Bentuk Data Instrumen Pengumpulan Data

Tabel 3.4 kisi-kisi materi latihan soal Latihan Materi Jumlah Soal I II III Pengertian suku satu, suku dua, dan suku tiga dalam variabel Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar Operasi perkalian dan pembagian bentuk aljabar 10 10 10 Jumlah 30 Soal-soal tersebut tidak diberikan sebagai PR, hal ini untuk menghindari agar siswa tidak hanya mencontek hasil kerja orang lain tetapi bisa berusaha sendiri. Hasil dari latihan soal-soal yang diberikan peneliti kemudian ditulis pada lembar jawaban yang disediakan peneliti dan dikumpulkan untuk dikoreksi.

G. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat diperlukan metode pengumpulan data yang tepat, agar data yang diperoleh benar-benar dapat dipertanggungjawabkan,sehingga dalam penelitian ini untuk meneliti korelasi latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa diperlukan adanya desain penelitian yang baik. Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu. a. Pengamatan Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai hambatan-hambatan saat pembelajaran di kelas. Pengamatan tersebut dilakukan dengan mencatat yang menjadi hambatan-hambatan pada lembar observasi. b. Wawancara Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hambatan- hambatan apa saja yang berkaitan dengan pembelajaran matematika, dan untuk memverifikasi data dari tes hasil belajar yang diberikan peneliti kepada siswa sebelumnya. c. Pemberian Kuesioner Data minat belajar siswa diperoleh melalui lembar kuesioner yang dibagikan kepada seluruh siswa setelah seluruh proses tindakan selesai dilaksanakan d. Tes Hasil Belajar Tes ini bertujuan untuk mengumpulkan data pemahaman siswa akan materi tentang operasi aljabar. Metode tes ini digunakan sebagai instrumen penelitian dalam pengumpulan data untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

H. Teknik Analisis Data

Didalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembukti hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. 1. Analisis Hasil Observasipengamatan Untuk melihat keseluruhan hasil dari observasi saat penelitian berlangsung. Peneliti dalam analisa data observasi secara kualitatif deskriptif untuk mempresentasikan hambatan-hambatan dalam pembelajaran dengan metode latihan soal-soal 2. Analisis Hasil Wawancara Analisa hasil wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan penerapan pembelajaran dengan metode latihan soal-soal dan untuk mengetahui pemahaman siswa dilihat dari hasil tes yang ia peroleh. 3. Analisis Minat Belajar Siswa Data dari kuesioner siswa dianalisis secara diskriptif. Kuesioner tersebut disebarkan kepada responden yaitu para siswa yang diberi tindakan. Sebelum dianalisis data ditabulasikan sebagai berikut: Jumlah skor yang mungkin dicapai siswa, yaitu skor tertinggi tiap item = 4 × jumlah item = 20 = 80. Untuk memeperoleh persentase siswa dihitung dengan : 100 mungkin yang nggi Skor terti Jumlah diperoleh yang skor Jumlah   Tabel 3.5 Kriteria Minat Belajar Setiap Siswa Arikunto, 2005 :60 Tabel 3.6 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa ST ST+ T S+T+C ST+T+C+R ST+T+C+SR Kriteria ≥75 ST ≥75 T ≥65 C ≥65 R ≥65 SR Arikunto, 2005 :61 Keterangan: ST : Sangat Tinggi R : Rendah T : Tinggi SR : Sangat Rendah C : Cukup Catatan: Skor Kriteria – 20 Sangat Rendah 21 – 40 Rendah 41 – 60 Cukup Tinggi 61 – 80 Tinggi 81 – 100 Sangat Tinggi Apabila diperoleh ku alifikasi dari ST ≥ 75 maka diinterpretasikan bahwa minat belajar siswa adalah sangat tinggi. Jika ST 75 maka harus dihitung kualifikasi dari T, apabila ST + T ≥ 75 maka diinterpretasikan bahwa minat belajar siswa adalah tinggi akan tetapi jika ST + T 75 maka harus dihitung kualifikasi dari C demikian seterusnya. 4. Validitas tes Besarnya koefisien validitas tes dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dan Karl Pearson dengan angka kasar: � = � − � 2 − 2 � 2 − 2 Dengan: � = koefisien korelasi antara variabel X dan Y x = skor pada butir soal tertentu Y = skor total N = jumlah peserta didik � = jumlah skor butir soal = jumlah skor total Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut. Tabel 3.7 Tabel Interpretasi Koefisien Validitas Koefisien Korelasi Interpretasi ,8 � ≤ , Sangat tinggi ,6 � ≤ ,8 Tinggi , � ≤ ,6 Cukup , � ≤ , Rendah , � ≤ , Sangat Rendah Negatif Tes pengukuran berlawanan dengan yang seharusnya diukur Arikunto, 2005:71 Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien validitas, � hasil perhitungan dikonsultasikan ke tabel harga kritik r dalam statistik pada taraf signifikansi 0,05. Apabila � hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan harga r tabel maka tes dikatakan valid. Sebaliknya, bila � hasil perhitungan lebih kecil dari r tabel maka tes dikatakan tidak valid. 5. Reliabilitas tes Tes yang digunakan dalam menguji taraf reliabilitasnya, yaitu tes essai uraian.Besarnya koefisien reliabilitas tes essai uraian dihitung dengan menggunakan rumus Alpha. � = [ � � − ] [ − � 2 � 2 ] Dengan keterangan : � = ��� � � � �� � ��� = � � � � �

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II tahun ajaran 2016/2017.

0 0 193

Pengaruh motivasi belajar dan sikap belajar siswa terhadap hasil belajar matematika dalam pokok bahasan aljabar pada siswa kelas VIII G SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 188

Analisis kesalahan siswa kelas VIII SMP Bopkri 2 Yogyakarta dalam mengerjakan soal-soal operasi bentuk aljabar tahun ajaran 2014/2015.

0 2 162

Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.

0 0 222

Korelasi banyaknya latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014/2015 pokok bahasan operasi aljabar.

0 0 215

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jig

0 0 191

Korelasi motivasi dengan hasil belajar matematika pada kelas VIII unggulan dan reguler dengan pokok bahasan kubus dan balok di SMP Negeri 2 Playen tahun 2012.

0 0 181

Pengaruh pemberian kuis terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 pada sub pokok bahasan pengertian dan operasi hitung bentuk aljabar.

0 1 2

Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014 2015

0 0 220

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KONFORMITAS PADA SISWA KELAS VIII DI SMP N 2 BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 161