Perkembangan Penduduk Sejarah Kota Pematangsiantar

� = Konstanta, biasanya=100

2.4 Perkembangan Penduduk

Perkembangan penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia hingga kini ; pertama, zaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, zaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. Zaman ini mengubah kehidupan pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomaden menjadi kehidupan menetap disekitar daerah pertanian. Ketiga, Zaman mulai era industrialisasi, yaitu sekitar pertengahan abad ke-17 SM. Zaman ini ditandai dengan tumbuhnya pusat- pusat perindustrian dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat permukiman manusia. Sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada tingkat kehidupan manusia semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat kematian penduduk. Maka dari itu, ledakan penduduk yang terjadi pada abad akhir ini terutama karena menurunnya Universitas Sumatera utara tingkat kematian penduduk dengan cepat sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik. Universitas Sumatera utara BAB 3 SEJARAH KOTA PEMATANGSIANTAR

3.1 Sejarah Kota Pematangsiantar

Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah Kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906. Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum kota Pematangsiantar yaitu : 1.Pulau Holing menjadi Kampung Pematang. 2.Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota. Universitas Sumatera utara 3.Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melay, Martoba, Sukadame dan Bane. 4.Suhu Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Tomuan,Toba dan Martimbang. Setelah Belanda memasuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda hingga tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagangan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru. Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan stad blad No.285 Pematangsiantar berubah menjadi Geemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan stad blad No.717 berubah menjadi Geemente yang mempunyai dewan. Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar estate dan dewan dihapus. Setelah proklamasi kemerdekaan, Pematangsiantar kembali menjadi daerah otonomi. Berdasarkan UU No.221948 status geemente menjadi kota Kabupaten Simalungun dan walikota dirangkap oleh Bupati Simalungun samapi tahun 1957. Berdasarkan UU No.11957 berubah lagi menjadi kota Praja Penuh dan dengan keluarnya UU No.181965 berubah menjadi Kotamadya, dan dengan keluarnya UU No.51974 tentang pokok-pokok Universitas Sumatera utara pemerintahan di daerah berubah menjadi daerah tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.

3.1.1 Visi dan Misi

Visi Terwujudnya tata pemerintahan yang bertanggungjawab dan terkontrol demi terciptanya system pelayanan rakyat yang lebih baik. Misi 1. Memulihkan hubungan politik dan fungsional antara eksekutif dan legislative. 2. Menata sistem alokasi dan penggunaan anggaran yang lebih adil dan merata. 3. Menata sistem regulasi pelayanan publik yang lebih baik. 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur fisik dan nonfisik yang lebih baik. 5. Penguatan sistem ekonomi, kualitas pendidikan dan kesehatan terhadap elemen masyarakat marginal pekerja, petani, pedagang dan masyarakat miskin kota. 6. Penguatan sistem ekonomi atas, UKM dan koperasi. 7. Pembangunan akses informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan. Universitas Sumatera utara

3.1.2 SloganMotto

Adapun sloganmotto pemerintahan Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut : MANTAP M :Mandiri A : Aman N : Nyata T : Transparan A : Akuntabel P : Partisipasif Keterangan : Mandiri Membangun Kota Pematangsiantar dengan memaksimalkan potensi daerah termasuk potensi masyarakat dengan segenap aspek religious, ekonomi, sosial dan budaya. Aman Kondisi aman berarti program pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata sesuai dengan analisis dari masyarakat dapat diredam. Nyata Universitas Sumatera utara Nyata berarti bahwa program pembangunan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan alokasi anggaran yang ditetapkan. Masyarakat merasakan langsusng manfaat pembangunan tersebut. Transparan Seluruh proses pembangunan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi dilakukan secara terbuka kepada publik. Akuntabel Pelaksanaan program pembangunan dan penggunaan anggaran dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah hukum dan peraturan serta rasa keadilan masyarakat. Partisipasif Peran serta masyarakat dan lainnya akan dilibatkan secara aktif untuk mendukung pembangunan kota. Program Program pembangunan ditujukan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi serta mencapai motto yang diinginkan. Program pembangunan akan diprioritaskan pada sektor-sektor yang menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar dan hajat hidup. Pendidikan Universitas Sumatera utara Wajib bersekolah duabelas tahun yaitu mulai dari pendidikan pra-sekolah atau taman kanak-kanak TK, Sekolah dasar SDMI, SLTPMTs, SMUSMKMA.

3.1.3 Sarana

Di Kota Pematangsiantar terdapat berbagai sarana pendidikan, kesehatan dan lainnya. Di Kota Pematangsiantar terdapat Sekolah Tinggi Teologia HKBP, terletak di Jl. Sangnawaluh No.6. Juga terdapat Universitas Simalungun USI. Selain itu di kota ini juga terdapat Amik Multicom, Amik Tunas Bangsa dan Amik Parbina Nusantara. Terdapat juga sekolah-sekolah swasta besar seperti Yayasan perguruan Metodist, Kalam Kudus, Sultan Agung, Taman Asuhan, Taman Siswa, SMK Parbina Nusantara, SMA Budi Mulia, SMA Bintang Timur, SMA Seminari. Sekolah-sekolah swasta tersebut telah menghasilkan murid berprestasi secara nasional. Secara total, Pematangsiantar memiliki 160 Sekolah Dasar, 43 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 28 Sekolah Menengah Umum dan 7 UniversitasAkademi. Dikota ini juga terdapat Museum Simalungun yang berisi koleksi peninggalan sejarah dan budaya Simalungun. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Simalungun dan berlokasi di Jl. Jendral Sudirman, Pematangsiantar. Universitas Sumatera utara Sarana kesehatan yakni terdapat 7 buah rumah sakit dari berbagai kategori di Pematangsiantar. Salah satu yang terbesar adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Djasamen Saragih. Pematangsiantar dapat diakses melalui dua sarana transportasi darat, Bus dan Kereta api. Secara umum, transportasi dalam kota dilayani oleh sarana angkutan kota dan becak motor atau becak sepeda. Terminal Bus terbesar di Pematangsiantar terdapat di Terminal Parluasan yang merupakan titik transit bagi hampir seluruh angkutan dalam dan luar kota.

3.2 Jumlah Penduduk