60
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VIII
pasal . Selain itu, ada aturan tambahan yang terdiri atas 4
pasal Aturan Tambahan yang terdiri atas 2 ayat. Sekarang, dalam UUD 1945 babnya ditambah 5 dan 36 pasal
tambahan . Lima bab tambahan tersebut ada pada Bab VII 2
bab, Bab VIII 1 bab, Bab IX 1 bab, dan Bab X 1 bab. Aturan Peralihan terdiri atas 3 pasal dan Aturan tambahan 2
pasal bukan dua ayat lagi.
2. Undang-Undang UUPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpu
a. Undang-Undang
Undang-undang merupakan suatu peraturan perundang- undangan yang dibuat oleh DPR dengan persetujuan bersama
presiden. Seperti yang diatur dalam UUD 1945 setelah amandemen,
pihak-pihak yang terlibat dalam menetapkan undang- undang sesuai dalam pasal-pasal sebagai berikut.
–
Pasal 5 Ayat 1 UUD 1945, menyatakan bahwa:
Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
– Pasal 20 Ayat 1 UUD 1945,
menyatakan bahwa: Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan
membentuk undang-undang. –
Pasal 20 Ayat 2 UUD 1945, menyatakan bahwa:
Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama.
– Pasal 20 Ayat 3 UUD 1945,
menyatakan bahwa: Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat
persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.
– Pasal 20 Ayat 4 UUD 1945
, menyatakan bahwa: Presiden menyerahkan rancangan undang-undang yang
telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang. –
Pasal 20 Ayat 5 UUD 1945 , menyatakan bahwa:
Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam
waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang- undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang
tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
b. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpu
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah suatu peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Perpu
Di unduh dari : Bukupaket.com
61
Ketaatan terhadap Perundang-Undangan Nasional
dibuat dalam keadaan “darurat” dalam arti, persoalan yang muncul harus segera ditindaklanjuti.
Untuk itu, presiden tidak seenaknya mengeluarkan Perpu, karena pada akhirnya harus diajukan kepada DPR pada
persidangan berikutnya. DPR sebagai lembaga legislatif dapat menerima atau menolak Perpu yang diajukan presiden
tersebut. Konsekuensinya jika Perpu tersebut ditolak DPR, maka harus dicabut. Dengan kata lain harus dinyatakan tidak
berlaku lagi. Perpu lebih tegas lagi diatur dalam Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 22: Ayat 1
Dalam hal ihwal kegiatan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-
undang. Ayat 2
Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan yang berikut.
Ayat 3 Jika tidak mendapat persetujuan, maka paraturan
pemerintah itu harus dicabut.
3. Peraturan Pemerintah PP