Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian

52

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan penelitian. Persiapan ini meliputi beberapa hal, yakni: 1. Peneliti menyusun skala penelitian yang terdiri dari 2 skala, yaitu skala efektivitas komunikasi interpersonal dan skala penggunaan jejaring sosial. Peneliti menyusun 30 aitem untuk skala efektivitas komunikasi interpersonal yang disusun berurutan sesuai dengan aspek-aspek yang ada agar pengambilan data dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena menggunakan metode wawancara terstruktur. 2. Peneliti menyiapkan surat ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma untuk diberikan kepada kepala sekolah terkait, yakni kepala sekolah SLBB Karnnamanohara dan SLBB Yappenas. 3. Peneliti melakukan survey secara langsung ke sekolah dan komunitas tempat subjek penelitian, yakni: a. Hari Selasa, 11 Desember 2012, peneliti datang ke SLB Yappenas untuk melakukan survey dan memutuskan untuk menggunakan 3 siswa SMALBB dan 1 siswa SMPLBB sebagai subjek penelitian. 53 b. Hari Rabu, 12 Desember 2012, peneliti melakukan survei ke SLBB Karnnamanohara dan bertemu secara langsung dengan murid-murid SMPLBB Karnnamanohara. Dari survei tersebut, peneliti memutuskan untuk mengambil subjek penelitian dari kelas V SD-VIII SMP. c. Hari Rabu, 19 Desember 2012, peneliti mengunjungi komunitas Deaf Art Community untuk bertemu dengan remaja-remaja Tunarungu yang mengikuti kegiatan tersebut dan meminta ijin untuk mengambil data di komunitas tersebut.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara terstuktur berdasarkan skala yang sudah disusun. Wawancara tersebut dilakukan di 2 SLBB, yakni SLBB Karnnamanohara dan SLB Yappenas; dan 1 komunitas Tunarungu Yogykarta, yakni komunitas Deaf Art Community DAC. Wawancara pertama dilakukan di SLB Yappenas pada hari Kamis, 13 Desember 2012 pukul 09.00 WIB. Pada hari itu, peneliti dibantu oleh salah satu mahasiswi Psikologi USD untuk membantu wawancara. Pada hari penelitian, siswai Tunarungu SLB Yappenas baru saja menyelesaikan ujian semester, sehingga siswai tersebut memiliki waktu bebas di sekolah dan dapat langsung melakukan wawancara dengan peneliti. 54 Wawancara dilakukan secara individual selama kurang lebih 30 menit. Jumlah siswa yang diwawancara berjumlah 4 orang siswa, yang terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 1 siswi perempuan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa oral, karena siswai SLB Yappenas tidak menggunakan bahasa isyarat selama proses belajar mengajar. Kegiatan wawancara juga dibantu oleh guru kelas dan salah satu murid SMALBB yang memiliki kemampuan bicara oral yang sangat baik. Penelitian selanjutnya dilakukan di SLBB Karnnamanohara pada hari Kamis, 13 Desember 2012 pukul 13.00 WIB. Pada penelitian ini, peneliti dibantu oleh seorang mahasiswi Psikologi USD. Wawancara pada hari tersebut, dilakukan kepada siswai SMPLB yang berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 8 siswa dan 2 siswi. Wawancara dilakukan secara individu dan memakan waktu kurang lebih selama 30 menit. Proses wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa oral karena SLBB Karnnamanohara sangat menekankan penggunaan bahasa oral. Pada hari Jumat, 14 Desember 2012, peneliti kembali melakukan wawancara di SLBB Karnnamanohara. Wawancara dilakukan pada siswi- siswi SDLBB Karnnamonohara yang berjumlah 3 orang. Wawancara tersebut berlangsung dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Penelitian terakhir dilakukan pada hari Sabtu, 5 Januari 2012. Penelitian ini dilakukan di komunitas DAC yang terletak di daerah Alun- 55 alun Selatan. Pada penelitian ini, peneliti mewawancara 6 orang remaja Tunarungu secara individual. Subjek wawancara yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 1 orang perempuan ini lebih banyak menggunakan bahasa isyarat, sehingga peneliti melakukan wawancara dibantu oleh kepala koordinator komunitas DAC dan intepreter. Namun, beberapa orang remaja tersebut juga mampu menggunakan oral dengan baik, sehingga peneliti mampu melakukan wawancara sendiri.

C. Deskripsi Subjek