Teknik studi dokumen merupakan teknik awal yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dengan cara mengumpulkan data
berdasarkan pada benda-benda berbentuk tulisan, dilakukan dengan cara mencari, membaca, mempelajari dan memahami data-data sekunder yang
berhubungan dengan hukum sesuai dengan permasalahan yang dikaji dalam bentuk buku-buku, majalah, literatur, dokumen, peraturan yang ada
relevansinya dengan masalah yang diteliti.
1.8.5. Teknik Analisis
Penulisan dengan metode normatif menggunakan teknik analisis deskripsi, interpretasi, silogisme, kontruksi, evaluasi, argumentasi dan
sistematisasi dengan menggunakan pola pikir induktif. Silogisme dengan teknik analisis induksi yaitu proses analisis bermula dari penarikan
kesimpulan dan permasalahan yang bersifat umum terhadap permasalahan khusus yang diteliti. Penulisan hukum ini juga menggunakan interpretasi
berdasarkan Undang-Undang, interpretasi berdasarkan Undang-Undang yaitu merupakan suatu interpretasi berdasarkan pada kata-kata yang terdapat
dalam Undang-Undang. Interpretasi ini dapat dilakukan dengan singkat, padat, serta akurat mengenai makna yang dimaksud dalam Undang-Undang
tersebut nantinya tidak mengandung multitafsir atau arti yang bermacam- macam.
14
14
Ibid, hal. 112.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN SEWA MENYEWA
RAHIM IBU PENGGANTI SURROGATE MOTHER
2.1. Perjanjian 2.1.1. Pengertian Perjanjian
Perjanjian berasal dari istilah belanda yaitu overeenkomst. Definisi Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata memberikan definisi
perjanjian, sebagai “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan manasatu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau
lebih”. Perumusan Pasal 1313 KUHPerdata tersebut, tidak menyebutkan tujuan mengadakan perjanjian, sehingga pihak-pihak mengikatkan diri tidak
jelas untuk apa.
1
Berdasarkan alasan tersebut, Abdul Kadir Muhammad “merumuskan pengertian perjanjian sebagai suatu persetujuan antara dua
orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan sesuatu hal dalam lapangan harta kekayaan.
”
2
Disamping pengertian perjanjian menurut Abdulkadir Muhammad terdapat beberapa pendapat para sarjana yang
mengartikan mengenai perjanjian, yakni sebagai berikut :
1
Abdulkadir Muhammad, 1992, Hukum Perikatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, selanjutnya disingkat Abdulkadir Muhammad I, hal. 78.
2
Ibid.
18