e. Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau. Sebanyak 500 mg ekstrak kering polifenol teh hijau dilarutkan dengan aseton 75
hingga volumenya 25,0 mL. Sebanyak 1 mL larutan tersebut dimasukkan dalam labu ukur 50 mL dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda. Diambil 0,5 mL larutan
tersebut dan dimasukkan dalam labu ukur 50 mL. Ditambahkan pereaksi Folin- Ciocalteu sebanyak 2,5 mL dan didiamkan selama 2 menit. Ditambahkan 7,5 mL
larutan Na
2
CO
3
kemudian diencerkan dengan aquadest hingga tanda. Larutan divortex selama 30 detik kemudian didiamkan selama operating time. Sebelum
diukur serapannya, larutan disentrifuse dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Larutan diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum. Replikasi dilakukan
sebanyak 6 kali. Kadar polifenol dalam sampel dihitung menggunakan persamaan kurva baku.
4. Penentuan SPF ekstrak kering polifenol teh hijau secara in vitro
a. Pembuatan larutan stock polifenol teh hijau 30 mg. Ditimbang ekstrak kering polifenol teh hijau yang setara dengan 30 mg polifenol teh hijau. Kemudian
dilarutkan dengan etanol 90 hingga 100,0 Ml. b. Penentuan spektra UV ekstrak kering polifenol teh hijau. Diambil larutan
stock sebanyak 2 mL dan diencerkan dengan etanol 90 dalam labu ukur 10 mL sehingga diperoleh larutan polifenol teh hijau dengan konsentrasi 6 mg. Spektra
UV larutan diperoleh dengan scanning serapan larutan pada panjang gelombang 250- 400 nm.
b. Penentuan nilai SPF. Diambil larutan stock sebanyak 2, 4, dan 6 mL dan diencerkan dengan etanol 90 dalam labu ukur 10 mL sehingga diperoleh larutan
polifenol teh hijau dengan konsentrasi 6, 12, dan 18 mg. Serapan A masing- masing konsentrasi diukur tiap 5 nm pada rentang panjang gelombang 290 nm
hingga panjang gelombang tertentu di atas 290 nm yang mempunyai nilai serapan 0,050.
Dihitung luas daerah di bawah kurva AUC antara dua panjang gelombang yang berurutan menggunakan rumus:
[ ]
a p
p p
a p
A A
AUC
p a
p
− −
− +
=
−
λ λ
λ λ
2
.................................................
Ap = serapan pada panjang gelombang yang lebih tinggi di antara
dua panjang gelombang yang berurutan Ap-a
= serapan pada panjang gelombang yang lebih rendah di antara dua panjang gelombang yang berurutan
p
λ
= panjang gelombang yang lebih tinggi di antara dua panjang gelombang berurutan
a p
−
λ
= panjang gelombang yang lebih rendah di antara dua panjang gelombang berurutan
Harga SPF dapat dihitung dapat dihitung dengan rumus :
1
λ λ
− Σ
=
n
AUC SPF
Log
........................................................ Panjang gelombang n
n
λ adalah panjang gelombang terbesar di antara panjang gelombang 290 nm hingga di atas 290 nm yang mempunyai nilai serapan
0,050; panjang gelombang 1
1
λ adalah panjang gelombang terkecil 290 nm Petro, 1981.
10
11
5. Optimasi formula gel sunscreen
a. Formula lubricating jelly menurut Allen 2002.
Methylcellulose, 4000 cps 0,8
Carbopol 934 0,24
Propylene glycol
16,7 Methylparaben
0,015 Sodium hydroxide, qs ad
pH 7 Purified water, qs ad
100
Dilakukan modifikasi formula dengan mengganti berbagai eksipiennya. Formula hasil modifikasi adalah sebagai berikut :
CMC 5
Propilen glikol
10 Etanol
11,7 Aquadest
72,5 Polifenol
teh hijau
0,022 Metil
paraben 0,3
Asam sitrat 0,5
Keterangan : Modifikasi formula dibuat berdasarkan orientasi Konsentrasi polifenol teh hijau = 0,022 bb
Penelitian ini menggunakan 2 faktor yaitu, CMC dan propilen glikol, dan 2 level yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah dan level tinggi gelling agent
dari formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau dapat ditentukan sebagai berikut :
Tabel III. Level rendah dan level tinggi gelling agent dan humektan dalam formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau
Formula CMC g
Propilen glikol g 1 4 5
a 6 5 b 4 15
ab 6 15
Berdasarkan tabel tersebut, dibuat 4 formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau sebagai berikut :
Tabel IV. Formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau Formula 1 a b ab
CMC 4 6 4 6
Propilen glikol 5 5 15
15
Etanol 11,7 11,7 11,7 11,7
Aquadest 72,5 72,5 72,5 72,5
Asam sitrat 0,5 0,5 0,5 0,5
Metil paraben
0,3 0,3 0,3 0,3 Polifenol teh
hijau 0,020 0,021 0,022 0,023
b. Pembuatan gel sunscreen. CMC dicampurkan dengan 23 bagian etanol, diaduk 1. Aquadest dimasukkan sedikit demi sedikit ke larutan 1, diaduk sambil
dipanaskan dengan suhu 50-60
o
C selama 10 menit 2. Propilen glikol dicampurkan ke larutan 2 yang telah dingin, diaduk dengan mixer dengan kecepatan 400 rpm
selama 20 menit. Pada menit ke-5 ditambahkan asam sitrat dilarutkan terlebih dahulu dengan aquadest. Pada menit ke-10, ditambahkan metil paraben dilarutkan
dengan 13 bagian etanol. Pada menit ke-15, ditambahkan ekstrak kering polifenol teh hijau dilarutkan dengan aquadest, diaduk hingga menit ke-20.
6. Uji sifat fisik dan stabilitas gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau