2. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Pendidikan merupakan suatu bagian terpenting dari setiap perkembangan manusia, karena pendidikan akan membawa perubahan yang
sangat besar pada setiap pribadi manusia. Pengertian pendidikan menurut Whintherington 1978:18 adalah :
“Pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung berkat dilakukannya perbuatan belajar”.
Pakar lain mengartikan bahwa : “Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan” Ngalim Purwanto, 1992:232. Sejalan dengan pendapat tersebut, Ahmad Thonthowi
1991:95, menyatakan bahwa pendidikan adalah “Bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa secara sadar dan
bertanggung jawab baik mengenai aspek jasmaninya maupun aspek rohaninya menuju ke tingkat kedewasaan anak”. Dari beberapa pendapat di
atas dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan proses yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang.
Pendidikan itu ada berbagai jenis. Berbagai jenis itu dapat dibeda- bedakan yaitu:
1 Menurut sifatnya pendidikan dapat dibedakan Ahmadi, Nuruhbiyati 1991, 97 menjadi:
a. Pendidikan Informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang
dari pengalaman sehari-hari secara sadar atau tidak sadar sepanjang
hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, pergaulan sehari-hari, lingkungan pekerjaan, masyarakat, dan organisasi.
b. Pendidikan Formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat.
Pendidikan ini berlangsung di lingkungan sekolah. c. Pendidikan Non-Formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan
secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat.
2 Menurut tingkatannya pendidikan dapat dibedakan Imam Santoso, 1987:155 menjadi:
a. Taman Kanak-kanak;
b. Tingkat Sekolah
Dasar; c.
Tingkat Sekolah Lanjutan Pertama; d.
Tingkat Sekolah Lanjutan Atas; e. Tingkat Pendidikan Tinggi dengan gelar bertingkat Diploma,
Sarjana Muda, Sarjana dan Doktor. 3 Menurut lapangannya, dibagi ke dalam:
a. Pendidikan umum dan nasional yang mengenai pengetahuan, ilmu
pengetahuan, ketrampilan, watak dan kebudayaan, jasmani dan rohani;
b. Pendidikan kejuruan tertentu dengan tingkat sekolah kejuruan pertama, sekolah kejuruan atas, dan sekolah kejuruan tinggi;
c. Pendidikan khusus:
- Pendidikan luar biasa; - Kursus latihan ketrampilan dan peningkatan kejuruan;
- Pendidikan pembangunan sosial desa dan sebagainya. 4 Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan sesuai tempatnya dibedakan
menjadi 3 tiga dan disebut tri pusat pendidikan, yaitu: a.
Pendidikan di dalam Keluarga; b.
Pendidikan di dalam Sekolah; c.
Pendidikan di dalam Masyarakat. Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat
pendidikan formal yang berhasil ditempuh orang tua, dalam hal ini adalah tingkat SD, SLTP, SLTA dan Perguruan tinggi dengan gelar Diploma,
Sarjana maupun Doctor. Setiap siswa mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal itu pula
yang membedakan cara didik orang tua terhadap anaknya. Bagaimana orang tua membimbing dan mengarahkan anak serta memotivasi anak untuk
mencapai suatu hal. Berkenaan dengan minat berwiraswasta pada siswa, tentunya usaha
mereka akan berbeda-beda. Misalkan orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi tentu memiliki pandangan yang luas baik tentang
kehidupan sehari-hari, pengetahuan dan wawasan serta behaviornya. Pengetahuan dan wawasan yang luas itu diperoleh tidak hanya dengan
berbangku tangan saja, melainkan dengan banyak menggali pengetahuan dari berbagai sumber antara lain dengan membina minat berwiraswasta pada
dirinya. Kebiasaan-kebiasaan yang sering orang tua lakukan untuk menumbuhkan semangat wiraswasta pada anak-anaknya tidak hanya di
lingkungan tempat Ia bekerja tetapi juga dibawa sampai rumah. Wujud kebiasaan orang tua itu dapat berupa dorongan atau semangat
kepada anaknya untuk mengikuti langkah-langkah seperti yang Ia lakukan, contohnya seorang pedagang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi
maka secara langsung atau tidak langsung Ia akan mengharapkan anaknya juga sukses sesuai harapannya yaitu menjadi pedagang yang sukses dengan
pendidikan yang tinggi. Dampaknya pada diri anak adalah terciptanya sosok yang selalu berpikiran positif dan kepercayaan diri yang tinggi bahwasanya
dirinya bisa mengikuti jejak sang orang tua. Hal ini sangat bebeda sekali bila pendidikan orang tua sang anak hanya memiliki pendidikan yang bisa
dibilang sangat rendah atau terbelakang maka akan cenderung seenaknya saja dalam memilih pekerjaan.
3. Pekerjaan Orang Tua