Penggunaan Jejaring Sosial Efektivitas Komunikasi Interpersonal

40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara penggunaan jejaring sosial dan efektivitas komunikasi interpersonal pada remaja Tunarungu.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yakni: 1. Variabel Bebas : Penggunaan Jejaring Sosial 2. Variabel Tergantung : Efektivitas Komunikasi Interpersonal

C. Definisi Operasional

1. Penggunaan Jejaring Sosial

Jejaring sosial adalah pelayanan yang didasari oleh web yang memberi fasilitas pada penggunanya untuk melakukan beberapa hal, yakni mengkonstruksi sebuah profil publik atau semi-publik dengan sistem yang terbatas, menyambungkan sebuah daftar dari pengguna lain dengan siapa mereka berbagi koneksi, melihat dan melintasi daftar koneksi pengguna lain di dalam sebuah sistem Tingkat penggunaan jejaring sosial adalah banyaknya waktu yang digunakan oleh seseorang untuk mengakses 41 jejaring sosial dalam bentuk apapun untuk melakukan beberapa kegiatan seperti; mengkonstruksi profil publik, berbagi koneksi dengan pengguna lain, melihat, dan melintasi data koneksi pengguna lain di dalam jejaring sosial tersebut. Tingkat penggunaan jejaring sosial ini merupakan data rasio, yang berarti data tersebut diketahui dengan cara pengukuran dan memiliki nilai absolut 0 Santoso, 2012. Oleh karena itu, variabel ini akan diukur dengan pertanyaan mengenai jumlah waktu dalam jejaring sosial setiap harinya.

2. Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Efektivitas komunikasi interpersonal adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan yang diinginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai dengan yang diinginkan. Berdasarkan definisi tersebut, maka komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim. Apabila seseorang tidak mampu memahami pesan yang diterimanya, berarti komunikasi tersebut gagal dan tidak efektif. Tingkat efektivitas komunikasi interpersonal diukur dengan skala Likert dan merupakan data ordinal. Keefktifitasan komunikasi interpersonal dapat dilihat dengan tingginya skor yang didapat, sehingga definisi operasional pada variabel efektivitas komunikasi interpersonal 42 adalah semakin tinggi skor yang didapat, semakin efektif juga komunikasi interpersonal yang dimiliki. Menurut DeVito 1986, komunikasi interpersonal yang efektif dapat diukur dengan menggunakan lima aspek, yakni: a. Keterbukaan Komunikator bisa berbagi informasi termasuk hal-hal yang bersifat pribadi. Dalam berinteraksi, komunikator juga harus bisa bereaksi langsung dan mengekspresikan perasaan dan pendapatnya. b. Empati Komunikator berempati pada orang yang dengan siapa mereka berinteraksi dan melihat dunia seperti perspektif orang tersebut. c. Dukungan Komunikator dapat mendukung orang yang berinteraksi dengannya d. Kepositifan Dalam komunikasi, kedua belah pihak harus merasa nyman dalam berkomunikasi. e. Kesetaraan Komunikator interpersonal yang efektif harus mencapai interaksi interpersonal dengan kepercayaan bahwa setiap orang bisa berkontribusi di dalam kesuksesan interaksi tersebut. 43

D. Subjek Penelitian