Nilai-Nilai Luhur Pancasila
29
dengan jiwa, kepribadian, dan pandangan hidup bangsa adalah Pancasila.
Agar Pancasila dapat benar-benar menjadi pandangan hidup bangsa dan dasar negara, maka perlu kebulatan tekad untuk
mempertahankan Pancasila. Peran serta warga negara Indonesia dalam upaya
mempertahankan Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila tidak dapat kita wujudkan
dalam kehidupan sehari-hari lambat laun pengertian Pancasila akan luntur. Sehingga, Pancasila hanya akan menjadi dokumen
kenegaraan yang tertulis dalam buku-buku sejarah Indonesia.
1. Karakteristik Sila-Sila Pancasila
Rumusan Pancasila tidak cukup dihafal saja, melainkan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan
bermasyarakat. Pancasila memiliki karakteristik yang berbeda dengan ideologi lainnya. Karakteristik di sini adalah ciri khas
yang dimiliki oleh Pancasila sebagai ideologi, yang membedakannya dengan ideologi-ideologi yang lain.
Pancasila sebagai ideologi yang dapat membedakan ideologi lain di antaranya sebagai negara yang ber-Ketuhanan yang Maha
Esa selalu menghormati agama lain. Dalam ideologi lain misalnya ideologi komunis tidak mengenal apa yang dimaksud dengan
kehidupan beragama.
Adapun karakteristik Pancasila di antaranya sebagai berikut. a. Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, ini berarti pengakuan
bangsa Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya, Tuhan sebagai kausa prima.
Karena itu sebagai umat yang bertuhan, adalah dengan sendirinya harus taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kedua, ialah pengakuan kepada sesama umat manusia, suku bangsa, dan bahasanya. Sebagai umat manusia kita adalah
sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil berarti bahwa
perlakuan yang sama terhadap sesama manusia, dan beradab berarti perlakuan yang sama itu sesuai dengan derajat
kemanusiaan. Jadi, perlakuan yang sama itu bukanlah perlakuan yang kurang berderajat. Atas dasar perlakuan ini,
maka kita menghargai akan hak-hak asasi manusia dengan kewajiban-kewajibannya. Dengan demikian menghormati
antara hak dan kewajiban orang lain adalah penjelmaan dari kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil dalam hal ini adalah
seimbang antara hak dan kewajiban, dapat dikatakan hak timbul karena adanya kewajiban.
c. Ketiga, bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa. Melalui persatuan, dapat dibina kerjasama yang
harmonis. persatuan Indonesia dapat kita tempatkan daripada pengorbanan untuk kepentingan pribadi. Sebagai
umat yang takwa terhadap TuhanYang Maha Esa, maka
Gambar 1.14 Menyantuni anak yatim dan
fakir miskin contoh sikap kemanusiaan.
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk
Pelajar, 2005
Di unduh dari : Bukupaket.com
30
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VIII
kehidupan pribadi adalah utama. Namun tidak berarti bahwa demi kepentingan pribadi kepentingan bangsa
dikorbankan.
d. Keempat, bahwa kehidupan adalah dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi, demokrasi
yang dianut adalah demokrasi Pancasila. Hal ini sesuai dengan sila keempat yaitu: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan. Wujud dari keberhasilan demokrasi, adalah mementingkan
musyawarah untuk mufakat. Musyawarah tidak didasarkan atas kekuasaan mayoritas maupun minoritas. Keputusan
dihasilkan hasil musyawarah sendiri. hal ini tentu sangat berbeda dengan demokrasi liberal, maupun demokrasi
terpimpin yang pernah dipergunakan di Indonesia pada masa lampau.
e. Kelima, adalah keadilan sosial bagi hidup bersama. Keadilan dalam kemakmuran bertujuan untuk tercapainya
masyarakat yang adil dan makmur. Itulah sebabnya disarankan agar seluruh masyarakat kita bekerja keras dan
mencapai prestasi kerja sebagai suatu sikap hidup yang diutamakan.
Demikianlah secara pokok karakteristik dari Pancasila. Untuk itulah kita diharapkan mengamalkan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila