Pemilihan Sampel Penetapan Kadar Air Dalam Serbuk Teh Hijau Ekstraksi Senyawa Polifenol Teh Hijau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemilihan Sampel

Teh hijau yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari salah satu produsen teh di daerah Wonosobo. Serbuk teh hijau memiliki warna hijau lampiran 7 , aroma yang khas, dan rasa yang pahit.

B. Penetapan Kadar Air Dalam Serbuk Teh Hijau

Penetapan kadar air dalam serbuk teh hijau dilakukan dengan menggunakan metode Karl Fischer. Prinsip metode ini adalah terjadinya reaksi antara iodine dengan sulfur dioxide SO 2 pada medium yang mengandung air. Alkohol akan bereaksi dengan SO 2 dan basa membentuk intermediet garam alkilsulfat, kemudian dioksidasi oleh iodine menjadi garam alkilsulfat. Reaksi oksidasi ini membutuhkan air. Jumlah air dalam sampel dihitung berdasarkan konsentrasi iodine dalam pereaksi Karl Fischer yang digunakan. Metode Karl Fischer memiliki kelebihan selektif terhadap air, membutuhkan sampel dalam jumlah yang kecil, preparasi sampelnya juga sederhana, cepat, dan memiliki range pengukuran 1ppm-100. Tabel V. Hasil pengukuran kadar air dalam serbuk teh hijau Replikasi Kadar air bb 1 8,206 2 7,624 3 8,089 Rata-rata 7,973 SD 0,308 34 Kadar air merupakan salah satu parameter kontrol kualitas dari serbuk simplisia. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No : 661MENKESSKVII1994 tentang Obat Tradisional memberlakukan persyaratan kadar air untuk serbuk simplisia adalah kurang dari 10. Dari hasil penetapan kadar air dalam serbuk teh hijau tabel V didapatkan kadar air dalam serbuk teh hijau sebesar 7,973 ± 0,308 bb sehingga memenuhi persyaratan yang berlaku. Tujuan pengontrolan kadar air kurang dari 10 adalah untuk mencegah pertumbuhan mikroba yang mampu menguraikan kandungan organik dalam simplisia.

C. Ekstraksi Senyawa Polifenol Teh Hijau

Ekstraksi dilakukan untuk mendapatkan senyawa aktif yang diinginkan. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut metanol. Ekstraksi dengan maserasi memiliki keuntungan menghasilkan reprodusibilitas yang baik karena penggunaan jumlah cairan pengekstrak yang tetap dapat mempertahankan jumlah zat aktif yang dapat terekstrak dari bahan sehingga pengulangan proses dapat menghasilkan zat aktif dalam jumlah yang sama. Keuntungan lain dari ekstraksi dengan maserasi adalah cara pengerjaannya yang mudah dan sederhana Anonim, 1986. Sebelum ekstraksi, terlebih dahulu dilakukan penyerbukan simplisia daun teh hijau. Penyerbukan simplisia bertujuan untuk memperkecil ukuran simplisia sehingga area kontak antara simplisia dengan cairan pengekstrak meningkat. Untuk memperoleh ukuran serbuk yang seragam digunakan ayakan nomor 1220. Penggunaan metanol sebagai pelarut karena metanol dapat melarutkan polifenol teh Robinson, 1991. Tahap pemurnian dilakukan dengan proses ekstraksi dengan menggunakan dua pelarut yang tidak saling campur. Proses pemisahan yang pertama dilakukan dengan menggojok ekstrak kental dengan corong pisah menggunakan pelarut aquadest dan kloroform. Tujuannya adalah menghilangkan senyawa non polar seperti protein, lemak, klorofil dan pigmen serta amilum . Senyawa tersebut perlu dihilangkan karena dapat mengganggu penampilan fisik sediaan gel dan dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri atau jamur pada sediaan gel. Pada pemisahan fase kloroform berada di bawah dan fase aquadest-metanol berada di atas karena berat jenis kloroform 1,484 lebih besar dari pada aquadest 0,997 dan metanol 0,957. Selanjutnya fase kloroform dibuang dan yang digunakan adalah fase aquadest-metanol dari sampel. Tahap pemisahan yang kedua adalah dengan mengekstrak fase aquadest- metanol dengan menggunakan pelarut etil asetat. Ekstraksi dilakukan sebanyak dua kali. Fase etil asetat berada di atas sedangkan fase aquadest-metanol berada di bawah. Hal ini disebabkan karena berat jenis aquadest-metanol lebih besar dari pada etil asetat 0,898. Kemudian fase etil asetat diuapkan sampai didapatkan ekstrak kering polifenol teh hijau. Dari hasil uji organoleptis ekstrak kering polifenol teh hijau memiliki warna coklat muda lampiran 7, aroma yang khas, dan rasa yang pahit.

D. Penetapan Kadar Polifenol Dalam Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau