Sinar Ultra Violet Sunscreen Spektrofotometri UV-Vis

Propilen glikol dapat berfungsi sebagai desinfektan, dan stabilizer. Propilen glikol stabil pada pH 3-6. Pada tabel I dapat dilihat fungsi propilen glikol yang lainnya dan fungsi gliserin dalam sediaan. Propilen glikol secara umum merupakan material yang nontoksik, biasanya digunakan dalam makanan, obat dan kosmetik. Penggunaan propilen glikol yang melebihi batas maksimal dalam sediaan topikal dapat menyebabkan iritasi Allen and Emeritus, 1999. Tabel I. Perbandingan Penggunaan Gliserin dan Propilen glikol Konsentrasi Penggunaan Bentuk Sediaan Gliserin Propilen glikol Emollient Topikal ≤ 30 - Humektant Topikal ≤ 30 ~ 15 Pengawet Solution, semisolid ≤ 20 15 - 30 Pelarut Larutan aerosol Larutan oral Parenteral Topikal - - ≤ 50 - 10 - 30 10 - 25 10 - 60 5 - 80 Formulasi Ophtalmic 0,5 - 3,0 - Plasticizer Tablet Variabel - Pemanis Elixir ≤ 20 - Allen and Emeritus, 1999

D. Sinar Ultra Violet

Sinar UV dapat dibagi menjadi tiga yaitu sinar UV A, UV B, dan UV C. Efek radiasi UV pada kesehatan manusia tergantung dari jumlah dan jenis radiasi yang mengenai tubuh. Radiasi sinar UV A dengan rentang panjang gelombang 320- 400 nm dengan efektifitas tertinggi pada 340 nm dapat menyebabkan tanningpigmentasi, kanker kulit dan penuaan dini. UV A juga dilaporkan dapat menyebabkan efek samping hilangnya kolagen Harry, 1982; Walters et al, 1997. Sinar UV B dengan rentang panjang gelombang 290-320 nm dengan efektifitas tertinggi sekitar 297,6 nm bertanggung jawab terhadap eritema. Sinar UV C dengan rentang panjang gelombang 200-290 nm dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Tetapi sebagian besar sinar UV C dari sinar matahari diserap oleh lapisan ozon di atmosphere Harry, 1982.

E. Sunscreen

Sunscreen merupakan senyawa kimia yang menyerap atau memantulkan radiasi sehingga melemahkan energi ultra violet sebelum berpenetrasi ke kulit Stanfield, 2003. Sunscreen dapat dibagi menjadi dua yaitu chemical sunscreen dan physical sunscreen. Chemical sunscreen bekerja dengan cara mengabsorbsi radiasi sinar ultra violet. Contoh bahan aktif yang biasa digunakan dalam chemical sunscreen adalah avobenzone, cinnamates, octocrylene, oxybenzone benzophenones, para- aminobenzoic acid PABA, padimate-O, dan salicylates Stanfield, 2003. Physical sunscreen bekerja dengan cara memantulkan atau menghamburkan radiasi sinar ultra violet dengan membentuk lapisan buram di permukaan kulit. Selain pembentukan lapisan buram, physical sunscreen juga menyebabkan rasa berminyak di permukaan kulit sehingga physical sunscreen kurang dapat diterima oleh konsumen. Contoh bahan aktif yang biasa digunakan dalam physical sunscreen adalah titanium dioxide dan zinc oxide Bondi, Jegasothy, Lazarus, 1991.

F. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri UV–Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet dekat 190 – 380 nm dan sinar tampak 380 – 780 nm dengan menggunakan instrumen spektrofotometer. Senyawa- senyawa organik pada umumnya dan semua gugus atau gugusan atom yang mengabsorbsi radiasi UV-Vis disebut kromofor. Pada senyawa organik dikenal gugus auksokrom, yaitu gugus fungsionil yang mempunyai elektron bebas seperti - OH, -ONH 3 dan -OCH 3 Mulja dan Suharman, 1995. Spektrum UV-Vis yang merupakan korelasi absorban sebagai ordinat dan panjang gelombang sebagai absis tidak merupakan garis spektrum akan tetapi merupakan pita spektrum. Terbentuknya pita spektrum UV-Vis tersebut disebabkan transisi energi yang tidak sejenis dan terjadinya eksitasi elektonik lebih dari satu macam pada gugus molekul yang kompleks Mulja dan Suharman, 1995. Analisis dengan spektrofotometri UV-Vis selalu melibatkan pembacaan absorban radiasi elektromagnetik oleh molekul atau radiasi elektromagnetik yang diteruskan. Keduanya dikenal sebagai absorban A tanpa satuan dan transmitan dengan satuan persen T. Apabila suatu radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu larutan dengan intensitas radiasi semula I o , maka sebagian radiasi tersebut akan diteruskan I t , dipantulkan I r dan diabsorbsi I a , sehingga: I o = I r + I a + I t ................................................................... 1 Harga I r ± 4 dengan demikian dapat diabaikan karena pengerjakan dengan metode spektrofotometri UV-Vis dipakai larutan pembanding sehingga: I o = I a + I t . ........................................................................ 2 Berdasarkan hukum Beer, hubungan antara transmitan atau absorban terhadap intensitas radiasi atau konsentrasi zat yang dianalisis dan tebal larutan yang mengabsorbsi sebagai: o t I I T = = 10 - ε c.b ................................................. 3 A = log T 1 = ε c.b .............................................. 4 Dimana T = persen transmitan I o = intensitas radiasi yang datang I t = intensitas radiasi yang diteruskan ε = absobansi molar Lt.mol -1 cm -1 c = konsentrasi mol.Lt -1 b = tebal larutan cm A = absorban Mulja dan Suharman, 1995

G. Sun Protection Factor SPF