Materialisme Sekularisme Pancasila sebagai Dasar Negara dan

6 Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VIII pandangan hidup dan kebutuhan bangsa sendiri. Suatu corak pembangunan yang dianggap baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi bangsa kita. Oleh karena itu, pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa, termasuk bangsa kita. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah adanya dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek, termasuk dalam menyerap Iptek dan budaya dari luar. kita sebagai bangsa Indonesia mengakui Pancasila menjadi landasan berfikir dan penyaring dalam menyerap informasi melaksanakan Iptek dan budaya dari luar. Sebagai ideologi negara ataupun sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan perisai utama terhadap sisi negatif dari kemajuan Iptek. Apalagi dalam era globalisasi sekarang ini. Kemajuan tersebut biasanya dalam kehidupan demikian yang mengarah kepada dampak banyak berdampak negatif. Hal ini harus diadaptasi melalui kesetiaan kita kepada nilai-nilai Pancasila. Dampak negatif dari kemajuan Iptek terhadap ideologi dapat berbentuk paham atau sikap. Paham atau sikap tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Materialisme

Materialisme adalah sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Sikap seperti ini mengakibatkan diabaikannya hubungan batin yang akrab di antara sesama. Dalam hal ini, orang selalu berpandangan, apakah tindakan yang dilakukan akan membawa keuntungan material bagi dirinya atau tidak. Akibat lebih lanjut dari sikap materialisme adalah tindakan yang bersifat diskriminatif. Tindakan ini dilakukan atas dasar pandangan yang membeda- bedakan tiap orang karena kekayaan, status sosial, kedudukan, dan jabatannya. Contoh: Siswa yang berasal dari tingkat sosial yang lebih tinggi akan lebih diistimewakan daripada siswa yang berasal dari tingkat sosial yang lebih rendah. Akhirnya, sikap tersebut menyebabkan dia memperlakukan orang lain secara tidak sama, hanya melihat dari sisi materi saja. Misalnya pada siapa, bagaimana kekayaannya, dari mana, apa kedudukannya, dan sebagainya.

2. Sekularisme

Sekularisme adalah paham atau pandangan yang ber- pendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama. Sikap ini merupakan pencerminan dari kehidupan keduniawian. Orang cenderung memisahkan antara kehidupan beragama dengan kehidupan sehari-hari, kehidupan beragama Di unduh dari : Bukupaket.com Nilai-Nilai Luhur Pancasila 7 dengan kehidupan bernegara, dan kehidupan beragama dengan kehidupan masyarakat. Kehidupan keduniaan ditangani oleh negara, sedangkan kehidupan akhirat ditangani oleh para pemuka agama saja. Agama tidak berhak campur tangan terhadap persoalan politik. Agama semata-mata urusan pribadi masing-masing orang. Sebagai akibatnya, dalam bernegara kita tidak boleh membicarakan agama, dan dalam beragama kita tidak perlu mengaitkan dengan negara. Untuk kehidupan negara pada dasarnya lepas dari agama. Negara tidak mencampuri urusan agama. Contoh untuk kehidupan bernegara: Negara tidak dapat mengatur cara peribadatan agama tertentu. Contoh untuk kehidupan beragama: Agama tidak ada kaitannya dengan negara, namun tokoh-tokoh agama tidak berbuat arogan terhadap negara.

3. Individualisme