BLUEPRINT FGD Focus Group Discussion

1. BLUEPRINT

a. Kecemasan terhadap Matematika Sebelum menyusun alat ukur, maka terlebih dahulu disusun blueprint skala kecemasan terhadap matematika. Blueprint dibuat berdasarkan aspek fisik, kognitif, afektif, dan perilaku. Blueprint skala kecemasan terhadap matematika dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Blueprint Skala Kecemasan terhadap Matematika Aspek Indikator Item Favorable Unfavorable Fisik Reaksi tubuh yang berkeringat 2 2 Mual 2 2 Meningkatnya denyut jantung 2 2 Mengalami ketegangan 2 2 Kognitif Munculnya pikiran- pikiran negatif 3 3 Pikiran menjadi kosong blank 3 3 Afektif Takut bila terlihat bodoh 3 2 Ragu akan kemampuan sendiri 3 2 Kehilangan harga diri 3 2 Perilaku Menghindar dari kegiatan yang berhubungan dengan matematika 4 3 Total 27 23

2. FGD Focus Group Discussion

FGD dilakukan untuk memahami konteks calon responden dan mengidentifikasi bentuk-bentuk tingkah laku yang dianggap sebagai indikator, baik yang favorabel maupun unfavorabel dari kecemasan terhadap matematika dari calon responden penelitian. FGD dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2016 di SD Kanisius Condongcatur dengan responden dari kelas V sebanyak delapan orang. Delapan orang responden tersebut dipilih berdasarkan kriteria tingkat prestasi matematikanya. Sebanyak tiga orang siswa memiliki prestasi matematika tinggi, tiga orang memiliki prestasi matematika sedang, dan dua orang memiliki prestasi matematika rendah. Daftar pertanyaan FGD dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2. Daftar Pertanyaan dan Tujuan FGD ASPEK INDIKATOR PERTANYAAN Fisik Berkeringat Bagaimana kondisi fisik kalian saat ada pelajaran matematika? Mual Meningkatnya denyut jantung Tegang Kognitif Pikiran negatif Apa yang kalian pikirkan ketika ada pelajaran matematika? Pikiran kosong Afektif Takut terlihat bodoh Bagaimana perasaan kalian ketika ada pelajaran matematika? Ragu akan kemampuan sendiri Kehilangan harga diri Perilaku Menghindar dari kegiatan matematika Apa yang kalian lakukan ketika berada di kelas matematika? Setelah melakukan FGD, peneliti membuat verbatim dari hasil FGD sebagai acuan dalam penyusunan butir aitem pada skala kecemasan terhadap matematika. Hasil FGD pada aspek fisik menunjukkan bahwa pada saat pelajaran matematika siswa menganggap kondisi fisiknya biasa saja. Hal ini dikarenakan siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan. Di sisi lain, ketika guru matematika masuk kelas, siswa biasanya akan mengalami ketegangan dan jantungnya berdegup kencang. Selain itu, ketika diminta mengerjakan soal di papan tulis dan berhadapan dengan materi matematika yang sulit, empat siswa akan mengalami ketegangan dan mengeluarkan keringat dingin. Hasil FGD pada aspek pada aspek kognitif menunjukkan bahwa para siswa berpikir matematika merupakan pelajaran yang lumayan susah untuk dipelajari. Terlebih lagi ketika pelajaran matematika berlangsung dan diganggu oleh teman-teman maka akan lebih sulit lagi untuk berkonsentrasi. Selain itu, siswa juga takut apabila tidak mendapatkan nilai bagus dan ketinggalan materi matematika yang dianggap sulit. Hasil FGD pada aspek afektif menunjukkan bahwa siswa merasa senang pada pelajaran matematika. Di sisi lain, siswa merasa ragu-ragu dan takut ketika mendapatkan soal matematika yang sulit. Selain itu, siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI membosankan dan memilih pelajaran lain yang lebih menyenangkan, seperti pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil FGD pada aspek perilaku menunjukkan bahwa perilaku siswa ketika berada di kelas matematika adalah memperhatikan penjelasan dari guru matematika dan bertanya ketika ada materi yang tidak dipahami. Di sisi lain, siswa menunjukkan perilaku negatif, yaitu ijin ke kamar kecil agar bisa keluar kelas. Selain itu, siswa akan pura-pura diam agar tidak ditunjuk oleh guru matematika. Dari hasil FGD, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V sekolah dasar menunjukkan indikator dari kecemasan terhadap matematika. Hal ini tampak pada jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa ketika diberikan pertanyaan terkait dengan kecemasan terhadap matematika.

3. PENULISAN ITEM

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 3 11

EFEKTIVITAS PERMAINAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASIBELAJAR PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA EFEKTIVITAS PERMAINAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 1 14

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS PERMAINAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 1 6

Hubungan antara sikap terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa SD kelas V.

0 0 123

Hubungan antara sikap terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa SD kelas V

0 0 121

Hubungan antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua (ibu) dalam pendidikan dengan prestasi matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar

2 17 136

Hubungan antara Kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa kelas V sekolah dasar

0 4 103

Hubungan Antara Kecemasan dan Minat dengan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas X yang Remedial - Ubaya Repository

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MATEMATIKA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR | Sumantri | 5440 18114 1 PB

0 0 9