Jenis Rancangan Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni menggunakan desain faktorial dan bersifat eksploratif, yaitu mencari formula optimum gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau.

B. Variabel dalam Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level CMC sebagai gelling agent dan level propilen glikol sebagai humektan.

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik gel yang meliputi: daya sebar, viskositas gel, dan perubahan viskositas gel setelah penyimpanan selama satu bulan.

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kecepatan mixer untuk membuat sediaan gel, lama penyimpanan, dan wadah penyimpanan.

4. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu penyimpanan, suhu dan kelembapan saat penelitian. 22

C. Definisi Operasional

1. Gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau adalah sediaan semipadat yang dibuat dari ekstrak kering polifenol teh hijau dengan menggunakan gelling agent CMC dan humektan propilen glikol sesuai formula yang telah ditentukan, dibuat sesuai prosedur pembuatan gel pada penelitian ini. 2. Ekstrak kering polifenol teh hijau adalah ekstrak dari hasil ekstraksi serbuk teh hijau yang diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol dan dilakukan pemisahan dengan pelarut aquadest, metanol, kloroform dan etil asetat yang berupa serbuk kering. 3. Gelling agent adalah bahan pembawa gel dimana merupakan faktor yang akan diamati dan sangat berpengaruh terhadap bentuk sediaan gel, dalam hal ini adalah CMC. 4. Humektan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah drying out lepasnya air dari sediaan dan mengabsorbsi lembab dari lingkungan, dalam hal ini adalah propilen glikol. 5. Desain faktorial adalah metode optimasi yang memungkinkan untuk mengetahui efek yang dominan dalam menentukan sifat fisik gel, dan digunakan untuk mencari area komposisi optimum gelling agent CMC dan humektan propilen glikol berdasarkan superimposed contour plot yang diprediksi sebagai formula optimum terbatas pada jumlah gelling agent dan humektan yang diteliti. 6. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini digunakan 2 faktor, yaitu CMC sebagai faktor A dan propilen glikol sebagai faktor B. 7. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, dalam penelitian ini ada 2 level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah CMC dinyatakan dalam jumlah bahan sebanyak 4 g dan level tinggi sebanyak 6 g. Level rendah propilen glikol dinyatakan dalam jumlah bahan sebanyak 5 g dan level tinggi sebanyak 15 g. 8. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya, besarnya dapat dikuantitatifkan. Dalam penelitian ini adalah hasil percobaan sifat fisik gel daya sebar dan viskositas dan stabilitas sediaan gel perubahan viskositas. 9. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan faktor. Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah. 10. Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area optimum formula berdasar satu parameter kualitas gel ekstrak kering polifenol teh hijau. 11. Superimposed contour plot adalah penggabungan garis–garis pada daerah optimum yang telah dipilih pada uji daya sebar, viskositas dan perubahan viskositas. 12. Sifat fisik dan stabilitas gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik gel. Dalam penelitian ini sifat fisik sediaan gel meliputi daya sebar dan viskositas gel, stabilitas sediaan gel meliputi perubahan viskositas gel setelah disimpan selama 1 bulan.

D. Bahan dan Alat Penelitian