Memahami Bahasa dalam
Jejaring Sosial
D AM
P AK
D AM
P AK
39
H. Hipotesis Penelitian