15
yang  mampu  mendengar  pun  akhirnya  memiliki  hambatan  dalam mengembangkan peran sosialnya di masyarakat.
Menurut  Poe  2006,  remaja  Tunarungu  sebenarnya  memiliki keinginan  yang  kuat  untuk  dapat  berkomunikasi  dengan  remaja  normal
lainnya,  akan  tetapi,  remaja  Tunarungu  cenderung  menarik  diri  karena kesulitan  mereka  dalam  mendengar  pembicaraan  remaja  normal.
Percakapan  seringkali  sulit  untuk  diikuti  sehingga  mereka  dianggap mengacuhkan  pembicaraan  orang  lain  atau  bahkan  dianggap  bodoh.
Perasaan dianggap bodoh akhirnya membuat mereka menjadi  minder dan memutuskan tidak bergaul dengan mereka.
Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa seorang  remaja  Tunarungu  berusia  11-24  tahun  sebenarnya  tidak  berbeda
dengan  remaja  pada  umumnya  dalam  hal  kebutuhan  membangun  relasi dan  berkomunikasi.  Hal  yang  membuat  mereka  berbeda  adalah
kemampuan  bahasa  mereka  yang  terbatas  karena  mereka  tidak  dapat mendengar.  Sehingga,  remaja  Tunarungu  memiliki  tantangan  yang  besar
dalam mengembangkan komunikasi interpersonal karena kesulitan mereka dalam berbicara secara normal Akamatsu  Musselman, 1999.
C. Komunikasi Interpersonal
1. Definisi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang  bermakna  sebagai  paduan  pikiran  dan  perasaan  berupa  ide,
16
informasi,  kepercayaan,  harapan,  himbauan,  dan  sebagainya,  yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara tatap muka maupun tak
langsung  melalui  media,  dengan  tujuan  mengubah  sikap,  pandangan  atau perilaku Kamus Komunikasi, 1989.
Manusia  sebagai  makhluk  sosial,  tidak  akan  mungkin  mampu hidup tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi antar manusia
adalah  sebuah  proses  untuk  membagi  apa  yang  kita  rasakan  dengan membuat  berbagai  pengertian  melalui  penggunaan  pesan  verbal  dan  non-
verbal Beebe, Beebe,  Redmond, 2009. Adler  Towne 1990 mengungkapkan  beberapa alasan mengapa
seseorang butuh untuk berkomunikasi: a.  Kebutuhan fisik
Komunikasi  sangatlah  penting  dan  berdampak  pada  kesehatan fisik  seseorang.  Yang  dibutuhkan  tidak  hanya  kuantitas  dari
seringnya  komunikasi  itu  terjadi,  tetapi  juga  kualitas  dari komunikasi itu sendiri.
b.  Kebutuhan identitas Komunikasi  adalah  satu-satunya  cara  untuk  belajar  mengenai
diri  kita  sendiri.  Pengetahuan  kita  terhadap  identitas  diri  kita sendiri  pun  muncul  dari  interaksi  kita  terhadap  orang  lain  dan
bagaimana orang lain bereaksi terhadap diri kita.
17
c.  Kebutuhan sosial Komunikasi  adalah  salah  satu  cara  untuk  berhubungan  sosial
dengan  orang  lain.  William  Schutz  mengemukakan  tiga  tipe kebutuhan  sosial  yang  dipenuhi  oleh  komunikasi.  Pertama
adalah  inklusi,  yakni  kebutuhan  untuk  merasakan  penerimaan didalam  relasi  personal.  Kedua,  kontrol,  yakni  hasrat  untuk
mempengaruhi  orang  lain.  Ketiga  adalah  afeksi,  yang  bisa didefinisikan sebagai penghargaan respect.
d.  Kebutuhan praktikal Komunikasi adalah sebuah media untuk  hal-hal  yang ingin kita
lakukan ketika kita berusaha untuk memberitahu keinginan kita terhadap orang lain, ketika kita ingin  mendapatkan sesuatu dari
orang  lain,  atau  metode  yang  ingin  kita  terapkan  untuk meyakinkan  orang  lain.  Jadi,  komunikasi  adalah  hal-hal
dibutuhkan  untuk  kegiatan-kegiatan  praktikal  agar  semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Beebe,  Beebe,    Redmond  2009  mendefinisikan  komunikasi interpersonal  sebagai  sebuah  bentuk  transaksi  komunikasi  antar  manusia
yang melibatkan pengaruh timbal balik. Biasanya digunakan dalam tujuan untuk  menjaga  hubungan.  Giffin    Patton  1976  mendefinisikan
komunikasi  interpersonal  sebagai  interaksi  face-to-face  diantara  beberapa orang  yang  saling  sadar  terhadap  satu  sama  lain.  Baxter    Braithwaite
2008  menyebutkan  bahwa  komunikasi  interpersonal  lebih  dari
18
pemindahan informasi diantara dua orang. Hal tersebut menjadi cara untuk menegosiasikan arti, identitas, dan hubungan antara komunikasi person-to-
person .
DeVito  1986  mengemukakan  bahwa  komunikasi  interpersonal adalah  komunikasi  diantara  individu-individu  yang  membedakan  antara
komunikasi  massa  dan  komunikasi  publik.  Hal  ini  dikarenakan komunikasi interpersonal didesain sebagai komunikasi yang lebih personal
dan  intim.  Menurut  Effendy  1989,  komunikasi  interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi  yang berlangsung dua arah timbal balik
dalam  bentuk  percakapan  antara  dua  atau  tiga  orang,  baik  secara  tatap muka maupun melalui media.
Di  dalam  International  Encyclopedia  of  Communication  1989 dijelaskan  bahwa  komunikasi  interpersonal  memiliki  makna  umum
sebagai  komunikasi  antara  manusia.  Akan  tetapi,  secara  ringkas  definisi tersebut mencakup:
a. Terdapat setidaknya dua komunikator b. Keduanya sama-sama berperan sebagai subjek dan objek
c. Perilaku  keduanya  dapat  saling  menambahkan  perspektif  pada diri sendiri dan orang lain.
Komunikasi  interpersonal  tidak  hanya  didefinisikan  dengan banyaknya jumlah individu yang saling berkomunikasi, tetapi juga dengan
adanya  kualitas  dalam  komunikasi  tersebut.  Komunikasi  interpersonal dapat  muncul  tidak  semata-mata  ketika  seorang  individu  berinteraksi
19
dengan individu  lain, akan tetapi  ketika seorang  individu  memperlakukan lawan  interaksi  sebagai  seorang  manusia  yang  unik  dan  membuat  sebuah
transaksi penyampaian pesan yang unik Griffin, 2003. Berdasarkan  definisi-definisi  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa
komunikasi  interpersonal  adalah  komunikasi  dua  arah  antara  dua  orang atau  lebih  secara  tatap  muka  atau  melalui  media,  dimana  di  dalam
komunikasi tersebut terjadi pertukaran informasi dan bersifat personal dan intim.
2. Karakteristik dan Fungsi Komunikasi Interpersonal