Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.
ABSTRAK
Antonius Yohan Armanta, 2014. Peningkatan Hasil Belajar dan Minat Siswa dalam Pembelajaran Materi Operasi Aljabar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Imogiri Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan operasi aljabar, (2) meningkatkan minat belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan operasi aljabar.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Agustus 2014 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari : (1) lembar pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran berbasis masalah, (2) lembar wawancara siswa, (3) lembar kuesioner minat belajar siswa, (4) tes hasil belajar siswa yang terdiri dari tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II, (5) dokumentasi berupa foto. Data hasil pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran PBL dan Data hasil kuesioner minat siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menentukan skor dan persentase yang diperoleh setiap aspek yang diamati. Data tes hasil belajar siswa dianalisis dengan melihat rata-rata nilai yang diperoleh siswa dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi operasi aljabar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu dari 66,6% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II. Selain itu, rata-rata nilai tes hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 73,91 pada siklus I menjadi 87,66 pada siklus II. (2) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil minat siswa dalam materi operasi aljabar. Hal ini terlihat dari peningkatan kriteria minat siswa pada siklus I yang masih cukup menjadi tinggi pada siklus II.
(2)
ABSTRACT
Antonius Yohan Armanta, 2014. The Students’ Interest and Learning Result Improvement in Learning Algebra Operation Material Using the Problem Based Learning Model for the Students of Grade VIII of SMP N 2 Imogiri, Academic Year 2014/2015. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Departmen of Mathematics and Natural Science, Faculity of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to, (1) improve the learning result of the students using the problem based learning model for the algebra operation material, (2) to improve
the students’ learning using the problem based learnig model for the algebra
operation material.
This research was held in May until August 2014 with the research subjects. They were the students of grade VIII C of SMP N 2 Imogiri, Academic Year 2014/2015. This study used class activity research. The research instruments used consists of : (1) the implementation observation sheets using the problem based
learning model. (2) the students interview sheets, (3) the students’ learning
interest questionnaire sheets, (4) the students’ learning result which consist of post test Cycle I and post test Cycle II, (5) the documentation in the form of the photos. The implementation observation result data using The Problem Based Learning
Model and the students’ interest questionnaire result data were analyzed
desriptively and quantitatively by determining the grade and percentage achiered by each observed aspect. Data of achievement tests were analyzed by observing the grade average achieved by the students, and the number of students which achieve minimum criteria for completeness.
The result of research indicates that : (1) the Problem Based Learning Model
can improve the students’ learning result in the algebra operation material it can
be seen from the increase the number of students that achieve minimum criteria of completeness from 66,6% in Cycle I to 93,33% in Cycle II. In addition, average grade of the learning result tests for the students also increase, from 73,91 in Cycle I to 87,66 in Cycle II. (2) The Problem Based Learnig Model can improve
the students’ interest result in the algebara operation material. This can seen from
the increase of the students’ interest criteria in Cycle I which is still enouch become high in Cycle II.
(3)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATERI OPERASI ALJABAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VIII
SMP N 2 IMOGIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
ANTONIUS YOHAN ARMANTA NIM : 101414017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
(4)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATERI OPERASI ALJABAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VIII
SMP N 2 IMOGIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
ANTONIUS YOHAN ARMANTA NIM : 101414017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(5)
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI OPERASI ALJABAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS
VilI
S1!IP N 2 IIITOGIRI TAHTIN AJARAN 2A14/2915
Disusun oleh . Antonius Yohan Armanta
NIM : 101414017
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
(\$
(6)
MATERI OPERASI AIJABAR DENGAN MODEL PEMBELATARAN BERBASIS MASAII\E PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 IIIOGTRI
TAHT]N AJARAN 2OI4N0'.5 Dipeniapkan dan ditulis oleh : Antonius Yohan Armanb (101414017)
Telah dipertahanlcn di depan panitia penguji Pada tanseaLdtmhyember 20 14
IandaTangan
Anggota Anggota Anggota
26 November 2014
Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
(7)
Karya ini saya persembahkan untuk : 1. Tuhan Yesus Kristus
2. Kedua Orang tuaku : Yulianus Suhermanto Teresia Umiyati 3. Kakakku:
Bertolomius Hendra Jaya
4. Ibu Rosalia Hera dan Ibu Srisuharti 5. Seseorang spesial :
Teresia Secundalia Astri Bandur 6. Sahabat-sahabat saya :
Hosti, Cristian Hendra, Riski
Faisal,Georgius Rocki, Natanael Jalu, Angga, Suster Angel
(8)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaiman arayaknyakarya ilmiah.
Yogyakarta, 4 November 2014 Penulis
A
ry
(9)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISYang bertandatangan dibaawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Antonius Yohan Armanta
No. Mahasiswa : l0l4l40l1
Demi
pengembanganilmu
pengetahuan, saya mernberikan kepadaPerpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang be{udul :
..PENINGKATAN
HASIL
BELAJAR
DAN
MINAT
SISWA
DALAM PEMBELAJARANMATERI OPERASI
ALJABAR
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASISMASALAH
PADA SISWA KELASVIII
SMP N 2IMOGIRI
TAHUN AJARAN 2OI4I2OI5".Dengan dernikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di Intemet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta rjindali
saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.Dengan dernikian, pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 4 Novernber 2014 Yang menyatakan
(10)
ABSTRAK
Antonius Yohan Armanta, 2014. Peningkatan Hasil Belajar dan Minat Siswa dalam Pembelajaran Materi Operasi Aljabar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Imogiri Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan operasi aljabar, (2) meningkatkan minat belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan operasi aljabar.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Agustus 2014 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari : (1) lembar pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran berbasis masalah, (2) lembar wawancara siswa, (3) lembar kuesioner minat belajar siswa, (4) tes hasil belajar siswa yang terdiri dari tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II, (5) dokumentasi berupa foto. Data hasil pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran PBL dan Data hasil kuesioner minat siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menentukan skor dan persentase yang diperoleh setiap aspek yang diamati. Data tes hasil belajar siswa dianalisis dengan melihat rata-rata nilai yang diperoleh siswa dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi operasi aljabar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu dari 66,6% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II. Selain itu, rata-rata nilai tes hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 73,91 pada siklus I menjadi 87,66 pada siklus II. (2) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil minat siswa dalam materi operasi aljabar. Hal ini terlihat dari peningkatan kriteria minat siswa pada siklus I yang masih cukup menjadi tinggi pada siklus II.
(11)
ABSTRACT
Antonius Yohan Armanta, 2014. The Students’ Interest and Learning Result Improvement in Learning Algebra Operation Material Using the Problem Based Learning Model for the Students of Grade VIII of SMP N 2 Imogiri, Academic Year 2014/2015. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Departmen of Mathematics and Natural Science, Faculity of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to, (1) improve the learning result of the students using the problem based learning model for the algebra operation material, (2) to improve
the students’ learning using the problem based learnig model for the algebra
operation material.
This research was held in May until August 2014 with the research subjects. They were the students of grade VIII C of SMP N 2 Imogiri, Academic Year 2014/2015. This study used class activity research. The research instruments used consists of : (1) the implementation observation sheets using the problem based
learning model. (2) the students interview sheets, (3) the students’ learning
interest questionnaire sheets, (4) the students’ learning result which consist of post test Cycle I and post test Cycle II, (5) the documentation in the form of the photos. The implementation observation result data using The Problem Based Learning
Model and the students’ interest questionnaire result data were analyzed
desriptively and quantitatively by determining the grade and percentage achiered by each observed aspect. Data of achievement tests were analyzed by observing the grade average achieved by the students, and the number of students which achieve minimum criteria for completeness.
The result of research indicates that : (1) the Problem Based Learning Model
can improve the students’ learning result in the algebra operation material it can
be seen from the increase the number of students that achieve minimum criteria of completeness from 66,6% in Cycle I to 93,33% in Cycle II. In addition, average grade of the learning result tests for the students also increase, from 73,91 in Cycle I to 87,66 in Cycle II. (2) The Problem Based Learnig Model can improve
the students’ interest result in the algebara operation material. This can seen from
the increase of the students’ interest criteria in Cycle I which is still enouch become high in Cycle II.
(12)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Imogiri”dengan baik dan lancar.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat, nasehat, dukungan, bimbingan, dan motivasi yang penulis dapatkan dalam penyususnan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
4. Veronika Fitri Rianasari, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan pengarahan kepada penulis dengan sabar dan memberikan nasehat serta saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
5. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberkan bantuan kepada penulis.
6. Ibu Hj.Sunarti, S.Pd. selaku Kepala Sokolah SMP Negeri 2 Imogiri yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Sri Suharti, S. Pd. selaku guru Bidang Studi Matematika SMP Negeri 2 Imogiri yang telah membantu dalam memberikan saran-saran selama peneliti melakukan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri atas partisipasi dan kerja samanya selama melaksanakan penelitian.
(13)
9.
Bp. Yulianus Suhermanto, Ibu Teresia Umiyati, Kakak Hendra danlbu Rosalia Hera, S.Pd.. Terimakasih atas doa, bimbingan dan semangat selama penulis menempuh kuliah10. Teresia Secundalia
Astri
Bandur
yang telah memberi semangat, penghiburan, nasihat,saran dan doa kepada penulis.ll.Hosti,
Angga, Hendra, Fais, Rocki, Nael, dan Suster Angel dan semuasahabat-sahabatku yang telah memberi semangat, penghiburan, saran, nasehat dan doa kepada penulis.
12.Ternan-teman Pendidikan Matematika angkatan
2010 yang
telah mendukung serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini, oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 4 November 2014
(14)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah... 5
C. Perumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian... 7
E. Penjelasan Istilah ... 7
F.Manfaat Penelitian ... BAB II. LANDASAN TEORI... 11
(15)
B. Pengertian Problem atau Masalah ... 13
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15
D. Hasil Belajar ... 19
E. Minat ... 22
F. Bentuk-Bentuk Aljabar... 24
G. Kerangka Berpikir... 29
H. Hipotesis Penelitian ... 30
BAB III. METODEPENELITIAN... 31
A. Jenis Penelitian... 32
B. Subjek penelitian... 32
C. Objek Penelitian ... 32
D. Waktu dan Tempat Peneltian ... 32
E. Bentuk Data... 33
1. Data Minat Siswa ... 33
2. Data Hasil Belajar Siswa... 33
3. Data keterlaksanaan pembelajaran dengan model PBL ... 33
F. Metode Pengumpulan Data ... 34
G. Instrumen Pengumpulan Data ... 35
1. Instrumen Pembelajaran... 35
2. Lembar Pengamatan... 35
3. Kuesioner Minat... 36
4. Lembar Wawancara Siswa ... 38
(16)
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 40
I. Teknik Analisis Data... 47
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIA, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 55
A. Persiapan Penelitian ... 55
B. Pelaksanaan Penelitian ... 59
a. Kegiatan Sebelum Pembelajaran... 59
b. Kegitan Pembelajaran ... 59
1. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 60
a).Tahap Perencanaan ... 60
b) Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Observasi ... 61
c) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 72
d) Tes Siklus I ... 74
2. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ... 75
a) Tahap Perencanaan ... 75
b) Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Observasi ... 75
c) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 82
d) Tes Siklus II ... 83
C. Tabulasi Data... 83
1. Data Kuisioner Minat Belajar Siswa ... 84
2. Data Hasil Wawancara Siswa... 86
3. Data Hasil Keterlaksanaan Model pembelajaran PBL ... 89
(17)
5. Data Tes Hasil Belajar Siswa ... 91
D. Analisis Data ... 92
1. Analisis Data Kuisioner Minat Siswa di Siklus I dan Siklus II ... 92
2. Analisis Hasil Wawancara... 95
3. Analisis Data Hasil Keterlaksanaan pembelajaran model PBL ... 98
4. Analisis Nilai Tes Kemampuan Awal Siswa ... 101
5. Analisis Nilai Tes Hasil Belajar Siswa ... 102
E. Pembahasan ... 104
F. Kendala dan Upaya Dalam Pelaksanaan Penelitian ... 108
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 111
A. Kesimpulan ... 111
B. Saran ... 112
(18)
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
3.1 Aspek Lembar Pengamatan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
37
3.2 Aspek Kuesioner Minat Belajar Siswa 39 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I 40 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II 41 3.5 Kriteria Minat Belajar Setiap Siswa 49 3.6 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa 49 3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi 51 3.8 Interpretasi Nilai Koefisien Reabilitas 52 3.9 Ketentuan Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus I 53 3.10 Ketentuan Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus II 54 3.11 Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik 55 4.1 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Siklus I 57 4.2 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Siklus II 58 4.3 Data Koefisien Reabilitas Item Instrumen Tes Uji Coba 59 4.4 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian 60 4.5 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
dengan Model PBL pada Siklus I
85
4.6 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran dengan Model PBL pada Siklus II
86
4.7 Hasil Keterlaksanaan Model Pembelajaran PBL pada Siklus I 90 4.8 Hasil Keterlaksanaan Model Pembelajaran PBL pada Siklus II 90 4.9 Hasil Tes Kemampuan Awal 90 4.10 Nilai Tes Siklus I dan Siklus II 92 4.11 Analisis Data Kuesioner Minat Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika dengan Menggunakan Model PBL
93
4.12 Kriteria Minat Siswa di Setiap Aspek pada Siklus I dan Siklus II 94 4.13 Data Banyaknya Minat Siswa Berdasarkan Kriteria di Siklus I
dan Siklus II
95
4.14 Rangkuman Hasil Wawancara Siswa 97 4.15 Hasil Keterlaksanaan Model Pembelajaran PBL di Setiap Aspek
pada Siklus I dan Siklus II
100
4.16 Hasil Nilai Tes Kemampuan Awal Siswa 102 4.17 Jumlah Siswa dengan Nilai yang Mencapai KKM 103 4.18 Analisis Nilai Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II 103 4.19 Jumlah Siswa dengan Nilai yang Mencapai KKM 105 4.20 Data Skor Rata-rata dan Standar Deviasi yang diperoleh Siswa
dari Tes Siklus I dan Siklus II
105
4.21 Hasil Analisis Peningkatan Tes Hasil Belajar 105 L.A.3.1 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 1 134
(19)
L.A.3.2 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 2 135 L.A.3.3 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3a 136 L.A.3.4 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3b 137 L.A.3.5 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3c 138 L.A.3.6 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3d 140 L.A.3.7 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 4 141 L.A.3.8 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 5a 142 L.A.3.9 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 5b 143 L.A.3.10 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 6 144 L.A.3.11 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 7a 146 L.A.3.12 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 7b 147 L.A.4.1 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 1a 149 L.A.4.2 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 1b 150 L.A.4.3 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 2a 151 L.A.4.4 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 2b 152 L.A.4.5 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3 154 L.A.4.6 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 4 155 L.A.4.5 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 5 156 L.A.5 Analisis Reabilitas Tes Uji Coba Siklus I 158 L.A.6 Analisis Reabilitas Tes Uji Coba Siklus II 161
(20)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Keterangan Halaman
A.1 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I 117 A.2 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I 127 A.3 Validitas Item soal tes uji coba hasil belajar siklus I 134 A.4 Validitas Item soal tes uji coba hasil belajar siklus II 149 A.5 Reabilitas tes uji coba hasil belajar siklus I 158 A.6 Reabilitas tes uji coba hasil belajar siklus II 161 A.7 Soal tes hasil belajar siklus I 164 A.8 Soal tes hasil belajar siklus II 165 A.9 Kunci jawaban tes siklus I 166 A.10 Kunci jawaban tes siklus II 167
A.11 Lembar kerja siswa 169
A.12 Daftar hadir siswa 173
B.1 Lembar kuesioner minat siswa 180 B.2 Beberapa contoh hasil pengisian kuesioner minat belajar
siswa
183
B.3 Lembar pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran PBL
221
C.1 Surat izin penelitian 243 C.2 Surat keterangan penelitian 236 C.3 Foto-foto penelitian 237
(21)
BAB I
PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang
Kita semua tahu bahwa saat ini Indonesia sedang memiliki
berbagai macam masalah dalam negeri. Salah satu masalah
tersebut adalah mutu pendidikan nasional Indonesia yang masih
rendah. Menurut hasil penelitian yang dilakukan The third
International mathematichs and Science Studies (TIMSS),
Pendidikan matematika di Indonesia saat ini berada pada
rangking 34 dari 38 negara negara di asia dan minat belajar
matematika dari nilai NEM para pelajar Indonesia sangat rendah
(Ruseffend, 2003: 3). Era globalisasi ini,sumber daya manusia
yang berkualitas akan menjadi tumpuan utama agar suatu bangsa
dapat berkompetisi. Sehubungan dengan hal tersebut, pendidikan
formal merupakan salah satu wahana dalam membangun sumber
daya manusia yang berkualitas. Hingga saat ini, terdapat berbagai
macam model yang digunakan dalam pembelajaran salah satu
dari model yang berkembang dan sering digunakan pada kegiatan
belajar mengajar adalah model pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning)
adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk
(22)
memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik
serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan masalah
tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi
yang sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi
pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu
siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah
dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa
melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi
pembelajaran yang mandiri.
Hasil pengamatan siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri dalam
mengikuti proses pembelajaran matematika kurang serius. Ketika
guru menerangkan siswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri,
seperti memainkan pulpen dan mencorat-coret kertas. siswa lebih
senang berbincang-bincang dengan teman dekatnya daripada
mendengarkan penjelasan dari guru. Apabila guru
memperingatkan untuk mendengarkan dan memperhatikan,
mereka diam sebentar lalu ramai lagi. Berdasarkan informasi
yang diperoleh dari wawancara dengan guru, terdapat beberapa
permasalahan dalam pembelajaran matematika yaitu kurangnya
aktifitas siswa dalam pembelajaran dan penggunaan metode
pembelajaran kurang tepat dan kebanyakan didominasi oleh
metode ekspositori. Dalam metode ekspositori ini yang berperan
(23)
mendengarkan sambil mencatat. Kelemahan metode ekspositori
ini yaitu guru tidak mampu mengontrol sejauh mana siswa
memahami uraian materi yang diajarkan. Permasalahan di atas
akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa dalam
memahami serta menerapkan suatu konsep. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai rata-rata hasil ulangan pada materi operasi
aljabar tahun ajaran 2012/2013 kelas VIII yang masih rendah
yaitu sebesar 66,6. Hasil nilai ketuntasan pada siswa kelas VIII
pada materi operasi aljabar di SMP N 2 Imogiri adalah 53,76 %.
Jadi dari hasil nilai ketuntasan tersebut masih banyak siswa
mendapatkan nilai dibawah batas ketuntasan, sedangkan standar
ketuntasan belajar matematika di SMP N 2 Imogiri adalah 75.
Rasa minat siswa untuk belajar matematika khususnya untuk
materi operasi aljabar juga masih kurang, Hal ini terlihat dari
pengamatan guru matematika kelas VIII. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa beberapa siswa yang kurang antusias saat
mengikuti kegiatan pembelajran matematika di kelas.
Untuk mengatasi masalah di atas perlu dicoba suatu strategi
pembelajaran lain, yaitu mengajak siswa berperan aktif dalam
proses belajar mengajar. Untuk dapat menerapkan strategi yang
tepat maka guru menguasai beberapa teknik penyajian dalam
metode mengajar. Metode merupakan salah satu komponen dalam
(24)
tujuan pengajaran. Metode yang tepat dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam memahami dan menguasai materi
pelajaran, sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat
ditingkatkan.
Penggunaan metode mengajar yang kurang menarik dapat
menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika
siswa dn kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika.
Dalam dunia pendidikan, paradigma lama mengenai proses
belajar mengajar bersumber pada asumsi tabula rasa John Locke.
Locke mengatakan bahwa pikiran seorang anak seperti kertas
kosong yang putih bersih dan siap menunggu coretan-coretan
gurunya. Dengan kata lain, otak seorang anak ibarat botol kosong
yang siapdiisi dengan segala ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan
guru. (Anita Lie, 2010:2). Berdasarkan asumsi tersebut dan
beberapa asumsi lainya Anita Lie (2010:2-3) mengemukakan
bahwa banyak guru dan dosen melaksanakan kegiatan-kegiatan
belajar mengajar seperti memindahkan pengetahuan dari guru ke
siswa, artinya seorang guru hanya memberi dan tugas siswa
adalah menerima.Guru memberikan informasi dan mengharapkan
siswa untuk menghafal dan mengingatnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Imogiri dan observasi yang
(25)
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Karena itu,
peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di kelas VIII
SMP Negeri 2 Imogiri dengan menerapkan model pembelajaran
berbasis masalah . Di SMP Negeri 2 Imogiri terdapat enam kelas
yang terdiri dari kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, dan
VIIIF. Peneliti akan memilih satu kelas diantara dari enam kelas
tersebut untuk dijadikan objek penelitian. Pada penelitian ini
materi yang akan diteliti mengenai operasi aljabar.
Adapun judul penelitian yang akan dilakukan yaitu
“Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis
masalah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Imogiri”. Melalui penelitian ini diharapkan pembelajaran nantinya dapat berjalan
efektif sehingga siswa dapat memahami materi perkalian dan
pangkat pada bentuk aljabar dengan baik, serta memperoleh
pengalaman yang menarik
B. Pembatasan Masalah
Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis
menentukan beberapa pembatasan masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain:
a. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
(26)
b. Hasil belajar yang akan diteliti adalah hasil belajar yang
dilihat dari aspek kognitif saja, dalam hal ini penilaian
terhadap aspek kognitif dilihat dari hasil tes yang diberikan
kepada siswa.
c. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VIII C SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.
d. Penelitian ini hanya membahas mengenai peningkatan hasil
belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi
aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah
pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri pokok.
e. Hasil penelitian diterapkan sebatas untuk kelas VIII C
SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diurakan di atas,
maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apakah pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan minat dalam pembelajaran
matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri
pada pokok bahasan operasi aljabar ?
b. Apakah pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII
C SMP Negeri 2 Imogiri pada pokok bahasan operasi
(27)
D. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII C SMP
Negeri 2 Imogiri dengan model pembelajaran berbasis
masalah pada pokok bahasan operasi aljabar.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP
Negeri 2 Imogiri dengan model pembelajaran berbasis
masalah pada pokok bahasan operasi aljabar.
E. Penjelasan Istilah
Agar terdapat kesamaan pengertian tentang istilah-istilah yang
berkaitan dengan penulisan skripsi ini, maka perlu adanya
penegasan istilah sebagai berikut.
1. Model pembelajaran berbasis masalah
Model Pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan
siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir dan
keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang
dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri. Jadi
Model pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah model
pembelajaran yang dilakukan dengan adanya pemberian
rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian
(28)
dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian
materi pembelajaran.
2. Aljabar.
Aljabar adalah sebagai ilmu hitung untuk
mengetahui nilai bilangan dan bagaimana bilangan dipakai
dengan memakai huruf-huruf dan tanda-tanda (huruf-huruf
permulaan alfabet, yaitu a, b, dan c sebagai pengganti
sembarang bilangan yang diketahui, sedangkan huruf akhir
alfabet, yaitu x, y, dan z untuk bilangan yang tidak
diketahui ). Jadi operasi hitung bentuk aljabar adalah suatu
bentuk yang tidak hanya dikatakan dengan angka-angka
tetapi juga dengan huruf. Bentuk dalam faktorisasi suku
aljabar seperti 2x, x2,xy,y2,x2 2x3,4x2 3x3 2x, dan ( x + 2 )( x - 5 ) disebut bentuk-bentuk aljabar
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa
menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi
dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.
4. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan yang mendorong orang
(29)
peristiwa. Kecenderungan ini berawal dari rasa tertarik atau
tidak tertarik dan kemudian menetap menjadi bagian dari
kepribadian.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa serta
mengembangkan jiwa kerja sama saling menguntungkan.
2. Bagi Calon Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding
oleh guru dan calon guru matematika dalam menentukan
pembelajaran matematika yang akan ditentukan di kelas.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi
peningkatan hasil belajar siswa
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini akan memberikan pembanding berbagai model
pembelajaran di kelas, dan untuk mengetahui bagaimana cara
(30)
5. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan Universitas
Sanata Dharma, Khususnya mengenai model pembelajaran
(31)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian belajar
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai
berikut:
a. Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan
yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah (Agus Suprijono
2009:2)
b. Reber
Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan
(Agus Suprijono 2009:2)
c. Cronbach
Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman ( Agus Suprijono 2009:2)
d. Morgan
Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat
permanen sebagai hasil pengalaman (Agus Suprijono
(32)
Dari beberapa pengertian belajar yang disampaikan
para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang baik
perubahan kemampuan maupun perilaku sebagai hasil dari
pengalaman.
2. Proses Belajar Mengajar
Menurut (Winkel, 1989: 365) proses belajar mengajar
adalah suatu aktivitas psikis atau mental yang berlangsung
dalam interaksi aktif subyek dengan lingkunganya yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Dalam proses
perubahan tersebut siswa pasti mendapatkan suatu
pengalaman baru yang belum pernah siswa dapatkan. Dan
pengalaman baru itulah yang kelak akan sangat membantu
siswa dalam memecahkan permasalahan yang akan siswa
hadapi.
Kegiatan mengajar dilukiskan sebagai proses
interaksi antar guru dan siswa dengan tujuan siswa dapat
mengetahui , menguasai suatu pengetahuan, serta memiliki
keterampilan dan sikap yang benar-benar diinginkan oleh
guru. Dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa, mengajar
adalah kemampuan melihat bagaimana proses itu berjalan,
(33)
dan membiarkan siswa belajar sendiri. Mengajar
sebenarnya memberikan kesempatan kepada yang diberikan
bimbingan untuk mencari, bertanya, bernalar dan bahkan
menebak dan mendebat (Hudoyo, 1980).
Pembelajaran adalah suatu kesatuan kegiatan yang tak
terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang
mengajar. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi yang
saling menunjang . Pernyataan ini didukung oleh pendapat
(Muhibbin,1995:239)yang menyatakan bahwa pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang utuh terpadu antara siswa
sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai
pengajar yang sedang mengajar.
B. Pengertian Problem atau Masalah
Sumardyono (2010) mengemukakan bahwa problem atau
masalah dalam matematika adalah berupa soal-soal matematika,
yang pada akhirnya akan dihadapkan bagi siswa. Tidak semua
soal dapat disebut problem atau masalah. Sebuah soal dikatakan
bukan”masalah’ bagi seseorang bila dirasa mudah diselesaikan. Suatu soal bersifat mudah biasanya dikarenakan soal tersebut
sering dipelajari dan bersifat teknis. Umunya tipe soal ingatan (
soal yang biasanya meminta siswa untuk mengenali atau
(34)
suatu teorema/dalil). Dan tipe soal procedural(soal yang
menghendaki penyelesaian berupa prosedur langkah demi
langkah yang dalam hal ini siswa hanya memasukan angka atau
bilangan ke dalam rumus, teorema, atau algoritma), termasuk
kedalam kelompok soal rutin (routine problems), yaitu soal-soal
yang mudah dan kurang dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah. Soal-soal yang dimuat untuk
mengungkap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
Menurut Sumardyono (2010), Soal-soal yang dimuat untuk
mengungkap kemampuan problem solving tersebut haruslah
merupakan soal yang minimal memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Soal tersebut menantang pikiran (challenging)
b. Soal tersebut tidak otomatis diketahui cara
penyelesaianya (nonroutine)
Sumardyono (2010) mengungkapkan bahwa soal-soal
dengan tipe terbuka termasuk soal-soal yang cocok untuk
meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Soal tipe
terbuka yang dimaksud adalah tipe soal yang strategi pemecahan
masalahnya tidak tampak pada soal. Soal-soal tipe ini umunya
(35)
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah suatu cara
menyusun dan mengajarkan suatu proses pembelajaran
menggunakan masalah sebagai suatu stimulus/rangsangan dan
fokusnya adalah lebih pada aktivitas siswa. Proses pembelajaran
menggunakan pembelajaran berbasis masalah biasanya lebih
banyak dimulai dari sebuah masalah daripada dengan penguasaan
ilmu (Boud, 1991 : 14).
Ada 4 ciri penting dari Pembelajaran Berbasis Masalah
menurut Baron (2003 : 1) antara lain yaitu:
1. Menggunakan permasalahan dalam dunia nyata
2. Pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah
3. Tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa.
4. Guru berperan sebagai fasilitator
Dari konsep awal PBL dapat digambarkan sebagai situasi
pembelajaran yang dipicu oleh adanya problem dalam kehidupan
nyata. Dengan menggunakan persoalan sebagai awal suatu proses
pembelajaran, peserta didik melakukan proses pembelajaran
melalui interaksi dalam studi kelompok untuk memecahkan
persoalan yang diajukan di awal pembelajaran. Pembelajaran
terjadi ketika peserta didik berusaha memecahkan
(36)
Menurut (Nurwidasa, 2008 :81) ada tiga elemen penting
dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan PBL,
elemen-elemen tersebut:
1. Kasus atau masalah yang belum terstruktur dengan rinci
2. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student
Centred Learning)
3. Pembelajaran kooperatif dalam kelompok kecil
Kasus atau permasalahan yang belum terstruktur secara
rinci merupakan inti dari penggunaan PBL dalam pembelajaran.
Kasus yang dipakai adalah kasus yang tidak terstruktur,
mengandung pemahaman yang kompleks, terbuka untuk
berbagai pemecahan dan mencerminkan kehidupan nyata.Kasus
atau permasalahan dapat diambil dari berbagai sumber,
diantaranya adalah dari artikel-artikel majalah, dari buku teks,
atau dari sumber-sumber lain yang diperoleh dari internet. Yang
harus dipertimbangkan adalah bahwa kasus permasalahan
tersebut mestinya dipilih yang dapat menggerakkanpeserta
pembelajaran untuk mencari informasi-informasi yang berkaitan
dengan permasalahan tersebut agar dapat memahami hakekat
permasalahanya dan termotivasi untuk memecahkan masalah
tersebut(Nurwidasa, 2008 :81).
Menurut (Arends, 2004) menyatakan bahwa ada dua hasil
(37)
melakukan pemecahan masalah dan ketrampilan belajar mandiri.
Lebih lanjut Muhamad Nur merinci langkah-langkah
pelaksanaan PBL dalam pengajaran seperti dikutip
oleh(Rusmono, 2012 : 81).Muhamad Nur mengemukakan ada 5
fase(tahap)yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan
PBL .
a. Mengorientasikan siswa pada masalah
Dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan
aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pembelajaran model PBL mendorong siswa untuk
belajar kolaboratif. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota.
Untuk itu guru memulai pembelajaran dengan
membentuk kelompok-kelompok siswa diman
masing-masing kelompok akan memecahkan masalah yang
akan diberikan. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk
menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama
pembelajaran.
c. Membantu penyelidikan individu dan kelompok
Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
(38)
umumya tentu melibatkan karakter yang identik, yaitu
pengumpulan data dan eksperimentasi, berhipotesis
dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pada
fase ini seharusnya lebih dari sekedar membaca
tentang masalah dalam buku-buku. Guru mendukung
kebebasan bertukar ide dan menerima seluruh ide dari
tahap penyelidikan siswa. Dalam fase ini siswa
memperoleh kesempatan dalam mengumpulkan
informasi guna proses pemecahan masalah.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Kecanggihan hasil karya dipengaruhi oleh tingkat
berfikir siswa. Guru berperan sebagai organisator
pameran dari hasil karya/pekerjaan siswa. Siswa
mengungkapkan hasil pekerjaan di depan teman – temanya sebagai awal untuk terjadinya diskusi kelas.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Fase ini adalah akhir dari PBL, fase ini dimaksudakn
untuk membantu siswa manganalisis dan
mengevaluasi proses mereka sendiri dan ketrampilan
penyelidikan serta intelektual yang mereka gunakan.
Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekontruksi pemikiran dan aktifitas yang telah
(39)
selanjutnya memperoleh kesimpulan dari apa yang
telah dibahas.
Dari berbagai uraian diatas PBL merupakan
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah nyata
dan bermakna yang dapat menuntun siswa dalam penyelidikan
dan inkuiri. Dengan segenap pengetahuan dan kemampuan
yang telah dimiliki siswa, siswa dituntut untuk menyelesaikan
masalah yang kaya dengan konsep matematika. Masalah yang
diberikan dalam PBL adalah masalah nyata, bermakna ,
menarik, dan penuh teka-teki. Pemberian masalah
dimaksudkan untuk memberi motivasi kepada para siswa
dalam membangun pengetahuan. Dalam pelaksanaanya
model PBL meliputi lima langkah pembelajaran seperti yang
telah disampaikan diatas (orientasi siswa pada masalah,
mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing
penyelidikaan individu dan kelompok, mengembangkan dan
menyajikan karya, menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah).
D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
(40)
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki
sisiwa setelah dia memperoleh pengalaman belajar, sedangkan
menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:141) hasil belajar adalah
perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
telah dilakukan oleh individu.
Dari beberapa pengertian hasil belajar yang telah
dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan suatu perubahan yang terjadi pada individu baik dari
segi perbuatan , nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan keterampilan-keterampilan setelah mengalami
pengalaman belajar.
Merujuk pada pemikiran Gagne (Agus Suprijono,2009:5-6)
hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap
rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah
maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan
intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
(41)
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan
intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas
kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan
ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memacahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi
sehingga terwujud otomatisme gerakan jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap
berupa kemampuan menginternalisasi dan ekternalisasi
nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan
nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), cmprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan ),
analysis(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanaan, membentuk bangunan baru),
dan evaluation ( menilai). Domain afektif adalah receiving
(42)
valuing(nilai), organization(organisasi), characterization
(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi inti.
E. Minat
Menurut W.S Winkel, minat adalah kecenderungan yang
agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang
atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang
tersebut (W.S. Winkel dalam Albertus Saronto,2010: 24 ). Bimo
Walgito mengatakan bahwa minat merupakan suatu keadaan
dimana seseorang tertarik terhadap suatu obyek yang disertai
dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif
dengan obyek tersebut (Albertus Saronto,2010:24).
Minat juga diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa
suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya
(Whiterington dalam Albertus Saronto, 2010:24). Dalam hal ini
yang dimaksud dengan kesadaran seseorng adalah kesadaran
siswa terhadap suatu obyek. Minat siswa terhadap belajar
matematika dapat terlihat dari apakah siswa tertarik dan merasa
senang dalam mempelajari matematika. Perasaan senang terhadap
matematika akan mempengaruhi tingkah laku siswa dalam
pelajaran matematika dan dalam hal ini seringkali dapat membuat
(43)
perasaan tidak menyukai matematika merupakan salah satu
hambatan untuk belajar matematika yang baik.
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli
tentang minat . Jersild dan Tasch (Wayan Nurkancana, 1983: 224)
menekakankan bahwa minat atau interest menyangkut
aktivitas-aktivitas yang dapat secara bebas dilakukan oleh individu. Minat
yang timbul dari kebutuhan anak-anak akan merupakan faktor
pendorong bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Jadi dapat
dilihat bahwa minat adalah sangat penting dalam pendidikan,
sebab merupakan”motor” atau penggerak dari usaha.
Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat dan dekat
hubungan tersebut, semakin besar rasa minatnya. Dari
definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa minat erat hubunganya
dengan perasaan, individu, obyek, aktivitas dan situasi.
Dalam bidang studi matematika minat seseorang terhadap
matematika dapat dilihat dari kecenderungan untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap matematika. Bila siswa
mempunyai minat terhadap matematika maka siswa tersebut akan
(44)
akan lebih baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat siswa
terhadap matematika adalah kecenderungan siswa yang menetap
untuk merasa tertarik pada matematika dan merasa senang
berkecimpung dalam matematika. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar matematika karena bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa tidak menguasai
pelajaran matematika akibatnya prestasi siswa dalam pelajaran
matematika sangat kurang. Itu semua dikarenakan matematika
merupakan pelajaran yang sulit dan harus dipelajari dengan
sungguh-sungguh dan dalam mempelajari matematika
dibutuhkan minat yang besar terhadap matematika.
F. Bentuk-Bentuk Aljabar
Menurut A.Tutoyo ( 2004: 1) mengungkapkan bahwa dalam
materi bentuk-bentuk aljabar akan diingatkan kembali beberapa
definisi yang berkaitan dengan perpangkatan.
a. Polinominal
Difinisi perpangkatan
Untuk setiap bilangan real a dan bilangan asli n,
faktor) (
... . a a a n a
an Misalnya . . . . . . . . 3 3xy dan .
. 2 4
3 z z z z y y x z x x x
(45)
Suatu polinomial dengan satu variabel x adalah suatu bentuk n n n n a x a x a x
a
1 1
1
0 ... n adalah bilangan bulat tidak
negatif dan a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real. Jadi,
1 2 dan 6 , 1 3 2
2
x x
x
x adalah polinomial di mana n = 3, n = 2
dan n = 1. Jika x,a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real
maka setiap polinomial menyatakan suatu bilangan real dan
semua sifat bilangan real yang tercantum dalam pendahuluan
berlaku untuk polinomial.
Pandang jumlahan abc...., dan a,b,c,...masing-masing disebut suku, dengan demikian polinomial merupakan
jumlahan suku-suku, karena ab dapat ditulis a(b) maka 1
3
3
x
x dapat ditulis x3 (3x)1 dan dapat ditulis )
1 ( 2x
Jika suatu suku merupakan hasil kali dari dua faktor atau
lebih maka koefisien dari suatu faktor adalah produk dari
faktor-faktor yang lain. Misalnya, dalam suatu suku 2xy3di mana x
dan y variabel, koefisien dari x adalah 2y3, koefisien y3adalah
2x, dan koefisien xy3 adalah koefisien numerik 2. Dalam
polinomial x33x1, koefisien numerik atau koefisien saja, dari suku pertama adalah 1, karena 3 3
. 1x
x dan koefisien suku kedua adalah -3, karena suku kedua -3x.
(46)
Polinomial dari satu, dua dan tiga suku berturut-turut
disebut monomial, binomial, dan trinomial. Misalnya
2x, 3xy, dan -6 adalah monomial
x
3
3
dan 4x-7 adalah binomial, dan3x3x2 4adalah trinomialc. Derajat Polinomial
Derajat dari polinomial adalah pangkat tertinggi dari
pangkat-pangkat pada tiap-tiap suku dengan pangkat-pangkat n. Untuk polinomial
nol dikatakan tidak memiliki derajat. Bentuk umum dari derajat
polinomial seperti di bawah ini :
n n n n a x a x a x
a 1
1 1
0 . ... a0 0
Misalnya x +3, x2 x,dan x3berturut-turut berderajat 1, 2, dan 3 Suatu konstanta diperjanjikan berderajat 0. Derajat suatu
suku dari polinomial dengan lebih dari satu variabel adalah jumlah
dari eksponen pada setiap variabel, dan derajat dari polinomial
adalah derajat tertinggi dari suku-suku yang ada. Misalnya
, 2 , 2 3 xyz y
x dan 5xyzw mempunyai derajat empat dan
2 4 3 3
3x y xy
y
x mempunyai derajat enam karena suku 3x4y2
berderajat enam, sedangkan dua suku yang lain berderajat empat.
d. Jumlah dan Selisih Polinomial
Dua suku dari dua polinomial dengan satu variabel yang
berderajat sama disebut suku-suku sejenis dan dengan hukum
(47)
1 2 3 1 ) 3 5 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 1 5 2 ( 2 2 2 2 2 x x x x x x x x x x
Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan disebut
bentuk ekuivalen, karena menghasilkan hasil yang sama untuk
setiap pengganti variabel. Kita tahu bahwa a - b=a + (-b), maka
selisih antara dua polinomial dapat ditulis sebagai jumlah,
misalnya:
x x x x x x x x x x x x x x x 4 ) 3 1 ( 2)x -(3 ) 3 2 ( ) 3 ( ) 3 2 ( ) 3 ( ) 3 2 ( ) 3 ( 2 2 2 2 2 2 2 2 e. Notasi P(x)
Suatu lambang seperti “p dari x” dapat digunakan untuk
nama suatu polinomial. Salah satu keuntungan simbol seperti itu
adalah kekompakannya. Jika P(x) adalah suatu polinomial, maka
P(a) adalah hasil penggantian x dengan a dalam polinomial itu
atau disebut polinomial.
f. Pemfaktoran polinomial
Dalam pemfaktoran harus mengingat kembali dengan hukum
distributif, dan hukum tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
ab + ac = a (b + c) untuk setiap a, b dan c R, hukum tersebut menunjukkan dengan cara bagaimana jumlah suku-suku yang
mempunyai faktor persekutuan dapat dinyatakan sebagai perkalian.
(48)
faktor persekutuan dari seluruh bentuk tersebut, seperti tampak
pada ruas kanan. Untuk menyatakan suatu polinomial yang
diketahui sebagai produk dari dua atau lebih polynomial. Misalnya,
6x – 12 dapat ditulis 6 (x – 2 ),3(2x – 4 ), atau 2(3x – 6 ). Bentuk 6(x – 2) adalah bentuk paling sederhana disebut terfaktorkan secara lengkap. Demikian pula bentuk terfaktorkan lengkap
) 3 ( 15 45
153 2 2
x y x y x y
1. Produk istimewa dan faktor-faktor
Jika x dan a masing-masing bilangan real sembarang,
maka hukumdistributif didapat:
2 2 2 2 x x ) ( ) ( ) )( ( a a xa xa a x a a x x a x a x
Jadi selisih dua kuadrat selalu dapat difaktorkan.
Faktor-faktor x + a dan x – a disebut faktor-faktor sekawan. Perhatikan bahwa, 2 2 2 2 2 2 2 ) ( dan 2 )
(xa x axa xa x axa
Dua trinomial di ruas kanan dari persamaan ini disebut
trinomial kuadrat sempurna.
2. Pemfaktoran dengan mengelompokkan
Suatu polinomial dari empat suku kadang-kadang dapat
difaktorkan dengan mula-mula mengelompokkan
(49)
dari setiap binomial mempunyai faktor persekutuan.
Misalnya:xy + bx + ay + ab = x(y + b ) + a(y + b )
= (x + a )( y+ b)
G. Kerangka Berpikir
Proses penelitian ini didasari dari masih kurang pahamnya
siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari pada materi
operasi aljabar.
Peneliti mencoba menelaah kembali kesulitan apa saja
yang dialami siswa dalam mempelajari materi operasi aljabar
yang dimulai dari melihat hasil observasi, dan wawancara
siswadalam materi terkait. Selanjutnya setelah didapatkan
kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, peneliti mencoba
mengaitkan kesulitan-kesulitan siswa yang kemudian dianalisis
dan sistesis.
Dalam hal ini peneliti memakai model pembelajaran
berbasis masalah. Dalam model pembelajaran berbasis masalah
ini, siswa dihadapkan pada suatu masalah, yang kemudian dengan
melalui pemecahan masalah tersebut siswa belajar
keterampil-keterampilan yang lebih mendasar.Siswa juga dapat
mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan
memecahkan masalah. Dalam model pembelajaran berbasis
(50)
beranggotakan 4-5 orang siswa yang beragam kemampuan, jenis
kelamin, dan sukunya. Siswa dibagidalam kelompok kecil dengan
kemampuan yang beragam, kemampuan siswa disini ditentukan
oleh hasil siswa dalam mengerjakan soal tes kemampuan awal.
Dengan adanya siswa dengan kemampuan yang beragam, siswa
diharapkan dapat saling berproses dalam mengolah materi dan
soal-soal yang telah mereka terima. Bagi siswa yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi (siswa yang lebih memahami materi)
diharapkan mampu membantu siswa dengan kemampuan yang
kurang. Selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar untuk melihat
perkembangan yang dialami siswa.
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah
bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran
materi operasi aljabar di kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri
(51)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk peningkatan hasil belajar dan minat siswa
dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis
masalah. Dengan tujuan penelitian tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Tindakannya adalah dengan
melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah. PTK dalam bahasa
Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), dari namanya sudah
menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang
membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian menurut
Suharsimi Arikunto (2006:2).
Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi panaliti. Tindakan
menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
untuk siswa. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,
(52)
istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP N 2
Imogiri yang beralamat di kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan minat
siswa kelas VIII C SMP N 2 Imogiri dalam pembelajaran materi operasi
aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Imogiri yang beralamat di
Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta..
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus sampai 29
(53)
E. Bentuk Data
Bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini akan dibagi menjadi
dua yaitu yang digunakan untuk menilai minat siswa dan untuk menilai
hasil belajar siswa.
1. Data minat siswa
Bentuk data yang digunakan untuk menilai minat siswa terhadap
materi operasi alajabar berupa uraian-uraian keterangan maupun
penilaian proses dari pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
2. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes kemampuan awal
yang diberikan sebelum pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran masalah dilakukan dan hasil tes belajar yang diberikan di
akhir pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis
masalah. Selain itu digunakan pula kuis individu sebanyak dua kali
yang berguna untuk mengukur kemempuan siswa dalam memahami
materi yang dipelajari.
3. Data keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis masalah.
Data hasil keterlaksanaan pembelajaran dengan PBL dilihat dari
hasil lembar pengamatan dari setiap pertemuan pembelajaran di kelas
tersebut. Dari lembar pengamatan tersebut akan dapat diperoleh hasil
pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah selama pembelajaran
(54)
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa
metode, yaitu :
1. Pengamatan
Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara
mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai hambatan
pembelajaran matematika di kelas. Pengamatan tersebut dilakukan
dengan mencatat hambatan-hambatan tersebut pada lembar observasi.
2. Wawancara
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan
apa saja yang berkaitan dengan model pembelajaran berbasis masalah,
dan untuk memverifikasi data dari tes hasil belajar yang diberikan
peneliti kepada siswa sebelumnya.
3. Pemberian kuesioner
Data minat belajar siswa diperoleh melalui lembar kuesioner yang
dibagikan kepada seluruh siswa setelah seluruh proses tindakan selesai
dilaksanakan.
4. Tes
Tes ini bertujuan untuk mengumpulkan data pemahaman siswa
akan materi tentang operasi aljabar. Metode tes ini digunakan sebagai
(55)
belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam suatu
siklus pembelajaran. Bentuk tes berupa soal-soal uraian, ada dua kali
tes yang dilakukan yaitu tes siklus 1 diadakan setelah proses
pembelajaran dalam siklus I selesai untuk mengetahui hasil belajar
selama siklus I dan siklus II untuk melihat hasil belajar setelah siklus
II.
5. Dokumentasi
Dokumentasi melalui foto-foto pada saat proses pembelajaran
berlangsung
G. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat macam-macam instrumen yang akan
digunakan. Adapun instrumen-instrumen tersebut adalah:
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Instrumen pembelajaran ini menggunakan pokok bahasan Operasi
Aljabar. RPP yang disususn peneliti mengacu pada pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
2. Lembar pengamatan
Lembar pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
(56)
bahasan Operasi Aljabar . Yang diamati dalam penelitian ini adalah
bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas berlangsung.
Tabel 3.1
Aspek lembar pengamatan Model Pembelajaran berbasis masalah
No Aspek Hal diamati
1 Guru mengorientasikan siswa pada masalah, dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan
a.Guru menanyakan kabar/salam dan mengecek kehadiran siswa
b. Guru bercerita tentang manfaat belajar operasi aljabar dalam kehidupan sehari-hari
c.Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa d.Guru menginformasikan cara belajar
yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
2 Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dalam model pembelajaran berbasis masalah
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
b. Guru membagikan lembar kerja siswa(LKS) kepada siswa c. Guru mengajak Siswa untuk
mengamati soal-soal berbasis masalah yang sudah diberikan
d. Guru mengorganisasikan Siswa untuk berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk membahas soal yang diberikan.
3 Guru membantu penyelidikan individu dan kelompok
a. Guru membantu siswa dan
mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisir tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah c. Guru mendorong siswa
mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi
d. Guru mendorong siswa untuk melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan atau pemecahan masalah
(57)
4 Guru berperan sebagai orgaisator pameran dari hasil karya/pekerjaan siswa agar Siswa dapat mengembangkan dan menyajikan hasil karyanya.
a. Guru memilih salah satu kelompok dan Setiap kelompok tersebut
menunjuk salah satu anggotanya untuk mewakili kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil diskusi b. Guru mendorong Siswa untuk berani
mengutarakan pendapatnya mengenai cara yang berbeda dengan temanya c. Guru membantu Siswa yang sedang
bertanya apabila siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mempelajari materi operasi aljabar d. Guru memilih salah satu Siswa agar
berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
5 Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
a. Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
3. Kuesioner Minat
Kuesioner minat adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai minat siswa
terhadap pembelajaran operasi aljabar dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Kuisioner minat ini dibuat dengan
menggunakan skala Likert yang dibatasi pada pernyataan sangat
(58)
butir soal terdiri dari 4 alternatif jawaban dimana siswa harus memilih
salah satu jawaban yang dianggap sesuai dengan pendapat mereka.
Tabel 3.2
Aspek kuesioner Minat Belajar Siswa
No Aspek Nomer Item Pernyataan 1 Ketertarikan siswa dengan model
pembelajaran masalah
1,2,3,4,5
2 Ketertarikan siswa saat menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru
6,7,8,9,10
3 Pendapat siswa mengenai model pembelajaran berbasis masalah
11,12,13,14,15
4 Dampak dari penerapan model pembelajaran PBL
16,17,18,19,20
4. Lembar Wawancara Siswa
Lembar wawancara ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan kepada beberapa siswa. Dimana siswa dipilih dari siswa yang
memperoleh skor siswa kelompok atas, kelompok sedang, dan
kelompok bawah. Berikut ini, pedoman umum wawancara dimana
pedoman umum ini hanya dijadikan sebagai acuan. Pada saat
wawancara pertanyaan bisa berkembang.
a. Bagaimana pendapat siswa mengenai pembelajaran operasi aljabar
dengan model pembelajaran berbasis masalah.
b. Apakah siswa merasa terbantu dengan adanya pembelajaran
dengan model pembelajaran berbasis masalah
c. Bagi siswa yang nilainya kurang dari KKM, pada bagian mana
(59)
d. Pendapat siswa mengenai model pembelajaran berbasis masalah,
apakah membuat siswa semakin paham atau justru semakin
bingung.
5. Lembar tes
Dalam penelitian ini instrumen tes dibagi menjadi dua yaitu te
awal dan tes akhir. Tes awal diberikan sebelum dilakukan
pembelajaran pada sub pokok bahasan operasi aljabar, sedangkan tes
akhir diberikan setelah dilakukan pembelajaran pada sub pokok
tersebut. Tes awal bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal yang
dimiliki siswa mengenai operasi aljabar. Adapun tes akhir bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran operasi aljabar melalui model pembelajaran berbasis
masalah. Tes akhir dibuat menjadi dua kali tes akhir yaitu tes akhir
siklus I dan Tes akhir siklus II.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I
No Indikator Nomer soal 1 Menjelaskan pengartian jenis
suku, koefisien, variabel dan kostanta.
1, 2
2 Menentukan operasi penjumlahan bentuk aljabar
3, 4a
3 Menentukan operasi pengurangan bentuk aljabar
(60)
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II
No Indikator Nomer soal 1 Menentukan operasi perkalian
bentuk aljabar
1a, 1b, 2a, 2b, 3
2 Menentukan operasi pembagian bentuk aljabar
4a, 4b, 5
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Imogiri dalam waktu dua
bulan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini
berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajran
sehari-hari di SMP.
1. Penyusunan Proposal
Penyusunan proposal dilakukan pada awal penelitian sebagai
gambaran besar bagaimana penelitian akan diadakan.
2. Persiapan penelitian
Setelah proposal diterima, peneliti membuat persiapan penelitian.
Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah:
a. Perijinan
1. Peneliti menhubungi kepala sekolah SMP N 2 Imogiri
2. Meminta surat pengantar ke sekretariat JPMIPA untuk diserahkan
kepada kepala sekolah SMP N 2 Imogiri sebagai surat ijin untuk
(61)
b. Observasi
1. Wawancara awal guna mengetahui karakteristik siswa, kesulitan
siswa, dan model pembelajaran yang sering digunakan oleh guru.
2. Pengamatan awal pada kelas yang diamati yaitu kelas VIII SMP
N 2 Imogiri
3. Mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai orang
yang mengenal karakteristik siswa.
c. Pembuatan Instrumen Penelitian
Menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti pengadaan LKS,
pembegian kelompok, Rancangan pelaksanaan
pembelajaran(RPP)
3. Uji Coba Hasil Belajar Siswa
Uji coba tes hasil belajar matematika dilaksanakan pada awal
pembelajaran pada materi operasi aljabar. Uji coba dilakukan untuk
melihat ma item yang perlu diubah atau diperbaiki , serta
item-item mana yang baik untuk digunakan selanjutnya (Sudirman 1991)
Langkah –langkah yang dilakukan pada saat uji coba tes:
a. Siswa diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan diadakannya
tes
b. Pembagian lembar soal dan lembar jawaban kepada siswa
c. Siswa diberi penjelasan mengenai petunjuk dan waktu yang
disediakan untuk mengerjakan tes.
(62)
e. Melakukan analisis validitas butir soal terhadap data yang sudah
ada
4. Rencana Kegiatan Penelitian di Dalam Kelas
Penelitian direncanakan dalam dua siklus, yang dalam
pelaksanaanya diawali dengan dialog awal oleh peneliti dan guru
untuk membahas masalah yang muncul selanjutnya untuk setiap ada
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan tes .
Untuk keseluruhan proses pembelajaran matematika siklus 1 dan siklus
II dapat diilustrasikan sebagai berikut
Tabel 3.4 Bagan pelaksanaan PTK
Dialog Awal
Observasi dan monitoring Tindakan 1 Pelaksanaan
Tindakan 1 Perencanaan
Tindakan 1
Refleksi 1 Tes Siklus 1
Observasi dan Monitoring Tindakan 2 Refleksi 2
Pelaksanaan Tindakan 2 Perencanaan
Tindakan 2
Tes Siklus 2
(63)
a. Dialog Awal
Dialog awal dilakukan oleh peneliti dengan guru bidang studi
matematika di kelas VIII C dan kepala sekolah untuk melakukan
pengenalan, berdiskusi membahas masalah yang muncul dan penyatuan
ide untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam dialog juga membahas
cara-cara untuk menumbuhkan minat, serta hasil belajar siswa matematika
yang memadai yang terfokus pada interaksi siswa dengan siswa, serta guru
dengan siswa .
Dialog juga membahas mengenai model dan alternatif pembelajaran yang
sesuai yang akan dipraktikan dan dikembangkan. Dialog ini nantinya
menyepakati model pemebelajaran masalah penumbuhan minat dan hasil
belajar siswa matematika yang memadai pada diri siswa.
b. Perencanaan Tindakan
Dalam penelitian tindakan ini yang menjadi obyek utama adalah
keseluruhan proses pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah
yang memiliki beberapa poin penting yang harus dilaksanakan . Untuk itu
dalam prosesnya harus dipersiapkan antara lain RPP , Lembar Kerja Siswa
(LKS) , Lembar Observasi, pedoman wawancara dan lembar angket.
1) Rencana Pelaksanaan Pendidikan
Pembuatan RPP harus disesuaikan dengan model PBL yang memuat
poin-poin penting yang harus dilaksanakan dalam prakteknya yaitu:
a) Orientasi Siswa pada Masalah
(1)
Kegiatan Inti
2. Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dalam model pembelajaran berbasis masalah
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
b. Guru membagikan lembar kerja siswa(LKS) kepada siswa
c. Guru mengajak Siswa untuk mengamati soal-soal berbasis masalah yang sudah
diberikan
d. Guru mengorganisasikan Siswa untuk berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk membahas soal yang diberikan.
√
√
√
√
3. Guru membantu
penyelidikan individu dan kelompok
a. Guru membantu siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan b. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisir tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
c. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi d. Guru mendorong siswa
untuk melaksanakan
eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan
penjelasan atau pemecahan masalah
√
√
√
√
4. Guru berperan sebagai orgaisator pameran dari hasil karya/pekerjaan siswa agar Siswa dapat mengembangkan dan menyajikan hasil karyanya.
a. Guru memilih salah satu kelompok dan Setiap kelompok tersebut menunjuk salah satu anggotanya untuk mewakili kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil diskusi
b. Guru mendorong Siswa untuk berani mengutarakan pendapatnya mengenai cara yang berbeda dengan temanya
c. Guru membantu Siswa yang sedang bertanya apabila siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mempelajari materi operasi aljabar
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
d. Guru memilih salah satu Siswa agar berani maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Kegiatan Penutup
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
a. Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
√
√
√
√
Keterangan:
1 : Tidak baik 3 : Baik
2 : Kurang baik 4: Sangat baik
Tuliskan berbagai kendala yang ditemui saat pelaksanaan PBL dan alternatif penyelesaianya!
...
...
...
...
...
(3)
LAMPIRAN C
C.1 Surat Izin Penelitian
C.2 Surat Keterangan Penelitian
C.3 Foto-Foto Penelitian
(4)
YOGYAKARTA 55213 SURAT KETEMNGAN
/
IJINozolREGrul40StSrzo'n Membaca
surat
: KAJUR PENDIDIKAN MIPAFAK.
NomorKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Tangsal
| 12 MEI2014
Pedhal: 1 65/P M LT/KAJ UR/US DN I 201 4
:IJIN PENELITIAN/RSET
Mengingat
:
1 . Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, lentang Pedzinan bagi Perguruan Tinggl Adng, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Adng, Badan Usaha ACng dan Orang Adng dalam melalorkan Kegltan Penelltlan dan Pengembangan dilndoneda;
2, Peraturan Menterl Dalam Negeri Nomor20Tahun 2011,tentang Pedoman Penelltlan dan Pengembangan di Llnghrngan
Kementrian Dalam Negcrl dan Pemednlah Daerah;
3. Peraturan GubemurDaerah ldimewa Yogyakada Nomor3T Tahun 2008, tentang Rincian Tugasdan Fungd Saluan
Organlsad dl Llnglongan Sehotarlat Daerah dan Seloetarlat Dewan Penrrraldlan Rakyat Daerah.
4. Paraturan Gubemur Daerah ldlmewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Perizinan,
RekomendaC Pelaksanaan Survei, Penelltian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah
lslimewa Yogyakarta.
DIIJINKAN untukmelah.rkan kegiatan survei/penelltian/pendataan/pengembangan/penglejian/dudi lapangen,lepada:
Nama
: ANTONIUS YOHAN ARMANTA NrP/NrM | 101414017AIAMAT :FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, PENDIDIKAN MATEMATIKA, UNIVERSITAS SANATA DHARMA
JUdUI
:PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJAR/\N OPERASIALJABAR DENGAN MODEL PEMBELAJAMN BERBASIS MASALAH PADA SISWA
-
KELAS VIII SMP N 2 IMOGIRILokasi
:DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DIYwamu
: 19 MEI 2014std 19 AGUSTUS 2014Dengan Ketentuan
1. Menyerahkan srrat keterangan/ljin urvei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/Sudi lapangan ') dari Pemerintah Daerah DIY kepada Bupati/Walikota,melalui inslitud yang beruenang mengeluarkan ijin dimalcud;
2. Menyerahkan softcopy hadl penelltiannya baikkepada GubemurDaerah l$lmowa Yogyakarta melalui tsiro Administrasi Pembangunan Setda DIY dalam compact disk(CD) maupun mengunggah (upload)melalui webdte adbang.jogjapov.go.id dan menunjuld<an celakan
adi yang s-rdah disahkan dan dlbubuhl cap in$itud;
3. ljinini hanyadipergunakanuntukkeperluanilmiah,danpemegangijinwajibmentaati ketentuanyangberialc.rdi lokadkegiatan;
4. ljin penelitian dapat dlperpanjang malsimal 2 (dua) kali dengan menunluld<an s.rratini kembali sebelum berakhirwaldunya setelalr
m en gaj ukan perpanj an gan melal ui website adbang.jogjaprov.go.id;
5
ljin ya ng d iberikan d a pat d ibatalkan sewaldu-waldu apablla pem egang ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang bed alo.r.Dikeluarlan di Yogyakarla
Pada tanssal 19 MEI 2014
A.n Seketaris Daenah
Asiden Perek:nomian dan Pembangurran
ub'
Kepala Blro Admlnlsrad Pembangunan
fembusan:
1,
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (SEBAGAI2.
BUPATI BANTUL C.QBAPPEDABANTUL3.
DINAS PENDIDII(AN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY4.
KAJUR PENDIDIKAN MIPA FAK. KEGURUAN DAN ILMU5.
YA,NG BERSANGKUTANPENDIDIKAN, UNIVERSITAIi SANATA DHARMA
(5)
PEIvERh{TAH KABU?ATEN BANTUL DINAS PENDIDIKA}{ DASAR
SMP N
2
IMOGIRI
Sriharjo, Irnogiri, Bantul 557 82 T elp( A27 4 ) 7 484469
SURALKE.TERAN.GAITJIEL.AKSADIAKAIPELIELI .IAN
Nomor:
422I
123 /VIII
nM4
Yang bertaqdatangeu di bawah
isil
:
IIj.
SUNARTI, S.Pd :19560506 19790120A2 : Kepala Sekolah: Sriharjo, Imogiri, Bantul.
Deueaq iru eeuqraqgka4 babwa; Nama
NIP Jabatan Alamat
Nama
NIM
Fak-ultas
Perguruan Tinggi Jenjang Program Alamat
ANTOMUS YOHAN
ARMANTA
t0t4t4at7
Keguruan dan Ilrnu Pendidikan , Pendidikan Matematika USD, Yogyakarta
Universitas. Sanata Darma Yogyakarta Sarjana
i
SI )Tlenggongan, Kebonagung Imogiri Bantul. 'Ielah benar-benar melaksanakan penelitian
di
SMP Negeri 2 Imogiri Banhrluntuk men)'usun tugas akhir skripsi dengan
judul
sPeningkatanHasil Belajar Dan Minat
Siswa
Dalam
Pembelajaran OPerasi
Aljabar
Dengan
Modet
PembelajaranBerbasis Masalah Pada Siswa Keias
\IIn
C Tahun Pelajaran 2014I
2015"pada tanggal 09 Agustus sld29 Agustus 2014.D em iki an surat ke te ran gan
inl
dibq4t q4q& dapat dl gt{Bt4l-l pgb Agq-q14!4 I49 qt! 4yA,29 Agltstuq 2014
TI, S.Pd 06 t97901
(6)