1. Adanya suatu aturan yang konsisten yang ditetapkan oleh Negara
dan dapat diterapkan; 2.
Aparat pemerintah harus menerapkan hukum tersebut secara konsisten dengan tetap berpegangan dan berdasarkan aturan
tersebut;
3. Rakyat pada dasarnya harus tunduk pada ketentuan hukum;
4. Adanya hakim yang idependen atau bebas dalam artian tidak
memihak dan secara konsisten menerapkan aturan hukum tersebut;
5. Putusan hukum dilaksanakan secara nyata.
11
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa kepastian hukum berarti hukum harus memberikan kejelasan atas tindakan pemerintah dan
masyarakat, sehingga memberikan kepastian hukum, dan tidak menimbulkan multitafsir atas aturan hukum tersebut. Selain itu antara satu aturan dengan aturan
lain haruslah terjalin harmonisasi sehingga aturan tersebut tidak kontradiktif antara satu aturan dengan aturan lain. Dengan penelitian ini diharapkan mampu
memberikan kepastian hukum tentang pelaksanaan kegiatan sewa menyewa rahim ibu pengganti bagi para pasangan suami istri yang menginginkan adanya
keturunan secara langsung berdasarkan benih dari diri mereka.
1.8. Metode Penelitian
1.8.1. Jenis Penelitian
Penelitian adalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi yang dilakukan secara metodelogis,
sistematis, dan konsisten.
12
Penelitian yang dilakukan kaitannya dengan
11
Tatiek Sri Djatmiati, 2002, “Prinsip Izin Usaha Industri Di Indonesia”, Disertasi, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, hal. 18.
12
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, hal. 42.
penulisan skripsi ini termasuk dalam kategorijenis penelitian normatif, yaitu penelitian hukum kepustakaan atau penelitian hukum yang didasarkan pada
data sekunder. Data sekunder yaitu data-data yang bersumber dari data yang
sudah terdokumenkan dalam bentuk bahan hukum.
Perlunya penelitian hukum normatif ini adalah beranjak dari kosongnya norma hukum berkaitan permasalahan penelitian, sehingga
didalam mengkajinya lebih mengutamakan sumber data sekunder, yaitu berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Dimana belum adanya
pengaturan kosong dalam produk perundang-undangan baik dalam KUHPerdata, UU Perkawinan, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesahatan dan Peraturan Menteri Kesahatan berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian sewa menyewa rahim dengan mempergunakan ibu
pengganti tersebut.
1.8.2. Jenis Pendekatan
Penelitian ini mempergunakan Pendekatan Undang-Undang The State Approach dan Pendekatan konsep The Conseptual Approach.
Pendekatan undang-undang dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kedudukan
hukum perjanjiansewa menyewa rahim ibu pengganti serta status hukum berkenaan dengan anak yang dilahirkan dari perjanjian sewa menyewa
rahim ibu pengganti tersebut. Sedangkan pendekatan konseptual dilakukan untuk menelusuri mengenai kedudukan hukum perjanjian sewa menyewa
rahim ibu pengganti serta status hukum berkenaan dengan anak yang dilahirkan dari perjanjian sewa menyewa rahim ibu pengganti berdasarkan
hukum positif di Indonesia, pada dasarnya pendekatan konseptual merupakan pendekatan yang beranjak dari pandangan-pandangan dan
doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. Dari pandangan- pandangan ataupun doktrin-doktrin tersebut merupakan sandaran bagi
penulis untuk membangun suatu argumentasi hukum dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
1.8.3. Bahan Hukum